Bab 5 | luka kecil

5.1K 196 7
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
———
Pagi- pagi buta begini salma sudah rapi, sudah akan berangkat. Dia ada jadwal manggung jam dua belas siang nanti di Jawa barat. Perjalanannya lumayan jauh, belum lagi harus GR, membuatnya harus siap dari pagi. Salma sudah bersiap, tinggal menunggu jemputan dari mas feri dan kak beby. Rencana akan GR dulu disana baru setelahnya prepare make up dan yang lainnya, langsung disana juga.

Salma menyelesaikan sarapannya, dia makan meminum segelas air hangat kemudian meminta bi ima menyiapkan buah. Dia ingin membawa buah untuk dicemilin nanti disana.

Bi ima menghampiri salma membawa kotak makan berisi buah sesuai permintaan salma. "Ini mba salma buahnya. Bibi masukan strawberry, anggur, pepaya, melon dan jeruk."

Salma menerimanya. "Terima kasih ya, Bi. Seperti biasa, salma titip rony di rumah ya, Bi. Dia baru balik subuh abis manggung tadi. Biarin aja tidur sampe siang, pas dia bangun langsung pastiin makan ya, bi."

Bi ima mengangguk. "Siap, mba salma. Nanti bibi pastikan mas rony makan."

"Kalo anaknya rewel, susah disuruh makan, bibi ancem aja, bilang kalau salma bakal marah semisal dia gak makan. Kalo masih gak mau juga, bibi telpon salma, ya. Biar salma yang ngomong sama dia."

"Siap, mba salma. Nanti bibi hubungi kalo mas rony nolak makan. Bibi masakin apa untuk makan siang nanti, mba?"

"Masakin udang asam manis, tumis kangkung, sama perkedel kentang aja, bi. Kemarin rony bilang pengen makan udang. Sama pastiin minum dia cukup, bi. Kasi air hangat, suaranya agak habis karena manggung kemarin."

"Baik mba salma, nanti bibi buatkan sesuai yang mba salma bilang."

"Sama satu lagi, agak dipaksa makan buah rony ya, bi. Bibi tau kan dia gak suka makan buah. Padahal serat itu penting banget buat metabolisme tubuh. Nanti siapin dia anggur sama pepaya aja, bi. Dua hari terakhir dia bilang lebih suka dua buah itu dari pada yang lain. Walaupun gak ke makan banyak, paling gak ada serat buah yang masuk."

"Baik mba salma, akan bibi siapkan seperti yang mba salma katakan."

"Apa lagi ya, udah, itu aja, Bi. Terima kasih ya, Bi Ima."

Bi ima tersenyum dan mengangguk. "Sama- sama mba salma. Nanti mba salma semangat ya nyanyi nya. Bibi doa in lancar- lancar kerjaan mba salma."

"Aaminn, terima kasih banyak, Bi."

Bi ima pamit kembali ke dapur dan Salma segera naik ke lantai dua menuju kamarnya. Sampai di kamar, segera dia memasukan kotak makan yang berisi buah ke dalam tote bag nya seraya memastikan lagi semua tak ada yang tertinggal.

Ponselnya menyala, ada pesan dari kak beby. Katanya sudah di bawah, salma membalasnya, berkata akan segera turun. Pandangannya beralih ke arah ranjang, ada rony yang tengah bergelung manja dengan selimut dan guling. Salma mendekatinya perlahan. Meraih tangan kanan suaminya, menciumnya kemudian, dia salim. Salma juga membubuhkan satu kecupan pada dahi rony dan bibirnya.

"Gue berangkat dulu, ya. Jangan nakal di rumah, jangan rewel juga pas makannya. Gue janji, abis manggung langsung pulang. Maaf gak bangunin lo, gue gak tega, gue tau lo baru tidur sebentar. Maaf juga kemarin gue tidur duluan, gak liat lo balik. Nen nya nanti dulu ya, tunggu gue balik."

Salma mencium lagi bibir suaminya yang sedikit mengerucut. Uh, gemas salma melihatnya. Setelahnya salma membawa semua keperluannya dan turun ke bawah. Salma berangkat bersama mas feri dan juga kak beby menuju Jawa Barat.

Siangnya, sekitar pukul satu, rony terlihat mengerjapkan matanya, menyesuaikan pencahayaan di kamarnya. Matanya melirik ke sekeliling, mencari keberadaan salma. Tak menemukan yang dicarai, rony berteriak pelan dengan sisa suaranya.

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang