Enemies to lovers (Seungsung)

645 41 8
                                    

Play: Respirator (Han, Seungmin)
.

.

.

Duk!

"Awww!"

Jisung terjatuh sembari meringis sakit tatkala mendapati sebuah bola basket yang terlempar kuat ke arahnya.

Ia memegangi kepalanya yang berdenyut sebelum bangkit dan menatap sengit pada orang yang sekarang tengah berdiri di hadapannya seraya tertawa senang.

"Sorry gak sengaja" ucapnya, kemudian beralih dengan mengambil bola basket di dekat kakinya dan melemparnya pada temannya di lapangan.

"Woi! Kalo gak bisa main mending jangan ikut klub basket! Lu sengaja kan!" protesnya. Membuat pemuda yang hendak pergi itu kembali berbalik dan merubah ekspresinya menjadi datar.

"Apa maksud lo?"

"Lo tuh gak bisa main basket kan. Kim Seungmin" sambung Jisung tak lupa menekankan kata-katanya.

Sontak perseteruan keduanya menjadi tontonan siswa lainnya. Mereka semua diam-diam mendengar dan memperhatikan dua orang yang sudah sangat terkenal di sekolah sebagai musuh bebuyutan.

"Tarik gak ucapan lo barusan"

Tawa Jisung pecah, ia maju selangkah. "Kenapa? Lo gak suka? Atau ... apa yang gue bilang itu bener?"

Seungmin terdiam dengan kedua tangan yang mengepal erat. Rahangnya mengeras ia menghembuskan napas panjang sebelum menjawab. "Terserah lo sih mau bilang apa. Logikanya kalo gue gak bisa main basket ...." ia menoleh ke belakang sembari menunjuk teman satu timnya yang setia menunggu. "Mereka gak bakalan milih gue jadi ketuanya"

"Halah bacot. Minggir lo gue mau lewat!" seru Jisung, ia berniat untuk melangkah meninggalkan lapangan seraya menabrakkan pundaknya pada bahu Seungmin kuat-kuat.

Namun, tak di sangka pemuda itu sengaja mengangkat kaki, membuat kakinya tersandung dan hampir saja terjatuh jika Seungmin tidak menangkapnya terlebih dahulu.

"Ih apaan sih! Lepasin gak!"

Bibir itu tersenyum manis, membuat jantungnya berdetak kencang apalagi mendengar suara riuh dari siswa lain yang menyoraki mereka.

"Lo bisa sehari aja gak teriak?" celetuk Seungmin, ia masih betah memandangi mata bulat dan pipi menggemaskan itu dari jarak dekat.

"Gak bisa! Lepasi—"

Bruk!

Tiba-tiba Seungmin melepas tubuhnya begitu saja, membuatnya langsung terduduk dengan pantat yang menghantam lapangan keras.

Tentu saja suara riuh yang awalnya terdengar berubah menjadi suara tawa. Mereka semua menertawakan dirinya yang sontak berdiri dan menunjuk Seungmin geram.

"Awas lo" ucapnya lalu melenggang pergi secepat mungkin dari sana.

Seungmin sendiri tak dapat menahan senyumnya melihat punggung itu perlahan menjauh dan menghilang dari pandangannya.

Ia berbalik, berlari ke arah teman-temannya guna melanjutkan permainan yang sempat terhenti barusan.
.

.

.

"Kesel banget gueeeee"

Sesampainya di kelas Jisung bergegas menghampiri kedua temannya yakni Felix dan Jeongin yang nampak bingung melihatnya datang seperti itu.

Ia duduk di bangkunya yang berada di dekat jendela seraya meletakkan kedua lengan disusul kepalanya.

"Lo berantem lagi ama Seungmin?" celetuk Felix tanpa harus mengalihkan matanya dari buku yang sedang ia baca serius.

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang