Kang Haerin, seorang perempuan polos, pendiam, baik, perhatian, pintar, dan jomblo.
Cantik cantik begini, dia sampai sekarang belum pernah berkencan dengan seorang pun. Itu karena dia memiliki trust issue kepada setiap lelaki.
Namun dia juga sudah malas menjadi jomblo begini. Teman temannya sudah memiliki pacar maupun mantan, tapi dia tetap saja jomblo.
Haerin tetap menunggu saja karena dia percaya akan takdir yang sudah ditentukan oleh Tuhan kepadanya.
-
Haerin bangun dengan angin sepoi sepoi dari jendela kamarnya yanh sudah terbuka. Cahaya yang masuk menyilaukan mata Haerin.
Aroma baju yang dijemur dan aroma tanah yang membuat candu. Suara burung burung pun terdengar.
Ini adalah hari yang sangat Haerim sukai. Di saat seperti inilah dirinya memiliki niat untuk bersih bersih.
Haerin keluar dari kamarnya dan mencuci wajahnya. Setelah itu, Haerin mengambil sapu dan mulai membersihkan rumahnya itu sambil mendengarkan playlist favoritnya.
Yah, suara Kang Sarah memang sangat enak di dengar. Lagu lagunya juga cocok saat pagi hari.
"Hmm~..."
"HAERIN!!!"
"Ugh..!!" Haerin sangat kesal dengan suara tetangganya itu.
Haerin pun keluar dengan wajah bete. Sapu taman yang diletakkan di depan pintu itu Haerin lempar ke pagar rumahnya dan hampir mengenai Hyein, tetangga nya.
"Woi goblok!! Jangan main lempar!" Kesal Hyein.
"Makanya jangan ngeganggu. Ini masih pagi loh!"
"Noh emak gua salahin. Lagian dari tadi gua manggil lu gak nyaut."
"Oh... Jadi, mau ngapain?" Tanya Haerin dan melupakan emosinya barusan.
"Mau minjam motor. Motor gua lagi dipake bokap."
"Mau lu apain motor gua? Mau lu hancurin lagi??" Kesal Haerin.
Dulu, Hyein pernah meminjam motor Haerin untuk berkencan. Tapi saat perjalan, Hyein terlalu mengebut dan tak melihat bahwa di depannya ternyata adalah tempat pembuangan sampah.
"E-enggak anjir. Disuruh nyokap beli daging ke pasar."
Haerin berpikir sejenak. Lalu dia masuk ke rumahnya mengambil kunci motornya. Haerin mengeluarkan motornya dan memakai helm bermotif katak favoritnya.
"Lah, lu ngapain pake helm?" Tanya Hyein.
"Gua mau ikut juga." Jawab Haerin dengan mata sinis.
"Takut motor lu hancur lagi?"
"Iya. Lagian gua juga pengen beli sayur sama ikan."
Hyein mengangguk dan naik di kursi penumpang. Di perjalanan, Hyein mengganggu Haerin. Hyein memeluk, mengelitiki, atau bahkan mendorong Haerin.
"WOY!! NANTI JATUH GOBLOK!" Kata Haerin sambil menyubit tangan Hyein yang sedang memeluk nya dengan dorongan kuat.
Tiba tiba saja Haerin sedikit oleng dan hampir saja mereka berdua mencium aspal hitam dan panas itu.
Haerin pun menghentikan motornya dan meminggirkan ke tempat aman. Haerin turun dan meletakkan helmnya di kaca spion.
Mata Haerin berkaca kaca. Bukan karena takut mencium aspal, namun karena tidak tau harus berkata kasar apa ke Hyein.
"LU!! Lu ke pasar sendirian! Gak usah ikut sama gua."
"Yah, jangan gitu lah. Rin, gua janji gak bakal gitu lagi, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
catnipz oneshot
Romancebeda chapter beda cerita khusus untuk catnipz aja Up kalo author mood aja, bisa aja up nya lama