- - -
🧸 start 🧸
- - -Tidak pernah ada festival kembang api saat Gunwook mempertemukan tatap mata dengan Hanbin.
Kisah mereka tidak membawakan puluhan kupu-kupu yang menggelitik Gunwook, atau membuat debaran jantung menjadi tidak beraturan dan membawa perasaan bingung mengenai apa yang harus dilakukannya saat menghadapi sosok yang lebih dewasa.
Hanbin merupakan tenang diantara padat dan riuhnya keseharian yang enggan membiarkan Gunwook mengambil napas dengan benar, tidak pernah menekan dirinya dan memberi tuntutan sebagaimana apa yang biasa dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Malam," Hanbin melemparkan sapa saat Gunwook selesai bersihkan diri, temukan lainnya menempati bangku di ruang santai.
Bibir Hanbin membentuk senyuman sewaktu laki-laki yang lebih muda mengambil langkah untuk menjadi dekat.
"Malam." Gunwook dapat mendengar suara tertahan dari Hanbin karena dia lemparkan tubuh di atas lainnya.
Tapi Hanbin hanya melepaskan tawa dan memberi usak dengan kasar pada surai keunguan milik Gunwook.
"Hyung," Gunwook memberi panggilan selagi dia mendengarkan teratur dari degup jantung milik Hanbin
"Aku mendengarmu" Hanbin memberi jawaban, merendahkan tatap mata pada Gunwook.
Kesunyian mengisi ruang pada menit berikutnya, menghadirkan tenang yang membantu Gunwook mengambil napas dengan teratur.
"Kau merasa lebih baik?" Dapatkan tanya Hanbin, yang mengundang fokusnya.
Tentu lainnya dapat merasakan degupan jantung yang berusaha dia pacu dengan kafein dan adrenalin sebagai satu diantara pekerja yang paling diandalkan di perusahaan.
"Iya" Gunwook mengarahkan tangan pada sisi dimana dia rasakan degup jantung milik Hanbin
Wajah Hanbin menyuarakan tanya sebelum lisan, "Kau tidak dapat merasakannya?"
"Hanie-Hyung, tentu aku dapat merasakannya" Pikirkan ini sebagai tanya bodoh, Gunwook tergelak
"Jadi, apa yang kau lakukan?" Hanbin bertanya.
Tanda tanya masih terbaca di wajah Hanbin, tapi lainnya pun mengulas senyum karena gelakan tawa dari Gunwook.
"Aku hanya senang karena kau ada disini, dan aku ada disini" Jawab Gunwook, setelahnya.
Dia hendak mengubah posisi, hanya dapat memiringkan tubuh hingga berhimpitan pada bangku saat Hanbin menahan tangannya dari gerak yang lebih jauh.
Saat ini, Hanbin yang menempatkan tangan pada sisi dimana lainnya dapat merasakan degup jantung milik Gunwook.
"Kau telah ada di rumah" Hanbin menggumam, tak berusaha bicara pada siapapun
"Benar. Aku ada di rumah" Tapi Gunwook mendengar, dan dia setuju dengan ini
"Kau telah menemukan rumah?" Mata Hanbin menatap dia, menanti jawab.
Polos seakan lain sungguh tak mengetahui apa jawaban Gunwook, "Di sisimu."
Malam dimana Hanbin menemukan Gunwook merupakan penghujung dari hari yang buruk, pekan melelahkan dimana Gunwook hanya lakukan kerjap untuk mengistirahatkan matanya namun ketua tim mengambil ide dan tidak mengakui usahanya.
Hanbin ingin menutup kedai milik Ibu saat dia menyadari hadir dari lain, tempatkan kue cokelat depan Gunwook daripada lekas meminta lainnya pergi, dan berikan senyum saat tatap mata bertemu.
Maka, tidak pernah ada festival kembang api sedari Gunwook jatuhkan matanya pada Hanbin.
Sung memberi perasaan tenang seperti Gunwook mengetahui selimut kesukaannya telah bersih dan dia dapat menggunakannya di malam ini, seperti hilangkan cemas di jalan pulang karena tahu bahwa ada rumah yang hangat dan memberi kenyamanan.
"Kau terjebak dalam kepalamu, Geoni-ya" Suara Hanbin menariknya di waktu ini.
Dan Gunwook mengenali tatap mata perlihatkan khawatir di mata Hanbin.
"Ingatan yang baik" Gunwook berkata untuk tenangkan lainnya
"Mengenai aku?" Ulaskan senyum seraya melempar kata ini dengan yakin
"Percaya dirimu," Gunwook menggeleng seakan dia tak habis pikir
Hanbin mengerutkan dahi karena balasnya, lemparkan tanya, "Mengenai apa?"
Berikan diam dan menukar tatap mata selama beberapa saat, sebelum dia berikan jawab, "Temu pertama denganmu."
Gunwook melihat decak lidah yang dilakukan oleh Hanbin, merasa ditipu oleh laki-laki lebih muda hingga si Sung meraih dua pipi milik Park dan memberi cubitan sebagai hukuman.
Berpura mengaduh untuk mendapat kecupan pada sisi wajahnya dan bentuk senyuman saat Hanbin menyadari kepuraannya, tak memberi alasan atau bebaskan diri sewaktu Hanbin memberi gigitan dengan gemas.
Berikan gigit pada pipi kanan, berikan gigit pada pipi kiri.
Berikan gigit pada pucuk hidung, dan beri gigitan pada bibir Gunwook,
yang lekas menangkap bibir Hanbin.
Degupan jantungnya mengalami peningkatan karena dia perlu oksigen setelah beberapa waktu, melepas cium sebelum dia kembali nyamankan diri pada Hanbin, kembali temukan tenang yang perlahan buai dia dalam lelap.
🧸 fin 🧸
Ide ceritanya dari, jawaban Hanbin soal lirik mana yang paling disuka di Cinema Paradise. Karena aku tipe yang gampang gugup dan rada panikan, jadi pas aku beneran suka sama orang berarti aku bisa nemuin tenang sama orang ini, ngerasa aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ゴヌクママニア
FanfictionKumpulan cerita pendek dengan Uke Gunwook. Silahkan singgah kalau suka.