Bab 52

9 2 0
                                    

"heh! Jangan menceramahi ku atau mengomeli ku" ujar zayan mendekat kearah Aul yang duduk di atas sofa di kamar itu

"Ck!" Decak kesal aul memalingkan wajahnya

"Ada apa princess? hmmm" tanya  Zayan duduk di bawah sofa dan menyerahkan sebuah handuk kecil kepada Aul

Aul tau Zayan ingin rambutnya di keringkan olehnya "kenapa kakak semalam ngak turun buat makan?...dan pagi tadi juga" tanya balik Aul sambil melap rambut Zayan dengan handuk kecil

"Mau jawab langsung atau nanti?" Goda Zayan membuat Aul menarik kuping Zayan

"Akh...oke"

"Semalam aku makan kok, cuma agak telat aja Karna lagi ada pekerjaan, aku ngak turun Karna kamu pasti ngak ada di Sana semalam," jelas Zayan santai

"Jadi kalo ngak ada aku Kaka ngak mau turun gitu" tanya galak aul

Zayan menggangguk kan kepalanya "Karna kalo ngak ada kamu aku bukan siapa siapa di keluarga ini Auliyah, hanya kamu lah keluarga ku...." Jawab zayan membuat Aul terdiam seribu bahasa

"Hmmm. Kak, bisahkah kamu menganggap yang lain sebagai keluarga mu juga, sama seperti ku yang kamu anggap keluarga mu" Aul memeluk Zayan dari belakang

"Kamu dan mereka berada Auliyah, kamu adalah saudari ku sedangkan mereka hanya sahabat orang tua ku, dan sama sekali tidak memiliki hubungan darah," jawab zayan tersenyum dengan tatapan datar

"Aku berencana untuk pergi dari sini besok pagi" gumam zayan membuat Aul syok

"Hah! Kaka ingin meninggalkan aku?" tanya aul ingin menangis

Zayan membalikkan badannya menghadap ke arah Aul "aku tidak bisa terus tinggal disini Auliyah, sekarang kamu tidak sendiri lagi..." Ujar zayan mengusap wajah Aul yang sudah di penuhi air mata

"Dasar cengeng, padahal sudah berapa bulan ini kamu selalu merenggut nyawa seseorang dengan kejam" ejek Zayan sambil terkekeh kecil mengingat Aul ketika menghabisi seseorang

"Auliyah tetap Auliyah, huhu... kumohon jangan pergi besok setidaknya tunggu acara pernikahan Umay dan Malino berakhir " ujar aul Segugukan

"Baiklah, tapi jangan menangis lagi ya" Zayan menghapus air mata aul sambil terkekeh kecil, tidak lupa Zayan memberikan kecupan di kedua  mata aul

"Janji ya..." Aul mengulur kan kelingking nya kepada Zayan

Zayan tersenyum dan menyatukan kelingking nya dengan kelingking kecil milik Aul "aku berjanji princess, dan tetapi janjimu juga" Aul hanya mengangguk kan kepalanya

"Sekarang ayo kebawah duluh..." Ajak Zayan berdiri dari duduknya

Aul hanya mengangguk kan kepalanya dan mengikuti langkah kaki Zayan menuju pintu kamar

"Kaka makan aja dulu... Aku mau ke ruang keluarga, tapi nanti kalo kakak udah selesai makan cepat ke ruang keluarga ya" ujar aul meninggal kan Zayan di anak tangga

"Hmm baiklah"

"Maaf terlambat"

"Kemari sayang...." Seruh sela menyuruh Aul untuk duduk di sebelah nya

Sebelum Aul melangkah kan kakinya untuk mendekat ke arah sela, Atha yang duduk dekat dengan Aul langsung menarik Aul ke pangkuan nya

"Is kak Atha....." Kesal aul memukul dada bidang atha

"Lepaskan kak...."

"Diam lah Aul, atau kamu ingin ke kamar?" Aul langsung diam Ketika mendengar kata kamar, dia paham betul apa yang di maksud oleh Atha

EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang