Bab 6 | mandiin bocah

6.1K 176 3
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
———
Salma terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap menyesuaikan pencahayaan yang ada di kamarnya. Matanya menatap ke sekeliling, cahaya matahari sudah mengintip dari balik gorden. Tangan kanannya meraih ponsel di nakas, ponsel rony, melihat waktu, sudah pukul setengah delapan pagi. Kembali meletakkan ponsel ke tempat semula. Pandangannya jatuh pada rony yang berada di sebelahnya. Rony masih terlelap dengan keadaan masih menyusu. Mulutnya bergerak- gerak pelan mengikuti hisapannya.

Salma hendak menarik dadanya, namun pergerakannya malah membuat rony terbangun. Rony mengerjap, mengulet sebentar, tanpa sadar menahan pucuk dada salma dengan giginya.

Salma tentu saja kaget, dia meringis menahan sakit. Sudah perih dihisap semaleman, mana kena giginya juga. "Aw, sakit, rony."

Rony refleks melepas dada salma. "Maaf, ca." Ujarnya dengan suara serak khas orang baru bangun.

Salma mengusap dadanya pelan, ada luka lecet. Sakit sekali rasanya. Salma meringis kembali. "Uh aww, sakit banget."

"Maaf, ca. Gue gak sengaja."

Salma menggeleng. "Gak papa, emang udah lecet, kena gigi dikit jadi agak sakit."

Rony naik ke atas badan salma, kedua kakinya berada di antar kaki salma. Tangan kanannya memeluk pinggang ramping salma, sementara tangan kiri yang masih terbalut perban berada di atas dada kanan istrinya. Kepala rony mengusal di bagian tengah dada salma.

Salma hanya membiarkan saja. Mengusap surai hitam legam milik rony seraya sesekali mengecup kepalanya. Lama terdiam dalam posisi seperti ini, membuat rony merasa nyaman. Usapan tangan salma benar- benar membuainya menuju alam bawah sadar lagi. Perlahan matanya memberat, rony merasa akan tertidur lagi.

Salma yang melihat itu, tentu saja tak akan membiarkannya. Salma menarik pelan hidung mancung suaminya. Sudah mau jam delapan, rony gak boleh tidur lagi. Mereka harus sarapan. "Rony, jangan bobo lagi, ah. Udah jam delapan ini."

Rony mengusal lagi, membawa wajahnya ke leher jenjang salma. Mengendusnya lalu menenggelamkan wajahnya disana. "Hmm, nanti."

"Kok nanti? Ayok bangun, mandi, abis itu sarapan. Nanti gue suapin."

Rony menggeleng di leher salma. "Nanti, ca." Rengekannya menolak.

"Gak boleh gitu, ah. Abis sarapan kan bisa bobo lagi. Kita seharian ini lagi kosong, jadi bebas." Salma berusaha membujuk rony perlahan. Suaminya itu baru bangun, memang agak sensitive sedikit mood nya.

Rony yang kesal, malah menggigit leher salma, menghisapnya dengan sedikit keras. Sudah dipastikan leher putih istrinya itu akan berubah warna menjadi merah dengan sedikit ke ungu an.

Salma melenguh. "Eugh, rony kok gigit sih?"

Rony tak menjawab, dia malah semakin menenggelamkan wajahnya pada permukaan leher salma. Melupakan tujuan awalnya yang ingin melanjutkan tidur. Rony menyukai wangi salma, aromanya sangat candu. Rony dapat merasakan salma yang mendongak ke atas, secara tak langsung memberinya akses lebih. Rony semakin gencar membuat tanda cintanya, tanda kepemilikan pada leher jenjang istrinya.

Tangan kanan rony meremas pelan pinggang ramping istrinya, lalu sentuhannya menjalar ke perut istrinya. Mengelusnya pelan, naik ke dada salma, meremasnya dengan tempo sedang.

Salma memejamkan matanya, menahan suara desahannya. Salma dapat merasakan sentuhan tangan rony yang kembali mengelus punggungnya, lalu turun perlahan, sampai pada permukaan pantat sekalnya. Usapan dan remasan gemas salma rasakan disana.

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang