ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 2

276 43 1
                                    

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ✤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ✤

______

Ruangan dingin itu tampak mewah, dihiasi barang-barang berkelas. Menunjukkan betapa sangat kaya pemiliknya. Seorang pria berwajah dingin yang sekarang duduk di sebuah kursi besar. Wajahnya tampak muram.

"Well?"

Donghae yang duduk didepan lelaki berwajah murunv itu berkata, "Dia bahkan tidak mengenalimu ketika kau berdiri menyamar dan berpakaian sama seperti para pegawaiku."

Jeon Wonwoo mengangkat alisnya, ekspresi sinis tetapi tetap menawan muncul dimatanya yang gelap pekat. Dia setengah mendengus ketika berkata, "Aku memang tidak mengharapkan dia akan mengenaliku."

"Jadi bagaimana sekarang?"

Donghae menatap Wonwoo dengan senyuman menggoda.

"Pemuda itu tidak menyadari betapa beruntungnya dia. Tidak pernah ada yang lolos dari targetmu, Jeon Wonwoo. Kau adalah lelaki yang terkenal sebagai sang pembunuh berdarah dingin. Dia adalah satu-satunya manusia yang bisa membuat sang legenda menghancurkan reputasinya: Sebagai yang tak pernah gagal dalam melaksanakan misinya."

Donghae melemparkan pandangan memancing.

"Akankah kau membiarkannya bebas dan tidak pernah tahu bahaya apa yang sedang mengintainya, ataukah kau akan menuntaskan tugasmu dan melenyapkan seperti yang seharusnya terjadi?"

Jeon Wonwoo tidak terpancing tentu saja. Dia sangat mengenal Donghae, lelaki tua itu adalah mentor sekaligus sahabatnya. Donghae sangat suka memancing orang lain lalu menilai dengan ahli setelah melihat tanggapan orang itu. Karena itulah Donghae sangat sukses dalam bisnisnya, dia punya kemampuan jenius untuk menilai orang lain sampai ke dalam-dalamnya.

Wonwoo hanya memasang ekspresi dingin dan tidak terbaca ketika menanggapi Donghae, dia bersikap sesantai mungkin.

"Waktunya akan tiba nanti." gumamnya seolah tak peduli.

─────────ೋღ 🌺

"Kau tahu, sudah hampir tiga tahun sejak terakhir kali aku berkencan dengan seseorang."

Kim Mingyu tersenyum lembut sambil menatap Seungcheol. Mereka telah menyelesaikan makan malam di sebuah restoran elegan yang menyajikan menu-menu yang luar biasa enaknya.

Lampu restoran ini sengaja didominasi oleh warna kuning hangat, dengan lantai dari panel kayu berwarna gelap yang menyatu dengan suasananya.

Amat sangat indah.

Seungcheol tidak pernah menyangka, kencannya dengan seseorang - sejauh yang dia ingat - bisa seindah ini.

Dating with The Dark (WonCheol) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang