Bab 11 | didan (1)

3.6K 138 4
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
———
Salma terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap pelan, menyesuaikan pencahayaan di kamar. Tangannya meraih ponselnya di nakas, waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Ah, lama juga dia dan rony tidur setelah shalat subuh tadi. Ini semua sudah pasti karena rony yang merengek lapar jam dua pagi dini hari tadi. Mana pake segala rewel ingin bermain lego dan menolak untuk tidur. Menyebalkan sekali suaminya itu. Memang aja- aja ada sekali rony.

Pandangan salma jatuh pada orang yang sejak tadi membuatnya misuh- misuh. Ada rony yang masih terlelap dengan posisi menelungkup seraya kepalanya menatap ke arah salma. Tangan cowok itu tetap nangkring di atas badannya, lebih tepatnya telapak tangan rony masih setia menangkup dadanya yang kiri. Suara nafasnya masih terdengar teratur, suaminya masih sangat lelap.

Salma memiringkan tubuhnya, menatap wajah suaminya dengan jarak yang lumayan dekat. Jari lentiknya mengelus permukaan wajah rony, dahi, mata yang terpejam, hidung, pipi, hingga berakhir di bibir merah alami milih suaminya, yang meskipun merokok, tak berubah warna menjadi gelap. Salma mendekat lagi, memberikan satu kecupan pada dahi rony, tangannya terulur untuk mengusap punggung telanjang suaminya yang tidur dengan keadaan shirtless.

Salma gemas, posisi tidur yang menelungkup dengan rony yang menatap ke arahnya, nyamping. Membuat mulut rony sedikit mengerucut, bibirnya terbuka sedikit, apalagi bulu matanya mengerjap pelan lalu kembali tertutup. Ya ampun, salma gemas sekali melihatnya. Tak habis pikir, kenapa tuhan sayang sekali dengan rony. Memberikan paketan yang sangat lengkap sebagai manusia. Sudah tampan, manis, menggemaskan, lucu, gagah, suaranya bagus, family man, aos nya gak ada yang ngalahin, tajir pula. Apa coba kurangnya rony, gak ada. Salma belum ketemu, selain sikap gengsian, nyebelin, dan random suaminya itu.

Kalo dipikir- pikir pasti gampang kalo rony mau cari selingkuhan. Siapa coba yang gak mau dengan rony? Salma berani bertaruh, banyak wanita akan bertekuk lutut di bawah suaminya ini. Terlebih si flora, sudah pasti langsung di sikat ini mah si rony. Astaga, membayangkannya saja membuat salma kesal. Bukan cemburu ya, catat, bukan cemburu. Hanya kesal saja. Kan rony di yang urus setiap harinya, masa yang lain yang dapat. Gitu loh maksudnya :)

Hanyut dengan pikiran random nya, salma terkejut merasakan pergerakan rony. Suaminya itu merapat ke arahnya, mengusal- ngusal pada dada nya yang terbuka. Tangan kiri rony sudah melingkar erat di pinggang ramping salma, menariknya lebih dekat dan merapat lagi.

"Nen..." suara serak khas orang baru bangun terdengar, suara suaminya. tanpa basa basi rony langsung melahap pucuk dada salma yang kiri, mengulumnya, memberi isapan kuat dengan ritme yang cukup cepat.

Mata salma refleks terpejam, merasakan ngilu di pucuk dada kirinya karena hisapan kuat rony. "Hmm eughh stt, pelan, ron. Ngilu banget rasanya."

Sepuluh menit berlalu, salma melirik ke arah rony, matanya memberat, perlahan seperti akan memejam. Salma menggeleng pelan, baru bangun sudah mau tidur lagi suaminya. Salma menepuk pelan pipi rony, menarik paksa dadanya agar terlepas dari mulut suaminya.

"Eugh caa..." rengek rony protes karena hisapannya terlepas. Dia mengerang kesal, mengusal lagi di dada salma.

"Hahaha ya maaf. Habisan lo, baru bangun masa bobo lagi. Bangun ayok, udah setengah sebelas. Bersih- bersih dulu, abis itu makan. Waktu sarapan udah lewat ini mah." Salma mengecup beberapa kali kepala rony, membaui aroma rambut suaminya, wangi mint. Salma kadang heran, rony kapan sih gak wangi. Perasaan wangi terus anaknya, padahal di rumah aja.

"Masih mau nen, ca..." rengekan rony kembali terdengar.

"Iya, nanti lagi. Lo gak lupa kan? Gue ada janji sama temen- temen kuliah. Mau maen di mall. Nanti keburu ronyy."

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang