2

3.7K 399 33
                                    

Di sebuah kontrakan kecil terlihat seorang gadis yang tengah melamun di meja belajarnya. Ia memutar-mutar pensil di genggamannya sambil menatap lurus dengan pandangan kosong.

Meskipun melamun, pikirannya dipenuhi oleh kejadian yang ia alami hari ini.

'Sebenarnya.. kaka itu siapa ya? Kenapa aku sering banget mimpi ketemu dia? Apalagi sekarang aku tau kalau ternyata kaka di mimpi itu beneran ada di dunia ini' Ujar Christy dalam hati.

Ia menghembuskan nafas kasar dengan menggeletakkan pensil ditanganya tadi. Lalu ia membuka tasnya untuk mengambil sketchbook yang selalu ia bawa kemana pun.

Namun, buku itu tidak ada di dalam tas. Christy sampai mengeluarkan semua isi tasnya barangkali sketchbook itu tertimpa di bawah buku pelajaran.

"Ha ko ga ada ya? Masa sih hilang" Gumam Christy sambil meraba-raba dalam tas tersebut.

Ia baru teringat soal kejadian tadi pagi saat ia menabrak Shani. "Astagaaa, pasti buku itu dibawa sama ka Shani dan tadi waktu pulang sekolah ka Shani mau balikin tapi akunya kabur"

Christy menyandarkan punggungnya pasrah ke kursi yang ia duduki. "Kalau dia buka dan liat ada wajahnya dia di buku itu gimana? Pasti dia bakal nanya ke aku besok. Aku harus jawab apa nanti, arrghh" Christy frustasi sekali memikirkan hari esok.

Karna sudah semakin malam, akhirnya Christy memutuskan untuk tidur saja. Apapun yang akan terjadi nanti, Christy harus tetap menghadapinya.

~~~

Beralih dari kontrakan kecil yang ditinggali Christy, di sebuah rumah megah bak mansion mewah berkumpul tiga anggota keluarga di sebuah ruangan. Mereka adalah Shani dan kedua orang tuanya.

Saat Shani menghampiri kedua orang tuanya tadi, ia tidak langsung menanyakan perihal yang ada di benaknya. Ketika dirasa sudah pas waktunya, Shani pun memberanikan diri membuka suara untuk bertanya.

"Ehem.. Ma, pa, aku mau tanya" Ujar Shani.

Sang mama yang bernama Yona dan sang papa yang bernama Kinal itu saling tatap satu sama lain sejenak. Lalu mamanya menatap Shani dan berucap, "Mau tanya apa?"

Shani memejamkan matanya sejenak sambil menarik nafas dalam. Setelahnya, ia sedikit menyerongkan badannya agar lebih enak untuk berbicara pada sang mama.

"Ma, Shani punya adik kan? Sebenarnya dia ada dimana sekarang? Apa dia masih hidup? Kenapa selama ini aku ga pernah tau keberadaannya? Sejak mama lahirin adek, aku belum pernah liat dia. Setiap aku tanya dimana adek aku, mama sama papa ga pernah jawab pertanyaan aku"

"Sekarang aku udah dewasa dan aku mau tau dimana dia ma, pa. Kalau memang adek masih ada tolong kasih tau aku dia ada dimana, aku mau ketemu dia" Ujar Shani penuh harap.

Ekspresi mereka yang tadinya biasa saja malah berubah menjadi bengis. Kinal bangkit berdiri sambil membawa gelas kopinya ke arah dapur.

Shani hanya menatap kepergian papanya yang sama sekali tidak memberikan jawaban atas pertanyaannya tadi. Kini ia beralih menatap mamanya, Yona.

"Ma?"

"Mama gatau" Setelah mengatakan itu, wanita tersebut langsung pergi meninggalkan Shani.

Bagaimana dengan Shani? Gadis itu menghela nafas lelah dan melirik kearah foto keluarganya yang terpajang di ruang tengah.

Di foto itu hanya ada tiga orang yang terdiri dari satu pria, satu wanita, dan satu orang anak perempuan yang berusia dua tahun. Dalam foto tersebut Yona sedang hamil adiknya Shani.

Kala itu Shani sangat menunggu kehadiran adiknya yang sudah ia nantikan. Tapi kenyataannya, justru ia tidak pernah melihat bagaimana wajah adiknya sedari bayi itu lahir.

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang