~~~~~~~~~~
Gracia sedang mengobati wajah Vicario yang penuh luka akibat tonjokan Ariana tadi pagi. Gracia mengusapkan kapas yang ditetesin betadine ke bagian wajah Vicario yang terluka. Disitu juga ada Carlo, Andre, dan Calvin yang ikut menemaninya di kamar Vicario.
"Aduh, gue gak tegaan banget deh ngeliat muka lo sampe hampir babak belur gini. Gimana sih ceritanya kok bisa temennya Kak Vio sampe ngehajar lo kayak gini?" Gracia tertegun khawatir menatap wajah Vicario.
"Gue juga gak tau, Grace. Kita tuh awalnya cuma lagi nongkrong biasa di koridor lantai 1. Terus pas kita udah mau balik, tiba-tiba temen-temennya Kak Vio datang tuh dan langsung ngehajar gue," papar Vicario dengan lengos.
"Terus lo diem aja gitu? Gak berani ngelawan? Haduh Vic," ringis Gracia.
"Gue sama Derby tadi berusaha nahan dia biar gak terjadi kericuhan," timpal Carlo.
"Aduh, kalian tuh gimana sih? Masa kalian masih tegaan ngebiarin temen kalian dihajar kayak gini?" protes Gracia.
"Kita juga udah berusaha buat tenangin semuanya. Tapi yang ada, temen-temennya Kak Vio malah makin memberingas."
Begitu selesai mengusap wajah Vicario, kemudian Gracia langsung menyuguhkan segelas teh hangat untuknya. Seketika, Vicario langsung ter-flashback dengan momen bersama Violetta yang hampir serupa disaat dirinya diobatin. Bayang-bayang wajah Violetta dengan senyuman manisnya kini terputar kembali dalam kepala Vicario.
~~~
[Flashback dimulai]
"Vic? Kamu kenapa? Aku perhatiin dari pas kita keluar gatel tadi kamu kayaknya garuk-garuk tanganmu mulu."
"Gak apa-apa kok, Kak Vio. Cuma gatal-gatal biasa aja."
"Gak mungkin. Soalnya kamu udah dari tadi kamu garuk-garuk mulu, coba sini aku lihat tanganmu." Violetta langsung terbelalak ketika melihat ruam kemerahan dan bentol-bentol pada kedua tangan Vicario. "Tuh kan aku bilang apa, ini udah pasti alergi. Tanganmu sampai bentol-bentol gini loh."
"Iya, kayaknya tadi aku kebanyakan makan udang deh. Serius, ini gatal banget."
"Jangan digaruk-garuk mulu dong, nanti jadi berbekas loh. Mending sekarang kita cari apotik aja yuk. Biar aku beliin salep alergi buat kamu."
"Ya udah. Kebetulan di depan sana ada apotik." Begitu lampu sudah menunjukkan warna hijau, Vicario langsung melajukan mobilnya dan bergegas menuju apotik.
Begitu tiba di apotik, awalnya Violetta yang berinisiatif turun dari mobil duluan untuk membeli obat untuk Vicario. Namun, Vicario tidak ingin keberatan dan cukup membiarkan dirinya saja yang membeli obat untuk dirinya sendiri. Akhirnya Violetta mengiyakan permintaan Vicario lalu dia menemani Vicario untuk membeli obat. Selesai membeli obat, Violetta mengajak Vicario untuk duduk di kursi amben depan minimarket yang letaknya tepat di sebelah kanan apotik. Violetta membantu untuk mengoleskan salep ke tangan Vicario yang terdapat ruam kemerahan.
"Jangan digaruk-garuk lagi ya. Nanti juga gak akan gatal-gatal lagi," kata Violetta.
"Iya pasti kok, Kak Vio ku yang tersayang. Makasih ya my lovely," kata Vicario.
"Oh ya, aku tiba-tiba pengen es krim nih. Kamu mau gak aku beliin es krim?"
"Mau dong, Kak Vio. Kenapa gak aku aja yang beliin kamu?"
"Gak apa lah, sesekali giliran cewek nya dong yang traktir. Gak enak juga kalo cowok mulu yang beliin duluan, hehehe. Kamu tunggu disini sebentar ya." Violetta langsung bergegas ke minimarket dan membeli es krim untuk dirinya dan juga Vicario.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Look Back of Violetta
Novela JuvenilMenceritakan tentang kisah Violetta Averine (Vio), si gadis anggun yang lugu, cerdas, dan tangguh yang saat ini sudah memasuki tahun terakhir di masa-masa sekolahnya di SMA Madeleine. Kecantikannya mampu meluluhkan seorang adik kelasnya, Vicario yan...