Bab 0 Prolog

499 38 1
                                    

Yoon Chi-young baru-baru ini menemukan kembali semangat dalam kehidupannya yang dulu membosankan.


Itu adalah semangat yang muncul karena membesarkan anak anjing.


Anak anjing itu, yang setiap hari menggigitnya tanpa henti, merusak pakaian dan barang-barang berharga dengan cara mencabik-cabiknya atau menjatuhkannya ke air, dan sengaja bersin di wajahnya, sambil mengibas-ngibaskan ekornya ketika  melihat gadis-gadis cantik.



Guk! Guk!


"Apa itu? Kamu sangat menyukaiku? Mau cepat pulang?"


Setiap kali dia mencoba mengartikan maksud anak anjing itu melalui salah satu bawahannya yang paham betul tentang perilaku anjing.




"Ya,Tuan... Bunyinya, 'Dasar bocah nakal.'



"Ha, lucu banget sih… Baiklah, ayo pulang dan habiskan waktu bersama."



Anak anjing yang lucu bahkan saat mengumpat.


Yoon Chi-young tetap menyayangi anak anjing itu ketika jarinya sendiri penuh luka dan ponselnya pecah berkeping-keping setelah jatuh dari lantai 27 sebuah gedung apartemen. Ia suka ketika anak anjing itu berani mencuri makanannya, meninggalkan jejak di sekitar mulutnya yang berbulu putih, dan berpura-pura ramah yang ditunjukkannya hanya saat ada makanan.



Awalnya, ia hanya merasa geli saat digoda anjing itu, tetapi lama-kelamaan ia mulai menyukai tubuhnya yang lembut dan hangat. Kemudian, ia terpesona dengan cara anjing itu menyiksanya, dan akhirnya, ia menyayangi anak anjing itu karena menghangatkan pangkuannya saat ia sudah terbiasa menyendiri.








Tapi kemudian.



“……”


Yoon Chi-young menemukan anak anjingnya di gang gelap.



Hanya sebulan setelah dibawa ke rumah, anak anjing itu kabur dan kembali sehari kemudian dengan berlumuran darah.




Bulunya yang tadinya putih kini berlumuran darah, dan lidah yang lunak terkulai lemas dari mulutnya yang menganga. Tidak ada respons yang keluar bahkan ketika ia memanggil namanya, karena suhu tubuhnya menjadi dingin.



Dengan wajah yang hampir hancur, Yoon Chi-young menggendong anak anjing putih itu dalam pelukannya.




“Gyeon Hee-seong…”


“……”



“…Kenapa kau pergi sendiri?”



Jika anak anjing itu tidak menyukainya, ia bisa saja tetap di sisinya dan terus menyiksanya, alih-alih terlihat terluka dan mencabik-cabik hatinya. Ia ingin memberi tahu bahwa ia akhirnya berhasil menyiksanya seperti yang diinginkannya, tetapi tidak ada respons bahkan saat ia memeluknya.




"Mengapa…"



Yoon Chi-young meneteskan air mata untuk pertama kalinya sejak ia bertemu anak anjing itu, pemandangan yang tak terbayangkan saat itu.

Dia awalnya hanya ingin menggoda anak anjing yang tampaknya tidak menyukainya.


Dia tidak pernah ingin lebih menyayangi anak anjing itu daripada dirinya sendiri, seperti yang dilakukannya sekarang.





Minggu, 1 sep 24 13.13 Sda, Sby

Ojo Nggangu Kirik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang