"Bangsat Cla. Kamu tahu gak sih siapa yang ada di depanmu saat ini? Orang yang sangat kamu hindari Cla. Sadarlah sialan. Jangan membawaku ke dalam masalah", ucap Ara sambil berbisik pada Clarissa bahwa yang berdiri di depannya adalah pamannya.
Seolah telah larut dalam keadaan mabuk yang sudah tidak dapat dibendung lagi, Clarissa mengabaikan Ara yang berusaha menyadarkannya.
"Pulanglah, bocah nakal ini saya yang akan mengurusnya", ucap pria itu menyuruh Ara untuk kembali pulang tanpa menatapnya.
Ara pun bergegas untuk pulang karena sudah terlalu takut ada dalam kondisi ini. Dia tidak ingin membahayakan dirinya sendiri, apalagi kalau sampai paman Clarissa melaporkan hal ini pada ibunya, bisa-bisa dia habis diceramahi bahkan fasilitasnya akan ditarik. Tidak bisa dibiarkan mana mau Ara berada dalam kondisi tidak menyenangkan tersebut.
"Aku sudah mengingatkanmu ya. Selebihnya jangan salahkan aku saat kamu mengingat semuanya", lirih Ara pada Clarisa.
"Bagaimana uncle, hmmm...uncle mau tidak tidur denganku?" Clarissa semakin menjadi menyentuh pria tersebut. Tangannya semakin tak terkendali. Awalnya hanya menyentuh perut kini semakin turun hingga menyentuh inti pria tersebut. Meremasnya dari balik celananya, sambil terus mengecup dada pria tersebut, dan tangan yang lain mengelus rahang kokoh milik pria itu.
Pria itu, Lucas menangkap tangan gadis itu yang mengelus bagian intinya. Mengeram rendah dan lirih tatkala gairahnya semakin tinggi akibat perilaku gadis itu.
"Kamu yakin dapat memuaskanku gadis nakal? Kalau begitu ayo, akan ku buat kau menjerit nikmat dibawah ku. Akan ku buat kau menginginkan itu terus berlanjut", geram pria itu pada keponakan nakalnya.
Lucas kemudian menyeret Clarissa untuk pulang ke rumah. Sepanjang di perjalanan pulang, Lucas semakin tidak sabar untuk membuat gadis itu menjerit nikmat dalam rengkuhannya. Membayangkan hal itu, intinya semakin mengeras.
Clarissa yang masih dibawah sadar dan juga sedang bergairah menyentuh inti Lucas dan sedikit meremasnya. Tidak hanya itu Clarissa juga mulai membuka resleting celana Lucas dan berusaha untuk mengeluarkan penis tersebut dari dalam.
"Ahhh...apa yang kau lakukan Cla? Sial ini nikmat sekali. Ahhhh..." desah Lucas sambil sebelah tangannya menuntun tangan Clarissa untuk menyentuh dan meremas penisnya dengan lebih keras.
Clarissa memberikan handjob dengan sangat cepat. Seolah tidak tahan, Lucas menarik kepala Clarissa untuk semakin mendekat pada penisnya. Seakan paham apa yang dinginkan pria itu, Clarissa meludah pada penisnya, mengocoknya dengan kedua tangan dengan sangat cepat.
Kemudia memasukkan penis tersebut ke dalam mulut dengan perlahan. Menjulurkan lidahnya menjilati bagian kepala penis tersebut dengan gaya yang erotis, sambil melirik Lucas.
Lucas yang merasa bahwa itu sangat nikmat tidak dapat lagi menahan dirinya. Apalagi ketika dirinya beradu pandang dengan keponakannya. Terlihat sekali bahwa keduanya tengah dilanda oleh kabut gairah dan ingin dipuaskan sesegera mungkin.
Tangan Lucas menekan kepala Clarissa yang sedang melakukan blowjob. Menekannya dan menahannya sampai penisnya terasa mencapai tenggorokan Clarissa.
Deru nafas keduanya semakin terdengar. Clarissa mendesah bahkan berusaha mengambil nafas karena Lucas menekan kepalanya tanpa memberikan jeda.
"Hmmmm...ahhh...bagaimana uncle. Hmmm...nikmat bukan?" Clarissa semakin menggoda pria itu.
"Aku tidak menyangka kau terlihat seperti pelacur Cla. Ahhhh...sial...pelacur kecil sepertimu benar-benar, ahhhh..."
Tidak lama kemudian Clarissa merasa bahwa penis Lucas semakin membesar dalam mulutnya. Clarissa yakin bahwa tidak lama lagi maka Lucas akan orgasme.
"Aku...kelu...ar...telan Cla ahhh...jangan sampai kau mengeluarkannya setetespun", ucap Lucas terengah-engah dan semakin mendorong kepala Clarissa lebih keras.
"Ahhhh....sial...jalang kau Cla...telan semuanya...ahhh", desah Lucas dengan sangat keras saat dirinya telah mencapai kenikmatannya. Lucas tidak langsung mengelurkan penisnya dari dalam mulut Clarissa. Sensasi ini, dia tidak ingin menghentikannya, dia masih ingin menikmati sisa-sisa kenikmatan tersebut.
Clarissa memukul paha Lucas agar segera melepaskan kepalanya. Dia perlu mengambil nafas saat ini. Sperma Lucas dia menelan semuanya tanpa bersisa.
"Hehhh...hehhh...hehhhh", Clarissa ngosngosan. Setelahnya dia kembali memegang penis Lucas dan mengarahkannya ke dalam mulutnya. Menjulurkan lidahnya menghisap sisa sperma yang masih ada di penis tersebut hingga bersih.
Dengan tatapan menggodanya Clarissa bertanya pada Lucas, "bagaimana apakah itu nikmat uncle?"
"Jalang kecil sialan. Setelah ini, aku yang tidak akan melepaskanmu", ucap Lucas sambil tersenyum menyeringai menatap Clarissa yang telah lelah dan bersandar di kursi sambil menutup matanya, dengan seru nafas yang masih terdengar jelas.
Tidak terasa bahwa saat ini, mereka telah sampai di halaman rumah. Dengan ini Lucas keluar dari dalam mobil. Berjalan ke sisi penumpang dan membuka pintunya, mengangkat Clarissa dengan gaya bridal style dan membawanya menuju rumah. Lebih tepatnya menuju kamar pria itu. Yang jelas bahwa Lucas tidak akan melepaskan Clarissa. Dia akan menghukum gadis yang telah berani menggodanya itu. Lihat saja nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELICIT
RomanceKhusus untuk 18+!!! Sangat tidak disarankan bagi yang masih di bawah umur. Apapun yang terjadi di luar tanggung jawab penulis. Selamat membaca