Cinta Sejengkel Rasa (GitShan) 1

606 65 11
                                    

















1






Pertanyaan yang Mengubah Segalanya**

Shani baru saja memasuki rumah setelah hari yang panjang di kantor. Masih mengenakan blazer kerjanya, dia melepaskan sepatu hak tinggi dan menghela napas lega.

Saat Shani berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air, ayahnya, Kynal, muncul dari ruang baca. Dia menatap Shani dengan pandangan yang membuatnya waspada. Ada sesuatu yang berbeda dengan cara ayahnya menatap kali ini.

"Shani, duduk dulu, ada yang Papa mau bicarakan," ujar Pak Kynal dengan nada serius namun lembut.

Shani mendengus pelan. "Apa lagi, Pa? Ada masalah di kantor?" tanyanya sambil duduk di kursi makan.

Kynal tersenyum tipis, tapi matanya masih memancarkan keseriusan. "Papa mau tanya. Kapan kamu mau menikah?"

Shani hampir tersedak air yang baru diminumnya. Dia memandang ayahnya dengan ekspresi tidak percaya. "Papa, serius? Aku belum kepikiran soal itu."

Kynal mengangguk, tampak tidak puas dengan jawaban itu. "Itu jawaban yang sama yang Papa dengar setiap kali Papa bertanya, Shani. Tapi kali ini, Papa punya solusi."

Shani mengernyit. "Solusi?"

"Papa sudah menemukan seseorang yang cocok untukmu. Anak sahabat Papa," ucap Kynal dengan santai.

Hati Shani tiba-tiba berdetak lebih cepat. "Siapa?"

Kynal tersenyum lebar, seakan-akan dia baru saja memberikan kabar baik. "Gita Andarini."

Detik itu juga, Shani merasa kepalanya berputar. Gita Andarini, mahasiswa magang yang sering membuat hidupnya di kantor seperti neraka. Gita terkenal sebagai sosok yang dingin, tidak peduli, dan sering kali mengabaikan instruksi. Baru kemarin, dia mengganggu rapat penting dengan komentar tajamnya tanpa memberikan solusi yang jelas.

Shani menggelengkan kepala dengan tidak percaya. "Papa, Gita itu anak magang di kantorku, dan dia... dia sangat menjengkelkan! Dia tidak pernah mengikuti aturan, suka menginterupsi rapat, dan kadang-kadang bicara sembarangan tanpa alasan yang jelas!"

Kynal mengangkat bahu. "Papa tahu dia anak magang. Tapi Papa juga tahu dia pintar. Anak sahabat Papa bilang Gita itu sangat berbakat. Papa hanya ingin kamu memberinya kesempatan. Cobalah mengenal dia lebih baik."

Shani menatap ayahnya dengan putus asa. "Dan Papa pikir aku bisa menikah dengan orang seperti dia?"

"Papa tidak memintamu menikah langsung. Papa hanya meminta kamu mempertimbangkannya sampai masa magangnya selesai. Kamu punya waktu beberapa Minggu. Jangan beritahu dia tentang rencana ini dulu. Cobalah kenal lebih dekat," kata Kynal dengan nada bijak.

Shani menarik napas panjang, menahan keinginannya untuk menolak mentah-mentah. "Baiklah, tapi aku tidak janji apa-apa."

Kynal mengangguk. "Itu saja sudah cukup, Shani."

**

**Awal yang Manis, Akhir yang Pahit**

Cerita Awal Mula Pertemuan Gita

Pagi itu, suasana di ruang rapat perusahaan tampak sibuk. Shani, pemimpin perusahaan yang disegani karena kecerdasannya, sedang mempersiapkan presentasi strategi terbaru untuk dewan direksi.

Ruangan penuh dengan manajer senior dan beberapa mahasiswa magang baru, termasuk Gita Andarini, yang baru mulai magang di perusahaan tersebut. Dengan kacamata bulatnya dan rambut yang acak-acakan, Gita terlihat tidak seperti mahasiswa magang pada umumnya.

Short Stories GITA KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang