2

267 20 0
                                    

"Gimana pendapat hyunjin tentang ayahnya jeongin? "Suara lembut mamanya menyadarkan hyunjin yang hampir terlelap didekapan sang mama. Mereka berdua telah sampai dirumah dan sedang berbaring di kasur kamar mama. Hyunjin yang meminta untuk tidur dengan mama hari ini.

" Em, om yoseob baik ma." Hyunjin tak menjawab pertanyaan mamanya dengan jawaban muluk-muluk, meskipun dalam hati banyak nilai plus yang hyunjin temukan dalam sifat calon ayahnya itu.

"Mama, mama bahagia ngga sama om yoseob? "

"Menurut hyunjin gimana? Mama bahagia ngga? " Pertanyaannya tidak dijawab malah dibalik untuk dirinya sendiri.

"Bahagia. Hyunjin bisa liat kebahagiaan di mata mama, mama juga senyum terus tadi. " Hyunjin menjawab dengan yakin, namun tak ayal dia meminta kepastian dari mamanya juga. Apa yang dia pikirkan itu benar atau tidak.

"Mama bahagia sayang. " Dan jawaban itu sudah cukup bagi hyunjin untuk benar-benar setuju dengan pernikahan mamanya.

"Tapi jeongin.. " Ah.. Iya hyunjin lupa

"Jeongin kayaknya ngga nyaman sama mama, hyunjin. "

"Mungkin jeongin masih belum terbiasa ma. Mama ngga perlu khawatir, nanti kalau udah sering ketemu juga pasti sikapnya ngga bakal kayak tadi. " Usapan lembut dirambutnya dirasakan lagi. Hyunjin memejam menikmatinya.

"Semoga aja gitu ya. Ya udah sekarang ayo tidur, kamu udah ngantuk. " Usapan yang dirasakan hyunjin berganti menjadi tepukan-tepukan pelan. Membawanya perlahan masuk kedalam alam mimpinya.

"Hyunjin sayang mama. " Kalimat itu menjadi kalimat terakhir hyunjin sebelum meraungi alam mimpinya.

 " Kalimat itu menjadi kalimat terakhir hyunjin sebelum meraungi alam mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin memandang kagum mamanya yang kini tengah dirias tipis oleh MUA. Mamanya nampak cantik dengan gaun pernikahan putih dengan desain simple dan make up tipis yang terpoles diwajah. Hari ini mamanya akan resmi menjadi nyonya Yang dan dia juga akan menjadi Yang hyunjin bukan lain hwang hyunjin.

Setelah pertemuan di restoran itu, om yoseob semakin sering berkunjung kerumah. Sesekali jeongin akan ikut juga namun ya tetap sikapnya itu tidak berubah sama sekali. Sampai akhirnya tanggal pernikahan pun ditentukan juga.

"Sudah selesai bu." Ucap salah satu MUA menyadarkan hyunjin dari lamunanya. Ah, mamanya benar-benar cantik sekali.

"Hyunjin, sayang. Sini nak. " Langkahnya dibawa perlahan menghampiri sang mama yang masih duduk didepan meja rias. Tangannya mulai mengenggam tangan mamanya yang dingin sama halnya dengan tangannya sendiri. 

"Mama cantik banget. " Hyunjin membawa pandangannya untuk menatap manik mata mamanya yang berbinar.

"Mamanya hyunjin cantik banget. " Kekehan lembut terdengar dirungu hyunjin, disusul dengan usapan dipipinya.

"Kok nangis? Jangan nangis dong sayang. " Kini gantian hyunjin yang mengeluarkan kekehannya. Dia tak menyadari jika air mata nya keluar membasahi pipi dan berakhir membasahi tangan mamanya juga.

Step BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang