...
"Panggil gue kalo ada yang aneh" Bisik Milk di telinga Love saat Love hendak masuk. Love hanya membalas dengan anggukan dan tersenyum lalu masuk mengikuti Gun.
"Ayolah sayang, pacar kamu tuh disini mata kamu malah ke dia terus" Kesal Gun melihat kekasihnya terus memandangi punggung bodyguardnya.
"Ayo minum sayang, aku udah bayar mahal loh" Tambah gun lagi menyodorkan minuman keras ke arah love. Love pun menuruti keinginan sang kekasih ia tidak ingin merusak suasana setidaknya ini adalah hari ulang tahun Gun.
Love sebenarnya merasa kasihan melihat Milk yang sekarang mengawalnya namun harus menghadap pintu. Milk terlihat seperti anak kecil yang dihukum menghadap tembok di ujung ruangan.
Satu jam lamanya Milk memandangi pintu ruang VVIP. Milk menyetujui syarat gun,Milk juga masih menghormati privasi mereka. Meski dalam posisi begitu Milk masih bisa mendengar dan sedikit melirik untuk mengawasi tuan kecil nya itu. Bahkan suara decakan dan erangan mereka berciuman dapat di dengar milk.
"Aww gun" Love saat Gun menggigit bibir love sedikit kasar. Entah berapa ciuman yang mereka lakukan. Gun yang mulai terpancing nafsunya ingin melakukan hal yang lebih. Gun meremas buah dada Love, Love membiarkan aksi kekasihnya itu.
"Ehmmm..... " Erang love yang sekarang terpejam. Love sudah mabuk dan gun mengetahui hal itu membuat Gun lebih berani lagi. Mendengar erangan Love membuat Gun makin panas. Gun mulai mengelus paha Love. Gun mulai merabah sampai pangkal paha love, namun tak disangkah Love menahan tangan nakal Gun. Love yang masih setengah sadar menyadari arah permainan Gun menuju kemana. Gun kaget melihat Love ternyata belum sepenuhnya mabuk. Gun mengembalikan posisi badannya duduk menatap love.
"Kamu pasti suka sayang, gak akan sakit kok" Bujuk gun membelai pipi Love.
"Gak Gun, nanti aja, aku udah pusing" Ujar Love dengan wajahnya memang mulai terlihat linglung.
"Oke sayang..tapi minum dulu ini ya,ini yang gelas terakhir sayang" Gun menyodorkan segelas yang baru saja ia tetesi dengan cairan entah apa itu. Walaupun dengan penglihatannya yang mulai sedikit buram namun Love masih bisa melihat aksi Gun itu. Love tidak mau meminum minuman itu.
"Udah sayang, aku gak kuat lagi minum" Tolak love berusaha terdengar halus.
"Ayolah sayang, ini yang terakhir" Paksa Gun menaruh bibir gelas yang di genggamnya di mulut love, namun love sama sekali menutup rapat mulutnya. Sementara tangan lainnya memegang gelas, tangan Gun lainnya berada di belakang kepala love, berharap Love akan membuka mulutnya jika ia menekan kepala Love. Love masih enggan membuka mulutnya namun diposisi ini ia merasa mulai sesak. Batin Love mulai memanggil nama Milk. Love berusaha berpikir bagaimana caranya agar Milk bisa menoleh kepadanya sekaranh. Tiba tiba ia teringan dengan perkataan Milk sebelum masuk. Kemudia Love mulai mengangkat satu kakinya ke arah meja dan menendang asal barang barang di atas meja. Beberapa botol dan piring cemilan pun terjatuh bebas ke lantai.
Mendengar suara barang pecah dibelakangnya otomatis membuat Milk membalikan badannya. Mata Milk terbelalak melihat Love yang tak nyaman dengan posisi mereka sekarang. Milk mengambil gelas di tangan Gun.
"Ini yang terakhir kan" Ucap Milk yang tanpa menunggu balasan Gun ia langsung meminum minuman yang ia ambil.
"Udah habis, sekarang Love bisa pulang" Ujar Milk meletakan gelas dan menarik love untuk pergi dari sana. Mereka pun meninggalkan Gun yang sekarang pasti sudah emosi karna rencananya mendapatkan Love malam ini gagal lagi.
...
"Milk... Gue pusing" Ucap Love saat milk memasukan dirinya kedalam mobil. Milk hanya diam dan langsung menjalankan mobilnya. Baru saja menjalankan mobil tibatiba Milk mulai merasa gerah padahal ac di dalam mobil sudah ia hidupkan. Badannya tiba tiba mengeras pandangannya mulai kabur. Namun Milk masih memaksa dirinya melajukan mobil. Ia berhenti di sebuah hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Bodyguard
FanfictionMilk selalu profesional dalam menjalankan tugas. Namun kali ini ia harus berurusan dengan gadis angkuh dan pemarah, berurusan dengan gadis ini menjadikan Milk dingin namun tegas tapi juga bersikap acuh tak acuh dengan wanita itu. Namun karena tuntut...