3

3.5K 424 22
                                    

Lama memandangi kedua bola mata Christy, suara Christy yang berbicara berhasil membuat Shani tersadar.

"Aku sendiri gatau ka kenapa bisa gambar wajah kaka" Ujar Christy mengalihkan tatapan matanya ke susu kotak di tangannya.

Shani meraih salah satu tangan Christy dan menggenggamnya diatas paha. "Sekali lagi aku tanya sama kamu, apa sebelumnya kita pernah ketemu?"

Christy langsung menggeleng dengan lirikan matanya yang jatuh ke genggaman tangan Shani.

"Terus, gimana kamu bisa tau wajah aku? Yang di gambar itu wajah aku kan?"

"Iya" Jawab Christy singkat.

Christy melirik Shani yang menampilkan wajah seolah meminta penjelasan lebih. Ia pun menyerongkan badannya sedikit ke arah Shani.

"Sebenarnya..."

"Shan!" Suara seseorang memanggil Shani dengan suara keras.

Sontak Shani dan Christy menoleh ke sumber suara.

"Dicariin juga dari tadi malah disini" Ujar orang itu yang sudah berdiri diantara mereka berdua.

Shani mendongak menatapnya sedangkan Christy menunduk melihat ibu jari Shani yang mengelus punggung tangannya.

"Ada apa nin?" Tanya Shani. Orang yang memanggil Shani tadi adalah Anin.

"Ke kantin ayo, ini jam istirahat. Lu juga sebelum bel malah udah ga ada di kelas, kemana tadi?"

"Aku ga laper dan gamau ke kantin. Kamu sama yang lainnya ke kantin aja, aku mau disini"

Anin melirik Christy yang diam menunduk. "Heh! Lu apain temen gue? Pasti lu caper kan ke dia biar bisa deket sama dia, hah? Gatau diri banget lu!!" Anin mendorong bahu Christy cukup kuat.

"ANIN!!!" Shani berdiri menatap tajam Anin yang tingginya hanya sebatas bahunya saja.

"Apa? Salah ucapan gue? Harusnya lu jangan deket-deket si bocah cupu itu Shan! Dia tuh pasti cuma mau manfaatin lu doang" Anin berbicara dengan penuh emosi.

Shani mengepal tangannya kuat disamping badan. Giginya ditekan kuat agar ia bisa menahan diri. "Jangan pernah lagi lu menghina Christy di depan gue, Anin" Tegas Shani yang merubah panggilannya menjadi lo gue.

"Why?? Dia bukan siapa-siapa lu kan? Kenapa juga lu peduli banget sama dia? Lu aja baru sehari kenal dia. Tingkah lu udah kayak kaka yang lagi belain adeknya aja" Ujar Anin bersedekap dada.

Perkataan Anin barusan mampu membuat Shani merenung. Shani memutar kepalanya untuk melihat Christy yang masih menunduk di bangku.

"Udah ayo tinggalin aja dia. Ga penting diurusin" Ujar Anin seraya menarik paksa lengan Shani untuk ikut bersamanya.

Shani pun berjalan menyesuaikan langkah Anin yang begitu cepat. Wajahnya menoleh ke belakang menatap Christy yang tengah memandang kepergiannya.

~~~

Ketika memasuki pintu kantin, Shani langsung menghempas cekalan tangan Anin.

"Lepas" Ucap Shani datar.

Anin pun mengangkat sebelah alisnya. "Mau kemana lu?" Ujar Anin saat Shani berbalik badan ingin pergi meninggalkan kantin.

"Bukan urusan lu" Jawab Shani lalu melanjutkan langkahnya lagi.

Sisca dan Vienny menghampiri Anin yang masih berdiri di depan pintu kantin.

"Mau kemana lagi dia?" Tanya Sisca.

Anin mengedikkan bahu pertanda tidak tahu. "Mungkin balik lagi tuh ke si cupu"

Sisca mengerutkan keningnya. "Sejak kapan mereka jadi deket?"

THOSE EYES [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang