Hari Kesembilan Sabila untuk Lian

8.1K 807 93
                                    

"Wah wah mau ngibulin gue ya lo boss" Sabila menunjuk ponselnya melihat panggilan yang baru saja Lian putuskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah wah mau ngibulin gue ya lo boss" Sabila menunjuk ponselnya melihat panggilan yang baru saja Lian putuskan.

Sabila tidak mau tertipu lagi dengan ulah Lian, tapi bagaimana jika memang benar? Apa yang harus dia katakan kepada orang tua Lian yang begitu mempercayai Sabila untuk menjaganya, akankah juga membuat hubungan persahabatan mamanya menjadi renggang kedepannya.

"Gue bingung mau percaya atau ngga"
"Kanapa sih pak Lian hidup lo tu ngga bisa normal-normal aja, biar ngga selalu nyusahin orang" Sabila berteriak frustasi

Dilanda kebingungan,  Kiya menjadi orang yang bisa dia ajak berbicara sekarang, karena tidak mungkin menceritakan kepada mamanya tentang kondisi Lian.  Apalagi saat ini mama ayu sedang berada di Bandung untuk acara keluarga.

Sabila
"Kiya lo tau club malam ngga?"

Kiya centil 💋
"Itu tempat jep ajep itu kan bil?"

Sabila
"Iya, yang ada lampu warna-warni,
lo pernah kesana?"

Kiya centil 💋
"Gila ngga pernah lah"
"Bisa diusir abi dari rumah, kalo kesana"

Sabila
"Sayangnya lo harus kesana sama gue sekarang"

Kiya centil 💋
"Ngapain? Mau goyang dumang lo disana?"
"Udah ah stop becanda gue mau tidur bentar lagi abi pulang"

Sabila
"Gue serius, boss gue mabok sendirian disana . Minta digeret kerumahnya.
Siap-siap 15 menit lagu gue sampe rumah lo, tunggu di depan pager aja"

Kiya centil 💋
"Anjirr bila, lo serius"
"Reputasi gue gimana ini kalo ketahuan kesana"
(Read)

Kiya dan Sabila memutuskan naik taxi online, karena akan sangat beresiko jika menggunakan kendaraan pribadi, mereka takut jika ada keluarga yang melihat.

Kegusaran melanda hati Sabila, dia bingung dan ragu apakah langkah yang diambilnya sudah benar, karena ini akan menjadi pertama kalinya dia dan sahabatnya masuk ketempat itu.

___________________________

Club Justine

"Gilaa parah lo emang sinting" Fernan sudah tidak tahu lagi apa yang ada dipkiran sahabatnya itu.  Sementara Rey dia masih terus menyaksikan dan mencerna kegaduhan apa yang akan dibuat oleh Lian.

"Gue yakin dia pasti dateng" Lian tersenyum penuh kemenangan

"Percaya diri juga adek gue" Rey menepuk kencang bahu Lian

30 Hari Menaklukan Hati Pak Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang