[Bab 50] Rasa itu sudah mati

1.8K 303 52
                                    

Happy reading!

====

Naora bisa merasakan, badai dalam hidup wanita itu pelan-pelan mulai mereda. Kendati bangunan hati serta jiwa Naora masih porak poranda dan belum sepenuhnya tertata kembali, setidaknya wanita itu berharap tidak ada lagi badai dahsyat yang akan melanda kehidupannya kelak.

Dalam satu tahun terakhir, hidup Naora sudah tersandera oleh persoalan rumah tangganya dengan Arzan. Selama itu pula, Arzan sudah menginjak-injak harga diri Naora sebagai seorang istri dan membuat perasaan wanita itu begitu terhina. Setelah perselingkuhan Arzan dengan Farah sudah sempat membuat Naora mengalami krisis kepercayaan diri, setelahnya adalah kasus Gracie yang lebih menguncang jiwa wanita itu.

Bila mengikuti nafsu dan ego, Naora ingin membalas semua yang sudah Arzan perbuat kepada dirinya. Naora ingin melihat keruntuhan Arzan akibat kelakuan pria itu sendiri dan bertepuk tangan di atas penderitaannya. Tetapi, Naora ragu apakah dengan melihat penderitaan Arzan nantinya bisa seketika menutup bekas lubang-lubang luka yang diciptakan pria itu di dalam hati dan jiwa Naora? Mungkin saja yang terjadi malah sebaliknya, bukan hanya Arzan yang menderita tetapi juga Leoni, putrinya. Tidak. Naora tidak akan membiarkan ego menguasai diri wanita itu bila Leoni yang menjadi taruhannya.

Melalui pengacara mereka masing-masing, Naora tahu kalau Arzan belum memberikan persetujuan atas gugatan perceraian mereka. Namun, hal itu tak pernah menjadi masalah bagi Naora. Wanita itu tetap akan melanjutkan gugatan perceraiannya, dengan atau tanpa persetujuan Arzan. Kebahagiaan hidupnya tidak ditentukan oleh Arzan. Dirinya berhak menyongsong kebahagiaannya sendiri dan seperti apa bentuknya. Bertolak dari pemikiran ini, kendati berjalan dengan lambat tetapi pasti, Naora mulai bisa melepaskan rasa sakit juga dendam dalam jiwa wanita itu dan menggantinya dengan rajutan kebahagiaan.

Kendati demikian, sejak mengambil keputusan untuk berpisah dari Arzan, Naora menyadari sepenuhnya bahwa dirinya harus siap menghadapi segala konsekuensi dari keputusannya tersebut yang pasti menguras hati serta jiwanya. Naora merasa seperti menjatuhkan bom tatkala minggu lalu wanita itu harus memberitahu persoalan rumah tangganya kepada mertua serta orang tuanya. Benjamin dan Ingrid sangat shock, sampai-sampai tak mampu berkata apa-apa lagi. Meski tidak diperlihatkan secara terbula, mertuanya tak percaya begitu saja dengan dalih Naora soal ketidakcocokan yang kian meruncing di antara dirinya dan Arzan sebagai biang dari runtuhnya rumah tangga mereka. Situasi penuh ketegangan ini memaksa Naora menyimpan kembali rencana awal untuk menawarkan investasi Simple and Beauty kepada bapak mertuanya sebagai antisipasi apabila Arzan benar-benar mewujudkan ancamannya. Sesegera mungkin Naora akan menemui Benjamin lagi. Wanita itu mencatat baik-baik rencana penting ini di kepalanya.

Situasi kedua orang tua Naora pun tak kalah buruk. Kala itu Rosi ikut menangisi kegagalan rumah tangga putri sulung mereka. Dengan wajah penuh air mata, Rosi berujar kepada Naora.

"Papa dan Mama hanya tahu kalau keluarga adikmu mengalami masalah. Kami terlalu fokus pada Nevan dan Misha. Mereka kini malah sudah rujuk kembali. Tetapi rumah tanggamu yang tak pernah ada kabar apa-apa tiba-tiba malah sudah resmi mengajukan gugatan perceraian. Sejak kapan rumah tanggamu bermasalah, Naora? Apa.. ketika kamu datang ke rumah waktu itu, rumah tanggamu sedang dalam masalah?" Melihat anggukan Naora, tangisan Rosi pecah kian keras. Tidak seperti istrinya, Dana memang tidak ikut menangis. Namun, Naora tahu kalau hati ayahnya ikut hancur seperti hati putrinya.

Meski pada akhirnya kedua orang tuanya bisa menerima kabar perceraian yang Naora sampaikan, tetapi gurat kekecewaan juga kesedihan terpancar kuat dari wajah-wajah kedua orang tuanya terus melekat dalam benak wanita tersebut.

Hari sudah hampir mendekati pukul dua belas siang ketika Naora hampir menyelesaikan seluruh tumpukan dokumen yang diberikan Audrey untuk ditandatangani. Setelah makan siang nanti Naora berencana mulai merancang gaun pengantin beserta dengan gaun bridesmaid yang merupakan pesanan seorang selebgram.

[END] Dangerous AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang