POV: Zhou Shi Yu
Aku terdampar di sebuah hutan yang sama sekali tidak aku kenali, mungkin ini di luar kota Shanghai. Udara terasa dingin meski matahari sudah terbit. Kepalaku masih terasa sakit saat aku mencoba bangkit, meski gagal.
Setelah beberapa menit, aku mencoba lagi dan akhirnya berhasil berdiri.
Kulihat gaun putih yang kupakai kini kotor dan lusuh. Di kejauhan, terlihat deretan rumah-rumah di pinggiran kota. Aku mulai berjalan menuju arah kota, berharap menemukan pertolongan.
Sesampainya di kota, pakaian orang-orang sangat berbeda dari yang biasa kulihat. Aku tersenggol oleh seorang pria tinggi dan terjatuh di tanah yang berdebu. Kupikir dia akan membantuku, tapi dia malah pergi begitu saja. Orang-orang yang lewat hanya memandang dan berbisik-bisik sambil menatapku. Namun, aku bangkit lagi, membersihkan gaunku, dan melanjutkan berjalan.
Aku sampai di sebuah hutan lain yang lebih indah. Banyak kupu-kupu berterbangan dengan warna-warni yang memukau. Beberapa hinggap di pundakku, dan aku merasa senang. Namun, saat aku duduk di sebuah batu, kupu-kupu itu tiba-tiba terbang menjauh. Aku menghela napas dan berpikir bagaimana bisa aku sampai di tempat ini.
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya seorang wanita yang tidak kukenal. Dia berdiri di depanku, mengamati dengan tatapan penasaran.
"Aku juga tidak tahu kenapa aku disini..." jawabku singkat, merasa malu.
Wanita itu tinggi dan berwajah tampan, berpakaian mewah yang menandakan statusnya yang tinggi. "Ikutlah denganku. Kau pasti belum makan dan perlu mengganti pakaianmu," katanya. Perlahan, aku mengulurkan tanganku. Dia membantu menaikkanku ke belakang kudanya.
Kami berdua berkuda menuju sebuah istana besar di tepi kota.
Saat tiba di istana, dia menurunkanku dan pintu besar terbuka lebar. Para pelayan menyambut kami dengan hormat.
"Selamat pagi, Putri Wang Yi," ucap mereka. Aku tertegun mendengar sapaan mereka.
"Selamat pagi. Tolong sampaikan kepada Ayah dan Ibu bahwa aku membawa seorang tamu untuk dirawat sementara," katanya. Para pelayan segera pergi untuk menyampaikan pesannya.
Putri? Dia seorang putri tapi berpakaian seperti pangeran? Wang Yi? Nama yang indah.
Wang Yi membawaku ke sebuah kamar besar dan bersih. Aku memandang sekeliling dengan takjub. "Untuk sementara, kau akan tidur di sini. Kamar ini hanya untukmu. Kami punya pakaian wanita yang bisa kau pakai setelah mandi," katanya sebelum keluar dari kamar.
Aku pergi ke kamar mandi dan mulai mandi. Sambil mandi, aku tak bisa berhenti mengagumi sekelilingku yang sangat indah. Suhu airnya pas, membuat mandi terasa menyenangkan.
Setelah selesai, aku melihat gaun putih berkilauan yang disediakan. Aku sangat senang melihat gaun yang begitu indah di depanku.
"Indah sekali!" gumamku pada diri sendiri sambil terus mengagumi gaun itu. Setelah memakainya, aku langsung melihat cermin dan semakin senang mengetahui gaun itu sangat cocok untukku.
Aku melihat sepasang sepatu berwarna biru yang cantik. Aku memakainya dan mulai menyisir rambutku. Peralatan untuk wanita di sini sangat lengkap, membuatku senang merapikan diri. Aku mengikat rambutku dan segera turun untuk mencari Wang Yi.
"Kau pasti wanita yang mereka bicarakan," tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang terdengar angkuh. Perlahan aku menoleh dan melihat seorang wanita paruh baya, aku pasti tidak salah, itu adalah Ratu. Mataku melebar dan aku segera memberi salam.
"Selamat pagi, Yang Mulia," sapaku dengan sopan. Dia hanya mengangkat alis dan memandang gaun yang kukenakan.
"Kapan kau akan pergi?" tanyanya cepat. Aku menatapnya lama dan merasa sangat malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Attention (ONESHOT) Wang Yi dan Zhou Shi Yu [sqhy couple] SNH48
FanfictionWang Yi berani memberikan seluruh dunianya untuk gadis yang baru ia temui di tengah jalan.