6

535 101 2
                                    

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi belaka, tidak ada sangkut paut secara nyata untuk nama-nama yang digunakan.

Dilarang keras menyebar luaskan isi dari cerita terutama pada bagian sensitif.

Tidak disarankan untuk para homophobia.

Tidak untuk ditiru!

Rate 17+

Jangan lupa like & komen

~ Selamat Menikmati ~

Thia duduk termenung di pinggir jendela kamar hotel, menatap gemerlap kota di malam hari. Pikirannya terus saja melayang ke peristiwa yang terjadi dua minggu lalu, sebuah momen yang tak bisa ia lupakan, ketika ia dan Sella berciuman dalam sebuah adegan yang mereka perankan. Sejak saat itu, Sella berubah. Tidak ada lagi tatapan mengintimidasi yang biasa menghiasi wajahnya. Yang ada hanya pandangan sendu yang membuat Thia sedikit ingin tau apa yang sedang Sella pikirkan.

"Ada apa dengan ku?" gumam Thia pelan, merasa dadanya berdegup kencang setiap kali memikirkan Sella. Padahal, ciuman dalam akting adalah hal biasa baginya. Tapi kali ini berbeda, debaran jantungnya begitu kuat, seperti ombak yang menghantam karang di tepi pantai.

Thia menghela napas panjang, mencoba mengalihkan pikirannya dengan membuka ponsel. Ia menatap DM terakhir darinya yang belum Sella balas waktu itu, Sella hanya menyukai balasannya. Tangannya melayang-layang seolah ingin mengetik sesuatu, namun ia urungkan niat itu. Rasa malu dan takut akan reaksi Sella menghantui pikirannya.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar. Sebuah pesan baru masuk dari Sella.

Pinkysell_: sibuk?

Jantung Thia seakan berhenti berdetak sejenak. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membalasnya.

Philau_thia : Ngga nih, kenapa?

Pinkysell_ : temenin gue.

Philau_thia : Kemana?

Pinkysell_ : kemana aja, gue lagi pengen keluar nyari angin. Gue jemput.

Philau_thia : okey.

Pinkysell_ : nomer berapa?

Philau_thia : 206.

Philau_thia : udah tau hotelnya?

Sella tidak membalas, tapi lima menit kemudian terdengar suara ketukan pintu. Thia bergegas membukanya dan mendapati Sella berdiri di sana, wajahnya tampak tenang meski ada sedikit ketegangan di matanya.

"Hai, kok tau aku di hotel ini?" Tanya Thia, mencoba terdengar santai meski hatinya berdebar kencang.

"Aku ga sengaja ketemu asisten kamu tadi di lobby. Aku emang abis meeting aja sama pemilik hotel," jawab Sella apa adanya.

"Oh, aku siap-siap dulu, ya? Kamu masuk aja,"

"Silahkan," balas Sella, memasuki kamar Thia dengan langkah ringan.

Thia bergegas mengganti pakaian dan berdandan secepat mungkin. Ketika ia berjuang mengenakan sepatu sneakers miliknya, Sella tiba-tiba berlutut, membantu Thia memakai sepatu dengan hati-hati.

"Udah, ayo," ajak Sella, suaranya lembut namun tegas.

Thia hanya bisa mengangguk, merasa gugup dengan keintiman sederhana yang baru saja terjadi. "Iya, ayo," balasnya cepat, mencoba menyembunyikan perasaan yang tak biasa dadanya.

Scandalous 2 (Greesel x Cynthia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang