Bab. 14

106 18 9
                                    

Happy Reading ... 😘😘😘

.

.

.

Bagi Ares ... Lebih mudah menganggap papa dan mamanya sebagai mertua alih alih mama dan papa kandungnya, hingga tidak ada alasan untuk menyembunyikan kemesraannya bersama Dita,

ini gila ... ya memang sangat gila ...

Kejadian malam ini contohnya, dia tau mamanya datang ke kamarnya tapi dia tidak bisa masuk, Ares telah menguncinya karena saat ini dia tengah menghentak perlahan diatas Dita, satu tangan kokohnya menarik rambut panjang Dita sementara bibirnya melumat acak bibir dan leher jenjang istrinya.

Dita tidak menyadarinya meski handel pintu bergerak beberapa kali, fokusnya terkunci pada gerakan perlahan yang membuatnya bersiap menuju puncak.

.

"mmmh ... mau keluar di mukaku sayang ..." gumam Duta nakal, sayangnya Ares sedang tidak berminat membuatnya kotor, dia menggunakan pengaman ketika berhubungan di rumah, semua demi keamanan ...

Bukan takut hamil, Dita sudah melakukan steril sebelum kembali, hanya cairan lengket itu pasti merepotkan jika saja orang tua mereka tiba tiba melakukan sidak.

Sejauh ini Ares melihat mama yang lebih waspada menatap gerak gerik mereka, seringkali Ares membuat mamanya panik dengan perlakuannya pada Dita, tapi perempuan itu tetap diam dan meredam kecurigaannya sendiri.

.

"Sssst ... mama di luar, diam dan nikmati aja permainan malam ini ya Mrs Ares ... "

.

"mmnnghh ... mau keluar sebentar lagi ..."

.

"Keluarin kalo gitu ... "

.

"Mau teriak ... "

.

"Cium aku aja hmmm ... Gigit bibir boleh ..."

.

"Nnngghhh ... Mas susunya jangan di anggurin ... "

.

"Shiit ... "

.

Saat Ares menyesap dada indah Dita dengan keras, menggigit ujungnya yang sudah memerah sejak gigitan pertama,

Saat satu tangannya memilin ujung dada sebelahnya,

Saat tangan lainnya meremas bokong sekal dan menegang hampir sampai, begitu pula hentakan yang sengaja di buat sangat lembut membuat frustasi ...

Bibir Dita terbuka namun matanya terpejam, tangan kanannya meremas rambut masai dan kuku tangan kirinya menghunjam diatas punggung  kekar Ares ...

Satu hunjaman dan Dita mendesah panjang dalam euphorianya, kemudian Ares langsung menutup dengan bibirnya  karena dia tau, mama mereka berada di depan pintu kamarnya.

Tak peduli apakah dia mendengar, tak peduli juga setelahnya pintu akan di dobrak ... yang dia lakukan saat ini adalah menatap wajah puas Dita yang merah padam, beberapa kali Dita ingin menjilat bibirnya yang kering, sebanyak itu juga dia menyesap lidah istrinya dan menggantikan tugas menjilat bibir merekah milik Dita.

.

"Aku mau tidur disini ... "

.

"Jangan, balik kekamar kalo udah cebokan ... "

.

"Iiih kok gitu, berasa di buang aku"

.

"Ga gitu sayang, tadi mama di depan pintu waktu kamu desah ..."

So Far Away (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang