Ini bener-bener bakalan gaje sih, semoga aja kagak. Tapi ya, tenang aja, nanti ak bakalan luruskan semuanya.
***
Nilya sebenarnya sudah sangat pasrah dengan keadaannya jika harus melayani empat orang sekaligus setelah ini, awalnya Jeffran ingin langsung melakukan hal tersebut lebih dahulu tanpa menunggu yang lainnya.
Tapi pekerjaan sialannya itu malah mengganggunya, namun karena ia tahu bahwa gadisnya sudah pasrah, jadinya ia dengan berat hati meminta izin untuk melakukan bisnisnya terlebih dahulu.
Kaezar dan Sagara yang berada di luar kota mendengar itu langsung melakukan penerbangan, mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Begitu juga dengan Leo, dokter psikopat gila itu sedang dalam proses operasi jantung kali ini ia selalu membawa ponselnya ke ruangan operasi tapi hanya jika itu tentang Nilya baru akan ia pedulikan.
Pria itu juga sudah tidak sabar, untuk melakukan praktek yang selalu ia idam-idamkan selama ini.
Sedangkan Nilya sedang mengerucutkan bibirnya di kamar club milik Jeffran, kamar yang menjadi tempat pertama kalinya ia bertransmigrasi.
Gadis itu menghela nafas, melihat baju-baju yang di bawakan oleh bawahan pria mafia itu di dalam sebuah koper, semuanya lingerie! Yang bahkan tiga kali lipat lebih seksi dari pada yang ia pakai pertama kali masuk ke tubuh ini.
"Ini kenapa sih, nggak ada yang bener bajunya!" Ia berpikir hanya akan memakai dress mini seksi, tapi pria itu malah membawakan semua lingerie bermerek, yang tentunya sangat mahal.
Nilya menepuk dahinya dan menggeram kesal. "Anjir! Emang ada ya baju tapi anunya lubang di tengah begini!" Ujar Nilya sembari memasukan jarinya di lubang lingerie bagian celana dalamnya, seolah itu memanglah sebuah kesengajaan rancangan dari model lingerie gila tersebut.
"Cocok banget buat pemain bokep." Komentar gadis itu ceplas-ceplos, ia lalu menatap sekitarnya yang sudah di penuhi lingerie seksi yang semuanya sama saja, pantas saja Jeffran menyuruhnya memakai yang merah.
Karena lingerie yang berwarna merah itu yang di bawahnya bolong. Dasar gila!
Nilya segera menaruh kembali seluruh pakaian kelewat seksi yang tidak pantas di sebut pakaian itu ke dalam koper, ia segera duduk kembali di sofa yang ada di ruangan dengan nuansa maroon elegan itu.
Gadis itu masih sama, sangat cantik dengan tubuh berlekuk, lekukan pada pinggang dan pinggulnya, juga dadanya yang montok benar-benar membuat iri.
Ia berdiam diri di sana, sembari kini mengecek ponselnya, tidak ada hal lain kecuali chat dari keempat orang jamet yang menyuruhnya menunggu.
Beralih menuju ke beberapa platform media sosialnya, Nilya langsung mengumpat melihat kiriman dari seorang stranger.
"Anj!" Gadis itu berkata melihat sesuatu yang panjang di kirim kepadanya, ia segera menutup platform itu dan menggeleng, yang tadi itu gede, panjang, berurat.
Dan saat diingat-ingat lagi, sepertinya pria itu bukan stranger. Nilya segera menelan salivanya susah payah, ia jadi takut..
"Nggak apa-apa Nilya." Gadis itu meyakinkan diri sembari tersenyum, ia berdiri mencoba untuk menghibur dirinya yang sebenarnya sedang tertekan. "Nggak apa-apa k—"
Ceklek!
Suara pintu terbuka membuatnya segera mendekat ingin melihat siapa yang masuk, dari postur tubuhnya terlihat seperti Sagara, tapi dimana Kaezar? Berjalan mendekat lagi, ia menyadari bahwa itu bukan Saga.
Hmpph!
Ia segera di bius oleh seseorang itu, yang membuatnya perlahan tapi pasti menutup matanya, samar-samar ia bisa melihat orang itu menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed With You [Pre-Ending]
FantasíaGimana rasanya, jika kalian yang sedang melamun di kamar dan baru satu detik memejamkan mata, langsung tersadar di tempat yang berbeda, yang jelas-jelas bukan kamar kalian?! *** "Baby, kenapa ngelamun, hm?" Lizzie Swansea. Gadis itu menatap was-was...