Chapter 5

26 9 2
                                    

Semuanya terasa kacau.., saat Wiyata mengetahui bahwa dokumen-dokumen kerajaan telah dicuri, ia sangatlah marah dan panik, namun hal yang membuat Wiyata bingung adalah, ia mendapati satu dokumen yang tersisa di gudang yang bertuliskan "Nebula",ia cukup bingung, mengapa mereka menyisakan dokumen itu?

"Pengawal!, carilah sang pencuri!, kalian harus menemukan nya sebelum mereka berhasil keluar dari dunia ini!"

Mereka semua segera mencari dokumen-dokumen yang hilang, mereka mengembara ke segala penjuru, mereka mencari ke segala arah namun sama sekali tak menemukan apa-apa, mereka sungguh kebingungan, siapa yang mencuri dokumen itu?, mengapa gerak-gerik nya sangat susah untuk di temukan?

Wiyata pun juga berpikir seperti itu, siapakah orang misterius yang mencuri dokumen-dokumen kerajaan?, apa jangan-jangan, Amerta lah yang mencurinya.

Ia terus berpikir, bagaimana Amerta dapat mencuri seluruh dokumen kerajaan, dan..., bagaimana ia bisa kabur dari tahanan penjara?

Berpikir terus menerus justru membuat Ratu Wiyata pusing, ia pun memutuskan untuk pergi ke kamar nya, saat ia masuk kedalam kamar nya, ia secara tak sengaja mendapatkan suatu surat yang tergeletak di bawah lemari nya, ia pun membuka isinya, saat melihat isinya, dirinya sungguh terkejut, itu adalah surat dari Amerta yang seperti nya diperuntukkan untuk Ratu Wiyata, ia pun membaca isinya.

"Aku telah menemukan sang Nebula, ledakan bintang yang terjadi di angkasa sana, gerhana menutupi harapan ku untuk meledakkan sang Nebula, gerhana menghancurkan harapan ku,dan angkasa berharap kepadaku untuk segera meledakkan nya, namun gerhana justru juga menghancurkan harapan sang angkasa, tangisan dari para bintang terdengar hingga ke bentala ini..., sang alam dan cinta kasih telah di hancurkan oleh sang gerhana, kau adalah satu-satunya harapan yang aku bisa harapkan, namun justru, kau menyuruh ku untuk menjura kepada mu, Wiyata, ini aku..., sang abadi, temuilah aku di pulau karang barat Tanjung Eunoia, biarkan rinai membasahi badan baginda."

-Amerta

Wiyata benar-benar tak paham apa arti dari kata-kata yang dituliskan Amerta itu, kepala nya semakin pusing membaca surat itu, namun ia tetap memutuskan untuk pergi menemuinya di Tanjung Eunoia.

Ia mempersiapkan diri nya untuk pergi menemui Amerta sendiri, para pengawal sudah menawarkan Wiyata untuk bisa menemani nya, namun ia menolak tawaran itu, ia pun memutuskan untuk pergi sendiri.

________

Adi masih tidak bisa habis pikir apa yang ia lakukan kepada Nirwana sebelum nya,rusa bersalah terbayang-bayang di pikiran nya, ia ingin sekali meminta maaf kepada Nirwana namun ia masih ragu untuk segera meminta maaf kepadanya.

Ia hanya bisa berjalan tak tau arah, terus mencoba meyakinkan dirinya untuk memberanikan diri meminta maaf kepadanya, rasa bersalah menghantui pikiran nya, namun ia tetap memutuskan untuk segera menemui Nirwana dan segera meminta maaf kepada nya.

Hingga secara tiba-tiba, Adi terkejut, seperti ada yang menepuk pundak nya, ia menoleh ke belakang nya, sungguh terkejut dirinya bahwa ia menemukan seorang wanita misterius berdiri di belakang, ia berbalik dan bertanya kepada wanita tersebut.

"Permisi?..., tadi kenapa tepuk pundak saya ya?"

Wanita misterius itu justru menarik tangan Adi dan membawanya ke sebuah tanjung, Adi sungguh panik dan kebingungan namun ia tetap mencoba untuk tenang.

DermagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang