31

1K 185 11
                                    

Freen bangun tidur saat pagi hari dan menggeliatkan tubuhnya, ia meraba ranjang di samping nya kosong, hal itu membuat mata freen yang semula terpejam menjadi terbuka, freen beranjak dari tempat tidur nya dan memakai pakaian nya asal, ia melihat sekeliling kamar nya tidak ada Becky, padahal tadi malam mereka baru saja bercinta lagi, kasur yang berantakan menjadi saksi bahwa pergumulan panas mereka benar-benar terjadi.

Freen keluar dari kamar, ia berharap menemukan becky di dapur namun pria itu juga tidak ada disana, freen hanya menemukan sepiring pancake dan segelas susu buatan Becky dan secarik kertas disana, freen membaca kertas tersebut.

Sayang maaf aku harus pergi lebih awal karena ada hal penting yang harus ku lakukan, aku akan kembali jika cepat selesai, jangan lupa sarapan dan jaga dirimu dengan baik, aku mencintai mu😚❤️

-becky

My becky:

Becky baru beberapa menit tapi aku sudah sangat merindukan mu, aku ingin marah karena kau pergi tanpa pamit namun tidak bisa karena kau terlalu tampan, jika urusan mu sudah selesai kita harus segera bertemu, aku mencintai mu❤️

Freen tersenyum setelah mengirimkan pesan itu dan meletakkan ponsel nya di atas meja, kemudian freen mulai menyantap pancake buatan Becky, dan meminum segelas susu nya, rasanya begitu sepi sarapan sendirian hal ini mengingatkan freen kepada masa 5 tahun kosong itu.

°

Stella dan Billy berangkat ke kantor bersama, wajah keduanya terlihat ceria setelah kejadian ciuman kemarin , mereka masuk ke dalam lift bersama, Billy sempat meraih tangan Stella dan menggenggamnya, Stella menatap pria itu kemudian tersenyum.

"Billy ini kantor" desis Stella, berusaha melepaskan genggaman tangan Billy.

"Ck sebentar saja, atau kau ingin ku cium seperti kemarin ya? Pegangan tangan saja pasti tidak cukup benar kan? Sabar ya tunggu pulang kerja dulu" ucap Billy dengan senyuman jenaka nya, Stella berdecih dan wajah nya memerah.

"Ja-jangan sok tau, siapa juga yang mau di cium oleh bibir mu yang terlalu tebal itu"

Stella gugup dan menarik tangan nya yang di genggam Billy, pria itu memicingkan matanya ke arah Stella.

"Tebal tapi enak kan? Mudah di gigit, di lumat.."

Stella melotot dan matanya fokus ke arah bibir tebal Billy.

"Tidak, pasti bibir mu tebal karena karya mantan mu kan? Aku menyesal di cium oleh mu" tunjuk Stella ke arah bibir Billy, sontak senyuman di wajah Billy hilang.

"Ya!! Enak saja kau bilang seperti itu, ini original!! Original!! Ashh menyebalkan!!"

Pintu lift terbuka dan Billy langsung berjalan mendahului Stella dengan wajah kesal, sedangkan Stella mengernyit heran, apakah menghina bibir termasuk body shaming? Apakah Billy tersinggung.

Sampai di meja masing-masing Billy tidak mengajak Stella mengobrol, pria itu terlihat fokus dengan pekerjaan nya sendiri, apakah Billy marah padanya.

"Selamat pagi Billy, Stella"

Stella menoleh ke arah freen yang baru saja tiba.

"Pagi Presdir"

Freen tersenyum kemudian masuk ke dalam ruangan nya, ia kembali memeriksa ponselnya tidak ada pesan apapun dari Becky bahkan pesan nya yang terkahir belum di baca, entah kenapa freen tidak terbiasa seperti ini, pria itu juga tidak menjelaskan secara detail kemana dia pergi, dan urusan apa yang sedang dilakukan.

Freen menepis semua pemikiran negatif nya, ia terlalu berlebihan pasti Becky baik-baik saja mungkin saat ini hanya sedang sibuk makanya tidak ada kabar, tidak mungkin becky meninggalkan nya.

Love is incalculable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang