Selamat membaca.
**********
Langit gelap tanpa adanya cahaya, hutan sepi layaknya hutan mati yang tidak ada tanda kehidupan.
Athena berjalan sendirian menyelusuri hutan sembari mengumpati keadaannya saat ini. "Emang dasar babi, kalau tahu siapa yang buat aku bisa masuk dunia ini, aku cincang ampe mampus! Awas aja ye monyet."
Athena menghela napas panjang. Ah sial, kesabarannya hanya setipis tisu yang dibagi dua. Pastikan Athena mencincang habis seseorang yang membuatnya masuk ke dunia ini!
"Ahh pengen tidur, tapi di mana anjir?" Athena melirik sekitar hanya ada pepohonan.
"Emang apa sih arti penyihir tingkat S monyet? Masa aku mau lawan ksatria bajingan gitu aja gak bisa!" Athena mendengus kesal menatap kedua telapak tangannya.
Ia pikir penyihir tingkat S itu hebat. Akan tetapi, nyatanya penyihir tingkat S tidak bisa apa-apa selain melarikan diri.
Salah aku apa coba? Di kehidupan sebelumnya aku lakuin apa sampe nasibnya sial gini!
Athena benar-benar tidak ada habisnya menggerutu. Entah sampai kapan ia akan merutuki hal ini.
"Ahk aku laperr." Athena memegangi perutnya yang keroncongan. Dirinya kembali merutuki koin emas yang tidak bisa dimakan.
"Lama-lama aku gila segalanya nyalahin koin tercinta." Athena yang malas berjalan segera duduk di tanah basah bekas hujan.
Athena membuka buku sihir, membaca lembaran demi lembaran yang ada. "Lah anjir!" Athena memukul keningnya, "aku kan ada sihir teleportasi!"
Wajahnya kembali ceria dan segera berdiri, ia menggulung buku sihir tersebut lalu ia masukan ke dalam saku.
Ia segera memejamkan matanya dan memfokuskan pikiran pada Roderick seraya merapalkan mantra. "Κινούμαι όπου θέλω."
Suasana hening membuat Athena membuka matanya. Dirinya masih di tempat yang sama membuat si empu kesal.
"Oke! Sabar Athena! Sabar." Athena terus menarik napas dan ia hembuskan dengan cepat.
"Κινούμαι όπου θέλω." Matanya yang tertutup kini terbuka, melihat keadaan sekitar masih sama. Athena tersenyum tipis.
"KSATRIA MONYETTT, KAMU UDAH BUAT AKU NYASAR KOCAKKK."
Teriakan Athena menggema, ia kembali tersenyum setelah berteriak. Sedikit lega karena unek-unek ia keluarkan begitu lepas.
Athena menjatuhkan tubuhnya ke tanah, membiar jubah barunya kotor. "Terserah! Aku nyerah babi."
Sudah tidak ada mood untuk mendumel dan berjalan-jalan. Athena memejamkan matanya sejenak, hawa dingin malam hari bisa saja membuatnya sakit.
Athena menghembuskan napasnya, ia benar-benar pasrah akan keadaannya. Malas untuk menangis dan sebagainya.
Hingga ketika ia hampir terlelap, derap langkah kaki seseorang membuatnya membuka mata dengan takut segera bangun dari baringannya.
Athena segera sembunyi di antara pepohonan, melirik sekitar siapa yang akan datang ke arahnya.
Dari kejauhan nampak rambut pirang dengan baju formal memanggil namanya. "Athena! Athena!"
Athena mengerutkan keningnya, "siapa anjir? emang aku ada temen cowok rambut pirang gitu? … Suaranya agak familiar sih." Athena keluar dari persembunyiannya lalu mendekati pria berambut pirang itu.
Rambut Roderick tuh coklat muda, terus Venom hitam, batinnya masih mencoba menebak siapa pria berambut pirang itu.
"Athena!" pekik pria tersebut berlari senang menghampiri Athena yang jubahnya begitu kotor karena tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I the Reincarnation of a Goddess? (TAMAT)
Fantasía"Masuk novel beneran?" tanyanya kembali memastikan wajah di pantulan air danau. Wajah familiar membuat Maera berpikir. "Atau masuk ke dunia lain? Ahk kepala aku sakit," ringisnya seraya memegang kepala. Jangan bilang aku masuk novel yang terakhir ak...