43. The Devil

6.3K 493 144
                                    

Berita menggemparkan mengenai dalang dibalik pembunuhan Leonard D'Onofrio telah menyebar di seluruh negeri. Banyak dari mereka yang tak menyangka jika Cassandra Miziel, wanita yang begitu cerdas dan penuh wibawa adalah orang yang telah melenyapkan Leonard dengan racun mematikan. Berbagai asumsi dan kecurigaan yang semula tertuju kepada sang pewaris utama telah terpatahkan dalam sekejap mata. 

Berita mengenai Cassandra tetap menjadi perbincangan hangat meski 2 Minggu telah berlalu. Seluruh stasiun televisi sangat gencar dalam menayangkan mengenai proses penyelidikan.

Pihak berwajib dan dokter forensik mengungkapkan adanya sidik jari Cassandra yang tertinggal pada gelas yang Leonard gunakan. Tak hanya itu, rekaman cctv mengenai kejadian tersebut yang semula menghilang telah berhasil ditemukan. Hal itu tentu membuat Cassandra tak lagi dapat mengelak. Kini wanita itu hanya mampu terdiam menatap kosong pada kamera yang menyorotnya.

Sementara otak dari dalang kasus pembunuhan itu tengah bersantai ria sembari menyesap cerutu yang terjepit di antara jarinya. Senyum seringai menghiasi wajahnya, sesekali dia berdecak kagum kala mendengar beberan fakta yang sangat berbeda jauh dari kenyataannya.

Namun dia tetap puas dengan hasilnya, karena mereka telah menjalankan tugasnya dengan baik. Semua berjalan sangat sempurna sesuai dengan perintahnya.

"Señor V."

"Ya?" Sahut sang pemilik nama tanpa mengalihkan pandangan. 

"Keluarga Miziel bersikukuh ingin bertemu dengan anda. Bahkan mereka mengancam akan membuka semua rahasia anda di depan media."

Valter mengembuskan kepulan asap dari dalam mulutnya. "Rahasia? Memang rahasia apa yang aku punya, Robert?"

Napas Robert tercekat setelah mendengar pertanyaan kelewat santai yang Tuannya berikan. Benarkah sang Senor V masih bertanya? Tentu saja banyak sekali rahasia kelam Tuannya yang selama ini terjaga dengan begitu rapi. 

"Sepertinya mengenai semua bisnis ilegal yang selama ini anda jalankan, Tuan," ujar Robert pada akhirnya.

"Which is?"

Oh Tuhan! Benarkah Robert harus menjawab pertanyaan itu? Sangat mustahil sekali jika Valter melupakan semua bisnis gelap keluarga D'Onofrio yang telah berjalan selama puluhan tahun lamanya. Penyelundupan senjata, obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, dan pencucian uang adalah pekerjaan tak bermanusiawi yang Tuannya miliki. Dan sialnya dirinya terlibat banyak dalam hal itu. 

"Apakah anda melupakan semua milik anda, Tuan?" Ujarnya bertanya dengan penuh keraguan.

Dalam hitungan detik, Valter meledakkan tawanya. Dia membuang cerutu yang terselip di antara jarinya ke arah Robert. "Bukan aku yang melupakannya, tapi kaulah yang lupa dengan tempatmu, Robert!" Tukasnya tajam.

"S-saya?"

Valter berdecak malas, ingin sekali dia merobek mulut sialan Robert. Pria itu sangat bodoh karena begitu lambat dalam mencerna kata-katanya. Tanpa bisa dicegah, rasa kesal terasa memenuhi hatinya. Dia mengambil langkat cepat, lalu menyambar kuat kerah kemeja yang Robert kenakan.

"Seharusnya kau tahu apa yang harus kau lakukan jika keluarga Miziel mengancam seperti itu. Haruskah aku meledakkan otak bodohmu ini?!" Desisnya menyeramkan membuat Robert mulai paham.

"Saya mengerti, Tuan," sahut Robert pelan membuat cengkeraman pada kerahnya terlepas. Dia mengerti sedari awal, hanya saja dia takut salah dalam mengambil langkah. 

Peran keluarga Miziel sangatlah berpengaruh di negara ini, hampir seluruh masyarakat beserta politikus negara memuja mereka. Orlando Miziel, kecerdasan dan ketangkasannya dalam dunia politik dapat menaklukkan semua pihak yang terlibat. Dia dikenal sebagai Perdana Menteri yang bijaksana dan penuh akan prestasi, perintah yang dia berikan pada setiap pejabat tak dapat ditolak. Bahkan tanpa pikir panjang, para pejabat itu akan melakukan tugas yang Orlando berikan.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang