..........
Viana sangat muak dengan situasi nya saat ini namun dia harus bertahan demi misi nya, semua akan sia-sia jika dia menyerah di tengah jalan.
"Hei hari ini ada gosip baru, katanya Lio dan Aurora bertengkar gara-gara gadis tidak jelas yang di dekati Lio," ucap salah satu murid di kelas yang sedang asik ghibah dengan teman nya.
Lio bertengkar dengan Aurora karena aku?
Viana tidak menyangka situasi nya akan seperti ini, Viana bisa mendengar jelas satu kelas membicarakan pertengkaran Lio dan Aurora yang di anggap sangat jarang terjadi karena Aurora dan Lio itu sangat dekat seperti sahabat rasa pacaran.
"Lio mungkin hanya mencari perhatian Aurora saja karena Aurora tidak memilih nya. "
"Benar juga. Aku dengar Aurora lebih memilih Aiden dari pada Lio kan?"
"Lio sudah dari lama sangat menyukai Aurora pasti dia sangat cemburu lalu melampiaskan rasa cemburu nya dengan mencari gadis lain hanya untuk di permainkan."
Viana yang mendengar itu tentu saja ingat jika sebelum nya Lio sangat perhatian pada Aurora, kisah kedua nya sudah sangat terkenal di sekolah ini.
Jadi benar aku hanya di permainkan? Karena dia tidak bisa mendapatkan Aurora.
Viana menghela nafas panjang, kemudian dia hendak beranjak pergi dari kelas namun langkah nya langsung di hentikan oleh kemunculan Bianca.
"Gadis jelek yang di gosip kan dekat dengan Lio. Itu kamu kan?" tanya Bianca membuat semua murid di kelas yang dengar langsung melihat ke arah Viana.
Kini mereka berdua mencari tontonan di kelas.
"Bukan Aku. Aku tidak dekat dengan Kak Lio," ujar Viana dengan nada ketakutan.
"Kamu tidak usah berbohong. Di sekolah ini siswi yang paling jelek itu cuma kamu bodoh!" bentak Bianca sambil menunjuk wajah Viana.
Viana menggeleng cepat. "Aku tidak berbohong. Aku sangat tidak pantas dekat dengan Kak Lio."
"Bagus kamu mengakui nya. Kak Lio hanya pantas untuk gadis cantik yang selevel dengan dia, bukan gadis buruk rupa seperti mu."
Viana mengangguk kemudian dia memilih kabur dari sana sebelum Bianca kembali menarik nya.
Aku rasa kamu yang paling buruk rupa, dasar tidak tahu diri.
Viana segera pergi mencari keberadaan Lio untuk berbicara dengan nya langsung namun Viana belum bisa menemukan Lio walau Viana sudah mencari ke sana kemari namun belum menemukan Lio sama sekali.
"Dia suka nongkrong dimana sih? Di kantin tidak ada, di perpus tidak ada, di kelas nya juga tidak ada, aku harus cari kemana lagi?" gerutu Viana sangat kesal.
Disaat itu Viana bertemu dengan seseorang yang tidak asing baginya.
"Kamu Viana?"
"Iya Kak Clara."
"Lio kalau galau biasa suka duduk di bawah pohon di taman paling ujung," ujar Clara tegas.
Viana terkejut karena seperti nya Clara tahun jika Viana sedang mencari Lio.
"Aku tahu kamu dan Lio mulai dekat tapi Lio itu tidak pantas untuk mu. Lebih baik kamu jauhi Lio atau kalian akan terus kena masalah," saran Clara.
"Iya Kak aku akan membicarakan dengan Kak Lio."
"Tapi jika kalian memang saling suka, kalian berdua harus hadapi apa yang terjadi," tegas Clara kemudian melangkah pergi dari sana.
Viana segera pergi ke pohon di taman yang terletak paling ujung seperti yang di katakan Clara barusan, Viana tidak mengerti Clara mendukung nya atau tidak namun yang pasti dia dan Lio sangat mustahil dekat.
"Kak Lio!" panggil Viana dengan nafas memburu karena lelah berlari mencari Lio.
Lio yang sedang duduk di bawah pohon langsung bangkit memeluk tuhhh Viana membuat Viana langsung mematung seketika.
"Kak Lio apa yang kau lakukan?" tanya Viana panik takut ada yang minat mereka berdua seperti ini.
"Beri aku waktu lima menit," pinta Lio memohon dengan suara berat.
Viana bisa merasakan jika saat ini Lio sedang sedih karena bertengkar dengan Aurora.
"Aku dengar kamu bertengkar dengan Aurora karena aku?" tanya Viana sudah tidak bisa menahan lagi.
"Ya. Aku ingin dekat dengan mu tapi dia terus melarang ku. Memang nya dia siapa?" jawab Lio dengan nada kesal.
"Bukan nya dia seseorang yang pernah kamu cintai?" tanya Viana terus terang.
Lio terdiam tidak menjawab kemudian dia melepas pelukan nya, Viana tidak akan menahan diri dan akan terus terang mengapa seorang Lio ingin dekat dengan nya.
"Itu dulu saat dia bukan milik siapapun. Tapi sekarang aku sudah tidak mencintai nya lagi, perasaan itu memang seharus nya tidak ada," jawab Lio dengan tegas dan Viana bisa melihat kejujuran dari tatapan Lio yang tidak ragu mengatakan nya.
Viana menduga jika perasaan Lio sudah hilang karena Aurora sudah mejadi milik Aiden.
"Kamu menjadikan ku pelampiasan karena tidak bisa memiliki Aurora?" tanya Viana dengan ragu namun dia ingin tahu jawaban nya langsung dari mulut Lio.
"Kamu pasti mendengar gosip tidak jelas itu. Aku ingin dekat dengan mu karena aku tertarik dengan mu, aku ingin mengenal mu lebih dari teman dan tidak ada niat sama sekali mempermainkan mu," ucap Lio dengan tegas dan sejujurnya dari perasaan nya.
Viana tidak menyangka akan ada laki-laki yang mengatakan hal seperti ini padanya di saat diri nya seperti sampah yang sangat menjijikan.
"Lebih baik kita tidak pernah dekat. Aku hanya akan membuat mu selalu berada dalam masalah ku," ucap Viana memberanikan diri.
"Anggap saja ini terakhir kali nya kita bicara. Lain kali tolong anggap saja kita tidak pernah bertemu."
...........
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Face
Novela JuvenilWajah cantik seorang perempuan adalah sebuah anugrah yang sangat sempurna, wajah cantik memberikan banyak keuntungan tapi di belakang banyak kekurangan muncul namun hanya bisa di rasakan oleh seseorang yang sudah mengalami nya langsung. Yang pertam...