60

7.5K 245 34
                                    

Happy Reading 🐈



15 Tahun Kemudian 🍃

Areum dan Fabian kini sudah lulus kuliah di sebuah universitas yang berbeda, Sedangkan Aruna sendiri baru duduk di bangku kelas 3 SMP di sekolah milik sang paman.

Hari ini, Damian dan keluarga kecil nya sudah berkumpul kembali setelah sekian tahun mereka terpisah oleh jarak dan waktu.

Kedua anaknya baru saja pulang ke indonesia kemarin dan mereka semua saat ini sedang berada di ruang bersantai sembari melempar candaan satu sama lain.

"Kok mas bian makin ganteng? Waktu kita sering video call, muka mas biasa biasa aja" ucap Aruna

"Really? Your brother memang selalu ganteng, adek" balas Fabian

"Segitu aja bahasa inggris kamu, bian? Sia sia banget papa ngabisin duit buat kuliahin kamu di Oxford sana" timpal Damian

"Astagfirullah, papa. Suka banget ngungkit ngungkit, Bian kabur dari rumah juga ni" balas Fabian

"Heh! Enteng banget mulut kamu, ya. Kalian ke luar negeri selama 4 tahun buat kuliah aja rasanya mama kesepian banget. Ini kamu malah mau kabur dari rumah" omel tari

Fabian langsung menyengir dan langsung memeluk tubuh sang ibu yang duduk di sebelahnya. Setelah itu, dirinya meminta maaf kepada ibunya karna ia hanya bercanda.

"Mbak" panggil Damian pada areum

"Iya, pa"

"Kenapa diem aja? Mbak masih capek?" Tanya Damian

"Engga ko, pa. Cuma binggung mau ngomong apa" jawab areum sembari tersenyum

"Inggik kik, pi. Cimi bingging mii ngiming ipi" ucap Aruna yang menirukan perkataan kakaknya dengan wajah julid

"Adek" tegur Damian

"Hm" balas aruna dengan malas

Damian menghela nafasnya dan Fabian langsung mencubit kedua pipi sang adik dengan gemas.

"Gak boleh gitu sama, mbak" ucap Fabian

"Biarin, adek gak suka kok sama, mbak" balas Aruna

"Adek" tegur tari pula dengan nada tegasnya

Fabian langsung memegang tangan sang ibu lalu mengelusnya dengan sangat lembut agar ibunya itu tak memarahi Aruna yang perasaanya sangat sensitif jika di bentak atau mendengar suara dengan nada tinggi.

"Yaudah, mbak ke kamar dulu kalau adek memang gak suka mbak di sini" ucap areum

"Yaudah, pergi aja sana" balas Aruna

"Aruna!" Bentak tari yang sudah tak tahan dengan anak bungsunya yang selalu blak blakan

Aruna terlonjak kaget dan langsung melihat wajah marah sang ibu yang seperti sudah siap memangsa korbannya.

"Siapa yang ngajarin kamu ngomong gak sopan gitu sama saudara kamu, ha?" Tanya tari dengan nada marah

Melihat wajah marah sang ibu, areum pun langsung mendekati ibunya dan langsung memegang lengan sang ibu sembari mengelus nya dengan lembut.

"Gak usah marah marah, mama. Adek masih kecil, mbak juga gak apa apa, kok" ucap areum

"Bukan masalah kecil atau gede nya, mbak. Mama sama papa gak pernah ngajarin kalian buat kurang ajar sama saudara kalian sendiri" balas tari

"Udah mama, cantik. Mbak sama bian baru pulang loh, masa mama udah marah marah aja" timpal Fabian pula

Tari mencoba untuk meredakan amarahnya sembari memejamkan kedua matanya agar tak kembali memarahi anak bungsunya.

MY FIERCE HUSBAND [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang