CHAPTER 12

6.5K 593 7
                                    

Lagi buntu ide hehe

Happy Reading vren👉💕👈

🌼

"Hey bangunlah. Baby gak kangen papa hm?"

Pria yang menyandang status seorang Papa itu terlihat menggenggam erat tangan yang terasa mungil di tangannya. terasa dingin dan ringkih.

dikecup nya tangan itu dan juga dia mengusap lembut rambut anaknya.

"Pa, Opa dan Oma datang" ucap anak sulungnya yaitu Gio sambil menghampiri nya yang masih tak bergeming disamping brankar anaknya.

Gio mengepalkan tangannya. tatapan nya bergetar dan menatap datar dengan sorot kekecewaan ke seorang pemuda yang terbaring lemah di atas kasur. bukan, bukan karena kecewa pada adiknya tapi pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga bayi kecilnya itu.

lagi dan lagi, dia harus melihat adik kesayangannya terbaring lemah di kasur sialan ini. apalagi setelah tadi melihat bagaimana adik nya histeris membuat hatinya semakin sakit.

"Bagaimana keadaan cucuku, Regan?" ucap seorang wanita Tua yang masih terlihat cantik meski terdapat keriput diwajahnya. Elina, Istri Segara/Oma

dibelakangnya ada Segara yang memperhatika Aza yang masih terbaring tak sadarkan diri dengan wajah pucat nya.

"Baby tenang karena Chandra sudah memberikan obat penenang tadi. tapi sampai saat ini dia belum juga bangun" jelas Ravi yang sedari tadi duduk di Sofa sambil mengotak-atik laptopnya.

Elina pun mendekatkan dirinya ke kasur Aza. Regan memundurkan dirinya dan duduk disamping Segara. tatapan nya menatap Segara dengan tatapan menuntut. "aku tau..."

"aku akan menemukannya, tenang saja. dia tidak akan bisa kabur lebih jauh" ucap Segara dengan tenang meskipun tatapan tajam Regan seakan ingin mengulitinya.

disisi lain Elina tampak mengelus Surai lembut Aza dan menggenggam tangan ringkih Aza dengan sayang. dia juga mendaratkan kecupan kecil di tangan Aza itu.

"Baby nya Oma, kasihan sekali. pasti sakit yaa. Oma janji setelah kamu sadar Oma bakal kasih apapun yang kamu mau" ujar Elina.

tak lama, kelopak mata Aza mulai bergetar dan menunjukan tanda ingin terbuka. lenguhan kecil terdengar serak dari tenggorokan Aza.

"Baby, sayangnya Oma. Oma disini sayang" ucap Elina sambil tersenyum kecil melihat Cucu kesayangan nya akhirnya membuka matanya.

mata Aza terbuka sempurna namun terlihat kosong dan sayu. Aza sedikit mengerutkan keningnya saat cahaya masuk ke matanya. dan dia juga bisa merasakan ngilu di punggung tangannya yang tertancap infus.

Regan, Segara, Gio dan Ravi pun mendekatkan dirinya ke brankar Aza. mereka tersenyum senang melihat Aza yang membuka matanya. terlihat polos meski hanya tatapan kosong dan sayu.

"Baby, ini Papa sayang. kamu butuh sesuatu?"

Aza melirik Regan dari sudut matanya dan kemudian menggeleng kecil. Regan pun hanya memberikan senyuman lembut menenangkan dan mengangguk.

tangan Elina masih fokus mengusap-usap rambut Aza. membuat Aza sedikit merasa nyaman dengan sentuhan lembut tangan Elina.

"Panggil Chandra" bisik Regan pada Ravi.

Ravi pun dengan cepat berjalan ke sudut lainnya di brankar Aza dan menekan tombol hitam disana.

keheningan Aza membuat semuanya tak mencoba memecahkan nya. mereka lebih memilih memperhatikan wajah Aza yang selalu terlihat indah meski pucat dan miris dengan tatapannya yang selalu kosong dan sayu.

I'm a Drama‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang