14 || Salah paham

14 2 5
                                    

Welcome back guys, jangan lupa vote & komen cerita aku ya.

Jangan lupa follow juga.

••• 🦉 •••

HAPPY READING

****

Malam ini pukul dua dini hari tiba-tiba saja El menangis entah kenapa, tadi setelah pulang berbelanja Agatha langsung menidurkan El di kamar karena memang selama diperjalanan El tertidur nyenyak.

Agatha mendengar tangisan El terbangun dari tidurnya, lalau dirinya membawa El kedalam dekapannya, ia berusaha menenangkan El agar tidak menangis lagi, tapi usahanya gagal.

"Cup..cup sayang kenapa hm? El mau Mimi cucu?". Tanya Agatha pada bayi itu.

"Hiks..hiks... Maa Auh". Ucap El membuat Agatha bingung.

Agatha segera memegang dahi El dan ternyata El mengalami demam, Agatha dibuat panik olehnya, ini masih malam, tidak mungkin Agatha membawa El ke dokter sekarang.

"Ya ampun El kamu panas banget". Agatha masih berusaha menenangkan El agar tidak merengek.

"Jangan nangis lagi ya sayang, nanti pagi kita ke dokter, El bobo dulu ya". Mata Agatha sudah berkaca, cairan dari matanya mulai turun membasahi pipi. Agatha menangis, ia tak tega melihat El kesakitan dan tidak tertidur nyenyak, Agatha merasa ini salahnya karena terlalu lama mengajak El berbelanja tadi jadi mungkin El kelelahan.

Cukup lama Agatha berusaha menidurkan El kembali, akhirnya El dapat tertidur lagi, tapi hatinya masih belum tenang karena demam El yang masih belum turun tadi juga ia sempat mengompres El dengan air hangat agar demamnya tidak tinggi, tapi sama saja.

El masih tertidur dalam dekapan Agatha dengan dirinya yang bersandar pada ranjang, Agatha baru tidur kembali pukul empat subuh, tadinya Agatha tidak ingin tidur lagi tapi dirinya sangat mengantuk dan juga lelah.

Pagi pun tiba dimana Agatha sudah bangun tadi saat adzan subuh, kini dirinya tengah membuatkan bubur untuk El, bayi itu juga masih tertidur di kamar. Setelah bubur jadi Agatha segera membawanya ke kamar untuk memberikannya pada El.

"Hikss..hiks.. mama..". Tangis El pecah ketika bangun tidur ia tak melihat Agatha disampingnya.

Agatha berjalan menuju kamar ketika mendengar tangisan El. "Mama disini sayang". Ucap Agatha lalu menggendongnya, ia memegang dahi El apakah masih demam seperti semalam atau tidak, ternyata demamnya sudah turun tidak begitu tinggi.

"El makan dulu ya, nanti kita ke dokter". Agatha menyuapi bubur ke dalam mulut El dengan perlahan.

Habis sudah bubur yang dimakan El, kini Agatha telah mengganti pakaian El, ia berniat akan membawa El ke dokter karena hari ini hari libur juga jadi ia tidak usah pusing mencari alasan untuk izin. Hampir saja lupa dirinya belum mengabari laskar tentang keadaan El, Agatha mengambil handphonenya di atas nakas ia mencari kontak laskar.

"Halo, Lo bisa kesini sekarang ga?". Ucap Agatha ketika laskar sudah mengangkat telepon nya.

"Kenapa?, tumben banget". Jawab laskar di sebrang sana.

"Semalem El demam, gue mau bawa El ke dokter pagi ini".

"Kenapa baru ngabarin gue, kenapa gak dari semalem aja". Laskar kaget mendengar kabar El sakit.

The Miracle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang