Part 1

12 0 0
                                    

Kelly terbangun dari tidurnya saat merasakan dingin menusuk kulitnya. Mengangkat tubuhnya untuk bersandar di headboard dan membenahi selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ditatapnya Daniel yang masih terlelap disampingnya dengan keadaan tubuh yang juga polos sepertinya. Kelly meregangkan ototnya yang terasa kaku dan menatap jam dinakas menunjukkan pukul empat pagi. Saatnya dia bangun dan melaksanakan kewajibannya membenahi semua yang ada dirumah mereka, rumah keluarga Daniel lebih tepatnya.

Ini masih terlalu pagi jika dilihat dari orang- orang yang biasanya memulai aktivitasnya setidaknya pukul enam pagi. Tapi tidak bagi Kelly, dia dipaksa untuk memulai aktivitasnya lebih awal dari orang lain setiap harinya, semenjak dia dinikahi Daniel lima tahun lalu.

Kelly bangkit dari tidurnya sambil membelitkan jubah tidur tipisnya. Dengan sedikit meringis dan berjalan tertatih, dia berjalan menuju kamar mandi. Maklum, semalam Daniel melakukannya lebih lama dari biasanya karena pria itu baru saja pulang usai pergi dinas ke luar kota selama dua minggu hingga membuat Kelly merasakan sedikit perih didaerah bawah tubuhnya.

***

“Julio kamu lagi ngapain Nak?” tanya Kelly memandang ke arah seorang bocah laki- laki yang kini terlihat sedang menyapu dapur sesaat setelah dia sampai didapur untuk memulai pekerjaannya.

“Julio lagi nyapu Ma. Julio juga udah ngepel semua ruangan didepan” jawab Julio, putra Kelly dan Daniel sambil meneruskan pekerjaan menyapunya.

“Ini masih pagi sekali Nak. Harusnya Julio masih tidur. Ayo kembali ke kamar kamu! Ini semua tugas Mama” ucap Kelly seraya berjalan mendekati Julio dan hendak mengambil sapu ditangannya namun segera ditahan bocah lima tahun itu.

“Enggak ah Ma. Julio mau bantu Mama. Julio nggak mau Mama dimarahin terus dipukul Oma lagi karena pekerjaan Mama belum selesai pas Oma sama Papa bangun nanti” balas Julio dengan polosnya.

Kelly menatap sedih putranya itu. Dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Dia tak bisa membahagiakan anaknya dan bahkan membuat putranya ikut menderita bersamanya.

Sejak dinikahi Daniel, tak ada hari bahagia untuknya kecuali saat bersama Julio. Setiap hari hanya pekerjaan rumah dan siksaan yang didapatnya dari Nyonya Chandra, Daniel, bahkan Yumi kekasih Daniel.Dia tak pernah diperlakukan layaknya keluarga oleh mereka, melainkan diperlakukan layaknya pelayan.

“Maaf. Ma’afkan Mama ya Julio” lirih Kelly seraya menghapus air mata yang mulai meleleh dipipi tirusnya tak ingin putranya tahu.

Dengan bergegas Kelly memulai aktivitasnya. Mencuci adalah hal pertama yang akan dilakukannya hari ini. Dia mengambil satu bak penuh cucian kotor dan membawanya menuju halaman belakang dimana biasanya dia mencuci. Bukan dengan mesin cuci, tapi dengan tangannyalah dia mencuci pakaian- pakaian tersebut.

“Julio habis ngepel dapur kamu langsung mandi ya Nak! Kamu harus sekolah” ucap Kelly menatap putranya yang sedang memeras air pel pada lap.

“Iya Ma”Julio mengangguk dan mulai mengepel ruangan dapur yang cukup luas itu, sementara Kelly berkutat dengan cucian piring selesainya dia merendam pakaian.

***
Nyonya Chandra, wanita paruh baya yang merupakan mertua Kelly kini tampak bersedekap menunggu hidangan yang sedang disiapkan Kelly dan Julio dimeja makan.

“Pagi Ma” sapa Daniel yang baru masuk ke ruang makan dan segera duduk dikursinya setelah mengecup pipi sang ibu.

"Pagi Sayang. Tidurnya nyenyak?” tanya Nyonya Chandra dan dijawab anggukan oleh Daniel.

“Selamat pagi Papa” sapa Julio pada sang Papa. Bocah itu baru saja meletakkan gelas berisi air putih untuk minum sang ayah di hadapan pria berusia 25 tahun itu.

Please Don't Hurt Me and Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang