chapter 十

73 19 18
                                    

HAPPY READING

10






Tak terasa, semester lima pun berakhir. Sekali lagi, mereka berhasil melewati rintangan yang semakin naik, semakin banyak tanjakan. Felixia bersyukur bahwa tak ada nilainya yang di bawah B sehingga dia tak perlu mendaftar remedial. Namun, nasib buruk untuk Seungmin, lelaki itu harus mengikuti beberapa remedial, meskipun kali ini dia tak harus ikut semester pendek, seperti biasanya.

Drrt. Drrt.

Felixia yang masih memejamkan matanya di atas tempat tidur, lantas terbangun dan meraih ponsel yang berdering di sebelahnya. Felixia melirik arloji yang menempel di dinding kamarnya, lalu membuka matanya yang masih berat karena mengantuk, membaca nama yang tertera di layar ponsel tersebut.

Seungmin jelek is calling...

Felixia menekan tombol hijau yang ada di layar tersebut, lalu menempelkan ponselnya di telinga.

"Eh, Fel, bantu aku."

Felixia mengernyitkan dahinya, mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menetralkan pandangan. "Hah? Kenapa?"

"Bantu aku."

Felixia mengubah posisinya menjadi duduk, mulai sedikit panik dengan kalimat yang Seungmin lontarkan dari seberang sana dan menurutnya sedikit ambigu. "Kamu kenapa?"

"Ini... bantu aku jawab soal remedial."

Felixia tersenyum kecut. Felixia pun bisa mendengar suara kekehan lelaki itu yang terdengar menyebalkan di telinganya.

"Aku tutup teleponnya."

"Hah? Jangan."

"Kamu tahu ini jam berapa?" tanya Felixia, sebal. "Jam tujuh lewat, itu tandanya kamu baru mulai ujian, tapi kamu sudah minta bantuan, sialan."

"Ya, mau bagaimana. Aku memang tidak bisa banget di ujian teori," jawab Seungmin, cengengesan. "Padahal, waktu itu, aku bantu kamu praktikum. Bantu menyempurnakan hasil akhirmu. Kamu bukannyaー"

"Iya, sudah. Mana soalnya? Coba bacakan," potong Felixia, beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan untuk membuka gorden kamarnya.

Felixia mengikat rambutnya, lalu duduk di dekat jendela kamarnya untuk mendengarkan soal yang Seungmin bacakan dengan berbisik, barangkali takut ketahuan dosen pengawas. Lagipula, siapa dosen pengawas mereka saat ini sampai beliau tidak menyadari bahwa ada mahasiswanya yang sedang menelepon Felixia? Padahal, ini masih pukul tujuh pagi. Sejujurnya, Felixia berharap dia bisa bangun siang untuk hari pertama libur semester ini dan menikmati waktu istirahatnya dengan tenang. Namun, laki-laki ini seenaknya mengganggu tidurnya. Ah, yang benar saja, kenapa Felixia bisa menyukai lelaki seperti ini?

"Eh, kamu seperti ini, memangnya tidak ketahuan?" tanya Felixia, ketika dia sudah selesai membantu Seungmin menjawab lima soal berbentuk essay tersebut.

"Tidak. Kan yang mengawasi Dokter Hyoseop," jawab Seungmin, datar. "Oh ya, nanti malam kamu datang, kan?"

Felixia terdiam sejenak. Oh ya, mereka, satu angkatan, sudah berjanji ingin mengadakan movie night di kampus. Ini adalah ide yang mungkin bisa membuat mereka berada di ambang kematian jika ketahuan, tapi mereka sudah sepakat untuk menyelinap masuk ke ruangan yang biasa mereka gunakan dan mengadakan movie night.

Rencana itu bukannya dipikirkan sekedarnya dan mentah-mentah tanpa memikirkan dampak setelahnya. Namun, karena saat ini libur semester, apalagi tak mungkin ada warga kampus yang datang malam-malam ke kampus dan melakukan pengecekan dadakan, itulah kenapa semuanya menyetujui ide yang dicetuskan oleh Jinyoung, ketua angkatan mereka tersebut.

You Are the Apple of My EyesWhere stories live. Discover now