Bab 13.Sakit

17 5 3
                                    

Jangan lupa vote
.
.
.
Happy reading 🌸
___

Afandy dan Vanadya sudah sampai dirumah nya dan kini mereka hanya melakukan aktivitas menonton tv.

"Ganti aja gih!"suruh Afandy.

Vanadya mulai menoleh ke arah Afandy dan berkata"Kenapa emang?"

"Bosan tau,itu 2 botak juga nggak gede-gedee!"

"Nggak mau!"Vanadya tidak setuju,sebab itu ialah kartun favorit nya.Meskipun cuek tapi tontonan Vanadya tetap Upin & Ipin.

"Iss"dengus Afandy,tapi matanya tetap tertuju pada siaran tv.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21:30,tetapi mata Vanadya belum juga merasakan kantuk,lain halnya dengan Afandy sedari tadi menahan kantuk nya yang menyerang.

"Tidur yuu."ajak Afandy

"Hah?"tanya Vanadya,tadi ia terlalu fokus sampai² tidak mendengar ucapan suaminya.

"Ngantuk"ulang Afandy lagi.

"Yaudah ayoo."Vanadya pun berdiri lalu melenggang pergi meninggalkan suaminya yang tengah mematikan tv.

"TUNGGUINNN!!."teriak Afandy sambil berjalan  menyusul Vanadya.

"JANGAN TERIAK²." Tampa sadar Vanadya pun juga ikut berteriak.

Sesampainya dikamar Afandy pun langsung membaringkan badan nya di kasur sedangkan Vanadya lebih dulu memilih untuk memasuki kamar mandi untuk membasuh wajah  dan menyikat giginya.

"Kemana?"tanya Afandy masih dengan mata yang terpejam,meskipun terpejam tapi ia belum tidur jadi ia bisa mendengar langkah kaki istrinya ituu.

"Berak!."ketus nya.

"Ihh aku beneran iniii."Afandy kesal ia pun membuka matanya dengan terpaksa.

"Sikat gigi!, lo nggak mau sikat gigi apa? Mau mulut Lo itu bau jigong kahh?"sarkas Vanadya.Ia pun memulai ritualnya dengan serius.

Mendengar itu dengan refleks Afandy bangun dari kasur empuknya itu, menunggu istrinya selesai sebab ia juga mau menyikat giginya.
'kalo nggak nyikat gigi kan nggak lucu, nanti nggak bisa ciuman kalo bau jigong,nggak nggak mauu.'batin Afandy, entahlah pikiran Afandy emang nggak bisa di tebak,bisa bisanya malah kepikiran kesituu.

Tak lama Vanadya pun keluar dengan wajah segarnya, ia pun mulai berucap" sonoh sikat gigi lo, bau jigong nya sampai sinii."gurau Vanadya dan tak lupa menutup hidungnya dengan kedua tangan,sambil memperagakan ingin muntah.

Melihat itu Afandy menggeram kesal, mulai  berjalan memasuki kamar mandi tak lupa melirik sinis istrinya itu yang masih menutup hidungnya.

Skipp

Mereka berdua  pun sudah terbaring di atas kasur.

"Tidur!."suruh Afandy, entah kenapa rasanya sekarang badannya ini sangat terasa lelah.Tampa menjawab,Vanadya hanya menganggukkan kepala nya sambil berdehem.

"Jangan lupa baca doa." ucap Afandy lagi.

"Iyaa."

Tak lama kedua pasutri itu pun sudah terlelap ke alam mimpinya.

***

Dilain tempat terdapat 2 manusia berbeda gender, dan kilatannya si cowok tengah mengomeli si cewek tersebut.

"Lo ngapain keluyuran malam-malam sii!."hardik si cowok.

"Tadi aku mau beli barang penting."suara cewek tersebut terdengar lirih, antara takut dengan cowok yang berdiri di depannya ini atau masih shock dengan kejadian tadi.

"Kenapa nggak besok?."suara cowok tersebut pun mulai melunak saat sadar ia berhadapan dengan cewek polos dan orang yang berhasil mengambil hatinya nya inii.

"Ini penting banget jadi aku belinya sekarang, soalnya kalo besok nanti aku dimarainn guru."katanya mulai mendongakkan kepala nya, dan betapa terkejutnya ia sebab tak disangka orang yang hampir menabraknya ini adalah orang yang dikenalinyaa.

Yaa 2 orang ini yang tak lain dan tak bukan adalah Alfan dan Natasya, tadi Natasya berniat membeli peralatan tugas kelompoknya di Alfamart di dekat rumah nya jadi ia memilih untuk berjalan sebab dekat, tapi tak disangka di tengah perjalanan ketika Natasya berniat menyebrang tiba tiba ada sebuah motor yang hendak menabraknya dan untungnya orang tersebut masih sempat merem.Orang tersebut pun membuka helm nya terlihatlah wajah yang sangat tampan menurutnya, ia juga mengenal nya, orang itu bernama Alfan.

"Kenapa nggak tadi siang?"tanya Alfan.

"Hah? Apa nyaa?"otak Tasya tiba-tiba saja di buat loading dengan ucapan Alfan yang menurutnya sangat singkat itu.

"Belinya."dengan sabar Alfan pun memperjelas ucapannya  meskipun semakin singkat,demi pujaan hatinya ia siap menghadapi kepolosan Natasya.Eaaa😆.

"Ohh, anuu tadi siang aku nonton Drakor jadi lupa belinya,hehehe."cengir nyaa,yang semakin membuat ia terlihat manis.

"Ayo,gw antar."tawar Alfan mulai menaiki motor nya.

"Ayoo, aku nggak bisa nolak,aku udah ngantuk banget mau cepat pulang."Tampa basa basi ia pun mulai menaiki motor Alfan.

Mereka berdua pun mulai menuju ke Alfamart.

***

Kembali ke Afandy dan Vanadya.

Vanadya merasa tenggorokan nya kering,ia pun mulai terbangun dan menuju ke dapur untuk mengambil air. Setelah selesai ia pun kembali ke kamar nya.

Vanadya berniat untuk kembali tidur tapi niat nya gagal sebab mendengar disamping nya, suaminya ini sedang menggigil. Vanadya meletakkan tangan nya di kening Afandy dan yang terasa adalah hangat. Entah bagaimana badan nya menggigil tapi badan nya juga terasa hangat, ini yang dinamakan demam mungkin.

Vanadya berdiri mengambil kompresan dan mulai mengompres kening suaminya.

"Ayaa"lirih Afandy.

"Iyaa,kenapa ada yang sakit?"tanya Vanadya. Afandy menggeleng.

"Teruss?"

Afandy merentangkan tangan nya dan berucap "peluk" suara clingy nya tiba tiba muncul.

Vanadya menaruh baskom yang berisi air kompresan itu di atas meja dan kembali berbaring di kasur empuk nya itu.

"Pelukk"manja Afandy, ternyata begini yaa kalo Afandy sakit sifat manja nya keluar.

Vanadya mulai memeluk suaminya dan mereka pun kembali terlelap.

___

856 kataa.

Jangan lupa vote+komen gaysss

Jika ada typo atau kesalahan kata,komen gayss

Terima kritik dan saran, supaya bisa lebih baik lagi.

Babayy👋🏻..



















AfanadyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang