Chp 11. Kapten Basket Milik Gadis Populer

4.6K 449 0
                                    

Hai para pembaca kesayangan author! Kangen gak sama cerita ini? Kalo kangen ya tingal tunggu aku up wkwkw :v

Btw sebenernya aku mau up kemaren tanggal 31, tapi gara-gara kouta habis jadi gagal deh :'|

Aku juga bakal usahain up tiap hari, kalo aku gak sibuk! Aku juga masih ada cerita yang belum ku up, akunya gak ada ide soalnya hehe...

Jangan lupa vote iho, vote gratis kok wkwk ;)



























Di mansion Alexander, terdengar suara tangisan seorang pemuda.

"Mau ikut! Huwaa ... mau ikut!" tangis seorang pemuda, yang tak lain adalah--- Tristan.

"Shh... Baby, udah ya? Jangan ikut," ucap Kelvan membujuk Tristan.

"Yaelah, Bang! Bawa aja ngapa sih?!" ketus Alorra.

Kelvan menghela nafas pelan. "Oke-oke, kamu boleh ikut. Berhenti nangis, Baby." ucap Kelvan pasrah.

"Em ... beneran...?" tanya Tristan dengan mata sembab.

"Iya, jangan nangis oke?" ucap Kelvan lembut.

Tristan mengangguk pelan.

"Haa ... yaudah, sini biar Kakak gendong." ucap Kelvan.

Tristan menjulurkan kedua tangannya, dan di ambil Kelvan.

"Lor, kok Bayi selalu nempelin Kelvan ya? Padahal mukanya datar mulu, bisa-bisanya 'kan?" bisik Kelvin pada Alorra.

Alorra menyipitkan matanya, lalu mengangguk setuju dan mencubit dagunya.

"Hm ... apa Bang Kelvan pake pelet?!" tebak Alorra ngawur.

"...."

"Njay, bisa jadi!" sahut Kelvin curiga.

"Udahlah, Abang juga ngapain masih di sini? Udah di tinggal tuh!" ucap Alorra acuh tak acuh.

"Hah? Eh, anjir! Gue di tinggal, bangke!" sahut Kelvin kesal.

"Yaudah, gue susul mereka dulu." ucap Kelvin sebelum menyusul sang kembaran dan bayi.

Alorra menggelengkan kepalanya pelan. "Gini amat punya abang!" batin Alorra.

***

Mansion keluarga Augustine.

Tap.

Tap.

Tap.

"Halo gess!" teriak Bintang.

"Berisik njing!" kesal Naufal.

"Udah, ini di rumah orang! Sopan dikit napa?!" kesal Galaxy.

"Hehe, piece!" cengir Bintang dengan wajah bodohnya.

"Berisik!" ucap Oliver datar.

"Eh, hehe. Si kembar belum dateng?" tanya Bintang.

"Hm,"

"Eh, baru dateng?" ucap seorang wanita paruh baya, ibu dari Oliver--- Diana Bailey Augustine.

"Tante, apa kabar?" tanya Bintang.

"Nak Bintang, Tante baik. Gimana kabar kamu?" balas Diana.

"Baik juga tan hehe" cengur Bintang.

"Yaudah, duduk atuh! Jangan pada berdiri," ucap Diana.

"Iya, Tante." ucap Bintang, Galaxy dan Naufal.

Beberapa menit kemudian.

"Permisi." ucap seseorang, yang tak lain adalah--- Kevin.

"Akhirnya kalian dateng!" sahut Bintang.

"Lama?"

"Gak."

"Ngomong paan sih klean?" tanya Bintang bingung.

"Ck! Kelvan tanya lama atau enggak, terus Oliver jawab enggak. Ngerti?!" ketus Naufal.

"Ooo"

"Eh, Bayi. Ikut juga?" sahut Bintang melihat Tristan di gendongan Kelvan.

"Um!" Tristan mengangguk.

"Eh, kembar. Udah lama?" ucap Diana dengan membawa nampan.

"Enggak kok, Tan. Baru aja nyampe!" sahut Kelvin yang di angguki Diana.

"Yaudah, duduk-duduk! Biar Tante bawain minum." ucap Diana.

"Iya, Tan. Makasih," balas Kelvin.

"Iya, mau minum apa? Juss jeruk atau teh?" tanya Diana.

"Juss jeruk aja, Tan. Tambah satu susu manis," jawab Kelvin.

"Oke,"

Diana pun kembali ke dapur, setelah beberapa menit, Diana kembali lagi dengan nampan.

"Nih, di minum ya." ucap Diana.

"Makasih, Tan." ucap Kelvin.

"Iya, omong-omong siapa pemuda imut itu?" tanya Diana.

"Adek kami, Tan." jawab Kelvin.

"Lah? Kapan kalian punya adek? Enggak! Tunggu! Sejak kapan Lili hamil lagi?" bingung Diana.

"Adek angkat, Tan." jelas Kelvin.

"Oalah! Bilang atuh dari tadi!" balas Diana.

"Namanya siapa?" tanya Diana.

"Halo, Tante! Nama Tristan tuh Tristan Raditya Fernandez Alexander!" sahut Tristan polos.

"Imutnya! Kenapa anak gue gak ada yang kayak gini ya?" batin Diana gemas.

"Hai, Tristan. Nama tante Diana Bailey Augustine." balas Diana lembut.

"Hm, Tante punya sesuatu buat kamu." ucap Diana sembari merogoh sakunya.

"Nih, buat Tristan yang imut!" ucap Diana sembari memberikan permen lolipop rasa cokelat.

Mata Tristan berbinar cerah. "Makasih, Tante Cantik!" ucap Tristan senang sambil mengambil permen lolipopnya.

"Sama-sama, sayang." balas Diana lembut.

.

.

.

.

Tbc.

Tristan Raditya FernandezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang