86 - Kidnapped

3 2 0
                                    

~~~~~~~~~~~

Dalam sisa waktu 10 menit lagi, semuanya sudah harus mengumpulkan lembar soal dan jawaban ujian Ekonomi. Ujian Ekonomi kali ini terlihat cukup banyak memakan waktu, terutama mengenai membuat laporan keuangan dan jurnal-jurnal penting lainnya. Violetta yang sudah termotivasi tinggi dari kemarin untuk belajar Ekonomi kali ini terlihat lancar mengerjakan semua soal-soal ujiannya meskipun ketika menghitung transaksinya membutuhkan waktu yang agak lama.

Tanpa tersendat-sendat dan masih ada sisa jawaban yang kosong, lembar jawaban Violetta terlihat sangat berisi dan rapi. Violetta langsung beranjak dan mengumpulkan kertas ujiannya ke Pak Haris. Dia pun berjalan kembali ke tempatnya sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas. Sebelum bersiap-siap ke luar kelas, dia tak lupa membereskan semua barang-barang yang ada di meja-nya.

Saat Violetta berjalan ke luar kelas, rupanya teman-teman IPA nya masih belum menampakkan diri di depan kelasnya. Tentu, mereka yang sekarang sedang ujian pelajaran Biologi.

Tak lama, Agatha dan Ariana pun menyusul ke luar kelas. Mereka bertiga langsung saling ber-toss seiring mereka semua sudah terlolos dari kepenatannya setelah mengerjakan ujian Ekonomi.

"Kalian selesai semua gak ngerjain laporan laba rugi nya?" tanya Violetta.

"Gue sih...selesai...cuma gak yakin aja sama jawaban gue." Agatha cengingisan dengan kurang yakin.

"Gue aja rela ngerjain soal pilihan ganda nya belakangan demi ngerjain laporan laba rugi duluan. Karna gue juga udah tau kalo ngerjain laporan laba rugi bakal makan waktu banyaakk banget," kata Ariana dengan lengos.

"Sama. Gue juga. Gue udah sampe hampir demam tau ngerjainnya." Violetta terkekeh sambil memegang jidatnya.

"Ah. Paling juga si Vio pasti tuntas nanti," celetuk Agatha sambil cemberut.

"Kayaknya gak mungkin deh. Soalnya gue juga gak yakin sih kalo hasil jawaban gue bakal bener semua. Soalnya yang bagian jurnal neraca, tau-tau gak balance," dalih Violetta dengan tersipu.

"Alah. Gue gak percaya. Yang pasti, Vio udah pasti bakal tuntas titik," sanggah Agatha.

"Bener tuh. Kalo tau-tau Vio nanti sendiri tuntas, sementara kita enggak, kita langsung hanyutkan si Vio ke samudra arktik," seloroh Ariana.

"Ih, jangan gitu lah guys. Entar gue jadi es balok dong," cengir Violetta sambil menggucnang pelan lengan Ariana.

"Biarin. Biar lo dihinggap sama beruang putih nanti," celetuk Ariana.

"Mending dihinggap penguin. Penguin kan lebih lucu." Violetta tersenyum lebar.

"Berarti kita tiup nanti es balok nya Violetta ke samudra atlantik selatan, biar ketemu penguin di Antartika," seloroh Agatha. Violetta dan Ariana tertawa terbahak.

"Oh ya, Vio. Lo masih mau nunggu di kelas IPA kan?" tanya Ariana. Violetta mengangguk. "Kalo gitu, gue sama Agatha mau ke toilet bentar ya."

"Selagi gue nungguin mereka juga ke toilet, gue ke kantin dulu kali ya sebentar. Gue tiba-tiba ngiler cilok nih," gumam Violetta. Violetta langsung memutuskan untuk menuruni tangga menuju kantin.

~~~

Saat Violetta selesai membeli kentang goreng, tiba-tiba dia melihat sosok Drian bersama teman-temannya dari kejauhan. Violetta termangap dan berusaha ingin mencari tempat aman agar tidak terlihat oleh Drian.

"Waduh, ada Drian tuh. Gue kan untuk saat ini lagi gak pengen ketemu sama Drian. Yah, kan tau sendiri Drian tuh emang nyebelin," gerutu Violetta dengan ekspresi judes.

Karena tak ingin terpergok Drian dari kejauhan, Violetta pun langsung cepat-cepat melarikan diri dan melewati kerumunan agar tidak terlihat. Karena kesalahan tingkahnya, akhirnya Violetta malah terpaksa melewati lorong stan kantin hingga menuju parkiran dekat kantin. Dirinya merasa tempat di sekitar sini sudah cukup aman dan sepi. Dengan senyuman leganya, Violetta menikmati kentang gorengnya sejenak sambil duduk di bangku kosong.

A Look Back of ViolettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang