12. Tujuan

65 13 5
                                    

Intro:

Ravenna Pov*

"Kurasa Bismarck sedang menahan dirinya, di lihat dari serangannya yang hanya menggunakan peluru konvensional." Ucapku sendiri sambil memandangi pertempuran laut pertama Bismarck, di dunia ini.

"Padahal saya sudah mengijinkan nya menggunakan Geryon. Daripada itu, melihat Geryon secara langsung, sungguh sangat keren." Kataku sendiri, yang tidak bisa di dengar orang lain.

"Y-yang Mulia! Melalui pemantauan satelit, kami mendeteksi pergerakan besar-besaran dari daratan." Ucapnya, menarik perhatian ku dan membuatku cukup serius.

"Apakah kau bisa mengidentifikasi apa saja komposisi pasukan mereka melalui satelit?" Lalu, petugas tersebut menampilkannya melalui layar utama yang ada di anjungan kapal.

"Maaf, yang mulia, tapi kami kesusahan mengidentifikasi mereka melalui satelit, akibat kurangnya satelit yang mengorbit, karena saking luasnya dunia Baru ini. Dan informasi mengenai senjata mereka yang sangat berbeda dari yang kita pahami, Yang Mulia." Jelasnya, dan aku memahaminya.

"Kirim Drone kita lebih jauh ke daratan mereka." Perintahku.

"Baik, Yang Mulia." Jawabnya.

Beberapa waktu pun berlalu, aku saat ini masih menilai mereka melalui Drone, dengan Bismarck yang menyerang secara beruntun, memporak-porandakan Armada kapal-kapal layar mereka, kemudian aku melihat waktu yang ada di layar.

"Apakah drone kita sudah mendapatkan gambaran Armada dari selatan dan daratan?" Tanyaku, pada petugas yang mengoperasikan drone tersebut, tapi petugas itu tampak terkejut.

"S-sudah yang mulia, sekarang akan segera menampilkan melalui layar utama." Ucapnya, dengan nada yang tergagap.

Dan saat gambaran nya sudah ditampilkan. Apa yang kulihat ini, membuat ku terdiam sejenak, tidak yakin apakah itu sebuah ilusi atau halusinasi. Bahkan kulihat para petugas juga memiliki ekspresi yang serupa. Kebingungan dengan apa yang mereka lihat, dari pengelihatan drone.

"I-Itu... Tidak mungkin." Ujar salah satu petugas yang juga sangat tidak percaya.

'Bukan hanya kau saja yang tidak yakin, aku sendiri juga tidak yakin dengan pengelihatan ku sendiri, dan apa-apaan itu? Seharusnya dunia ini belum memiliki sesuatu seperti ini!' Batin ku, sambil menilai Armada yang benar-benar tidak sesuai dengan dunia fantasi.

"Bukannya kita sudah memastikan. Bahwa menurut laporan dari satelit, dan mata-mata kita, Bangsa yang meskipun sudah memiliki kota metropolitan, peralatan mereka masihlah dalam Abad Pertengahan, Abad Pencerahan, Era Napoleon ataupun Revolusi Industri." Jelas Kapten yang ada di samping kananku.

Lalu Kapten melanjutkan.
"Tapi ini... Ini adalah pemandangan dari Armada laut pada Era Perang Dunia 2, tidak atau mungkin Era Perang Dingin." Ucap Kapten dengan serius.

'Seperti yang kuduga, mereka pasti menyembunyikan banyak hal, semua informasi yang ku dapat mengatakan bahwa Kerajaan Gribora hanyalah bangsa dengan level Era Napoleon yang ditambah sihir.'

'Tapi entah mengapa waktu itu institusi ku mengatakan bahwa itu tidaklah benar. Dan juga, bagaimana bisa banyak iblis yang berkeliaran di benua yang jauh dari asalnya? Dan bagaimana cara mereka berkomunikasi dengan cepat?'

'Lalu hal yang membuat ku semakin bingung ialah, mengapa salah satu iblis yang saat itu di kota Adelford menciptakan kekacauan, hanya demi mendapatkan satu senapan versi flintlock?'

Veteran Soldier Went To Another World And Became A [Ruler]Where stories live. Discover now