Caca menolak Nando bukan tanpa sebab. Awalnya dia sudah membayangkan akan menjadi pacar cowok itu dan mengakhiri masa lajangnya, tapi dia kembali disadarkan oleh realitas. Sebenarnya semuanya memang tentang Shannon, tapi bukan saat Shannon datang ke kantor hari ini. Melainkan cerita lain yang Caca dengar tanpa sengaja di kamar mandi tentang hubungan Shannon dan Nando di masa lalu hingga membuatnya overthinking dan memutuskan untuk menolak Nando.
"Heh, lo sekampus sama Nando, kan?"
Caca awalnya mau langsung keluar dari bilik kamar mandi, tapi memutuskan untuk menguping sebentar setelah mendengar nama Nando disebut.
"Iya kenapa?" jawab cewek satunya, Teresa.
"Dia beneran mantannya Shannon?" tanya Tania.
Si Teresa itu menjawab. "Hooh. Shannon Lazuardi yang spek bidadari itu."
Tania langsung berseru heboh. "Gila cewek secantik itu. Etapi, Nando juga ganteng banget jadi cocok."
Caca tersentak. Dia masih belum minat untuk keluar dari sana. Justru dia memilih membekap mulutnya sendiri karena takut mereka berdua sadar akan kehadirannya di sana.
"Mereka temenan sejak kecil gitu katanya terus saling naksir. Orang tua mereka juga udah saling kenal," jawab Teresa lagi.
"Gilak. Sayang banget malah putus."
"Tapi gue ragu deh," kata Teresa tiba-tiba.
"Apaan?"
Teresa diam sebentar lalu melanjutkan. "Meskipun putus kayaknya Nando masih sayang sama Shannon deh. Dia masih suka like postingan Shannon di Instagram."
Caca tertegun. Dia tahu fakta itu juga.
"Itu mah biasa nggak, sih?"
Teresa menggeleng. "Bagi gue enggak. Apalagi gue dengar putusnya mereka tuh nggak baik-baik."
"Hah, putusnya gimana?" tanya Tania heboh.
"Si Shannon selingkuh."
Caca tersentak kaget mendengar itu. Tangannya makin kuat untuk membekap mulutnya.
"Anjir, spek Nando diselingkuhin?"
Teresa mengedikkan bahu. "Entahlah, itu yang gue denger dari teman gue."
Tania geleng-geleng kepala tidak percaya, tapi kemudian mencoba menarik kesimpulan pribadi. "Jadi, bisa aja Nando emang udah putus sama Shannon, tapi tuh cowok masih sayang. Soalnya cinta pertama yakali move-on cepet. Kalaupun cepet nggak sedalam itu rasa sayangnya. Bisa aja malah main-main doang."
BISA AJA MALAH MAIN-MAIN DOANG!!
Caca tertampar keras mendengar itu. Tangannya dengan loyo turun dari mulutnya. Matanya mengerjap dan dia linglung setelahnya. Kenapa dia baru sadar akan hal itu? Kenapa dadanya terasa sakit sekali? Caca tertegun cukup lama. Dia masih syok dengan pembicaraan Tania dan Teresa barusan. Lantas setelah dua cewek itu keluar dari kamar mandi, Caca keluar dengan wajah pucat.
Begitulah Caca pada akhirnya menolak Nando meskipun dia menyukainya. Caca takut Nando tidak sesuka itu pada Caca dan hanya main-main karena masih mencintai Shannon. Dia takut saat cintanya mulai membesar lantas Nando akan meninggalkannya. Sehingga sebelum semuanya makin runyam, Caca ingin memangkas kemungkinan itu. Pikirnya, saat ini memang menyakitkan, tapi hal itu jauh lebih baik. Caca tidak bisa membayangkan betapa sakitnya jika mengetahui hal tersebut di kemudian hari. Tindakan preventif benar-benar dia lakukan sedini mungkin.
Begitu saja kisah Nando dan Caca itu tersebar ke penjuru kantor. Ada yang setuju karena mereka sama-sama terlihat serasi dan mendoakan yang terbaik, tapi ada yang mendecak tidak suka karena merasa selera Nando soal cewek anjlok. Caca tahu semua berita itu, tapi memasang wajah tembok. Dia sebenarnya tidak mau berada di posisi itu, tapi karena sudah terlanjur menjadi hot news di kantor, Caca hanya perlu mengabaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coloring the Shadow | YJ
Romance[Completed] Ini cerita pendek tentang Carlise dan Jenando yang sedikit berapi-api. Tidak begitu romantis, tapi mampu membuat orang gigit jari karena iri. Coloring the Shadow Copyright©2024, inesby All Rights Reserved | 29 Agustus 2024 Plagiarism isn...