093 - 094

63 3 1
                                    

>>> 093 Tetaplah di sampingku, jangan tinggalkan aku <<<

Perjalanan itu menyenangkan. Aku tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa, dan bahkan makanan yang selalu kumakan terasa baru. Bertemu orang-orang baru dan mengunjungi tempat-tempat baru membuat jantungku berdebar. Sepanjang perjalanan, aku membeli buku ringan untuk dibaca dan menikmatinya, dan terkadang aku menghentikan kereta dan beristirahat di bawah pohon besar. Dan setiap kali aku melakukannya, Terdeo tiba-tiba muncul di pikiranku. Setiap kali aku makan sesuatu yang lezat, pergi ke tempat yang menyenangkan, melihat pemandangan yang indah, atau membaca bagian yang menarik dari sebuah buku.

'Bukankah mereka mengatakan bahwa mereka menangkap pemimpin pemberontak terakhir kali...? Apakah dia tidak bekerja terlalu keras?'

Aku bertanya-tanya apakah dia tiba-tiba menghilang setelah malam yang panas, membuatku khawatir. Tentu saja, Sericia telah meninggalkan catatan di tempatku, tetapi... aku ingin mendengar lebih banyak cerita.

'Bukankah Dodorea melakukan sesuatu yang aneh?'

Aku khawatir bahwa penyihir yang telah mengungkapkan identitas aslinya mungkin telah melakukan sesuatu yang aneh kepada keluarganya.

'... Aku merindukannya.'

Setelah mendapatkan kembali hidupku dan memulai hidup baru, aku tidak pernah terpisah dari Terdeo. Kami tidak selalu tidur bersama, tetapi kami selalu makan bersama setiap hari. Menggunakan tempat tidur yang lebar dan mengambil porsi makanku sendiri adalah hal yang asing. Aku tidak mau mengakuinya, tetapi kehidupanku sehari-hari tanpa Terdeo terasa hampa dan asing. Bahkan napasku pun terpengaruh, dan aku mendapati diriku mencari aroma Terdeo tanpa menyadarinya.

'Aku merindukannya.'

Aku menarik napas dalam-dalam. Aku ingin melihat wajahnya. Wajah yang hanya aku yang tahu, wajah yang terkadang tampak cemberut, wajah yang marah demi aku, wajah yang telah menyatakan cintanya padaku.

'Aku merindukannya.'

Aku memeluk tubuhku erat-erat dengan kedua lengan, mencoba menyingkirkan kesepian yang menyiksaku. Tetapi yang terlintas dalam pikiranku adalah pelukan kuat Terdeo, yang hampir menghancurkanku.

'Jadi, mari kita gunakan kesempatan ini untuk memikirkannya. Mungkin perasaan yang aku alami sekarang bukanlah cinta, tetapi hanya simpati belaka.'

Itulah yang dikatakan Sericia kepadaku.

'Aku merindukannya.'

Ya, pada akhirnya, kata-kata Sericia benar. Setelah memikirkannya, aku menyadari bahwa ini... sungguh...

'Aku merindukan Terdeo.'

Itu adalah cinta yang tak terbantahkan.

'Peresati, aku mencintaimu.'

Pengakuan yang diucapkan Terdeo tiba-tiba terlintas di benakku. Seperti apa wajahnya saat itu? Seharusnya aku menjawab bahwa aku juga mencintainya.

'Aku ingin melihatnya.'

Mataku, menatap dataran luas, berbinar. Hatiku yang gelisah bergejolak.

'Aku ingin memeluknya.'

Aku ingin melompat ke pelukannya dan memeluknya lebih erat dari sebelumnya. Aku menggerakkan tubuhku, yang sedari tadi berdiri diam. Sekretaris Sericia, yang mengikutiku, menyusulku.

"Apakah kau ingin melihat-lihat tanah milik adipati? Apakah kau butuh pemandu?"

"Aku akan kembali ke Kekaisaran Autuny."

"Ya?"

Pelayan yang kebingungan itu menghalangi jalanku.

"Tunggu sebentar, Sericia akan datang. Lebih baik kita kembali bersama..."

MILOWM [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang