Tanpa memberikan jeda, Lucas menarik Clarissa dari posisi tidurnya. Membuatnya tepat berada di depan penisnya. Seraya menatap dalam pada manik mata indah itu, Lucas menuntun Clarissa menyentuh penisnya.
"Sekarang giliranmu sayang. Mainkan benda ini sesuai dengan keinginanmu", lirih Lucas.
Clarissa menyentuh benda itu, mengusap lubang kecil yang mengeluarkan cairan pelumas itu dengan jari jempolnya. Tangannya yang sebelah lagi meremas buah zakar milik Lucas. Sungguh Lucas merasakan kenikmatan yang sebelumnya tidak dia rasakan.
Lucas memang bukanlah seorang perjaka. Di usianya yang masih muda ini, Lucas sering bermain dengan beberapa wanita yang ditemuinya untuk menuntaskan hasrat seksualnya. Akan tetapi, baru kali pertama ini dia merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan. Lucas merasa bingung apa penyebabnya, sementara wanita yang pernah bermain dengannya jelas lebih berpengalaman.
Entahlah, apa mungkin karena ini adalah keponakannya sendidiri, sehingga sensasinya jelas berbeda dari wanita lain? Atau mungkin karena...Ahhh jelas Lucas bingung untuk menjawabnya. Tidak dia temukan mana jawaban yang sesuai, mungkin semua pertanyaan yang muncul adalah jawabannya. Satu yang pasti, Lucas menikmatinya.
"Ahhh...ahhhh...ahhhh...Cla, dari siapa kau belajar menjadi binal seperti ini?"
"Mmmhhh...mmmhhhh...." Clarissa tetap sibuk dengan kegiatannya. Dia bahkan menatap Lucas dengan tatapan menggoda dan seolah menantang pria itu.
"Ahhhh...siallll...ahhhh..."
Lucas yang merasa tertantang pun mengambil kendali dalam kegiatan itu. Dia menekan kepala Clarissa dengan kedua tangannya, menjambak rambutnya, memaju mundurkan kepala Clarissa dengan cepat, bahkan sesekali menekan kepala itu dengan durasi yang lama, sehingga Clarissa merasa kesulitan untuk bernafas.
"Ahhhh...ahhhh...gila...rasakan itu Cla..."
Kemudian Lucas menarik kepala Clarissa menjauh dari penisnya. Kemudian mengangkat kepala gadis itu agar menatap matanya.
"Buka mulutmu sayang, setelah itu julurkan lidahmu", perintah Lucas pada Clarissa.
Clarissa bak kerbau yang dicucuk hidungnya menuruti perintah Lucas. Membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya keluarnya.
Ternyata Lucas meludah tepat di lidah Clarissa. Tanpa diperintah Clarissa menelannya, bahkan tidak ada ekspresi jijik atas tindakan Lucas itu. Kemudian Lucas menyentuh lidah Clarissa. Memasukkan tiga jarinya ke dalam mulut gadis itu.
Seolah mengerti, Clarissa menghisap jari itu dengan Lucas yang sesekali mengeluarkan jarinya lalu mendorongnya lebih dalam hingga mencapai tenggorokannnya. Clarissa terbatuk dan Lucas menarik tangannya keluarnya. Mengangkatnya dan menunjukkannya pada Clarissa.
"Hmm...binal sekali eh? Bagaimana bisa aku punya keponakan sebinal dirimu Cla?" Ucap Lucas seraya menuntun jarinya yang basah oleh hisapan Clarissa menuju vagina milik gadis itu.
Lucas kembali memasukkan ketiga jarinya ke dalam vagina itu, lalu mengocoknya dengan sangat cepat. Clarissa merasa sangat nikmat, kakinya menjadi lemas dan tidak bisa menopang badannya lagi. Agar tidak terjatuh, Clarissa menumpukan badannya di dada Lucas.
"Ahhh...ahhhh....akuuuhhh...tii..dakk...kuattthhh..." Desah gadis itu.
Clarissa merasa bahwa sebentar lagi dia akan kembali merasakan orgasme yang kesekian kalinya. Rasanya sangat nikmat.
"AHHHHH....AHHHHH....AKU....KELUARRRR.....AHHHHH..."
Serrrrr
Serrrrr
Serrrrr
Clarissa keluar banyak sekali. Saat ini dia mengalami squirting. Lucas yang menatap Clarissa dengan tatapan puas. Dia merasa bangga gadis itu mencapai orgasmenya bahkan sampai mengalami squirting karena tindakannya.
"Binal Cla. Hahaha. Saat ini kau terlihat seperti seorang pelacur", ucap Lucas.
Kemudian Lucas menghadapkan mereka ke cermin yang ada di depan. Meminta Clarissa untuk melihat kondisinya saat ini.
"Lihatlah Cla. Lihat bagaimana wajahmu itu menikmati setiap sentuhan yang ku berikan. Ku binal sayang. Seperti pelacur. Namun hanya milikku". Ucap Lucas sambil berbisik di telinga Clarissa.
Dengan berusaha dan menikmati kenikmatan yang diterimanya, Clarissa melihat pantulan dirinya di cermin. Namun, dia tidak bisa berpikir bahkan saat ini saja, Clarissa masih berusaha mengambil nafas panjjang ditengah-tengah dirinya yang masih terengah-engah.
Luccas memutar posisi mereka. Kemudian mendorong Clarissa sehingga jatuh di tempat tidur. Inilah saatnya, Lucas akan membobol keperawanan milik gadis itu dan menjadikan Clarissa miliknya. Tidak perduli lagi pada status bahwa mereka adalah seorang paman dan keponakannya.
Saat nafsu telah mengambil kendali maka status apapun itu sudah tidak ada gunanya. Intinya, semua telah terlambat. Jika ingin berhenti maka seharusnya dari awal saja. Ini terjadi saat Clarissa mulai menggodanya. Dia adalah seorang pria normal. Biar bagaimanapun, saat menerima godaan maka Lucas akan menyambutnya. Meskipun salah apa boleh buat.
Lucas mengarahkan penisnya tepat berada di vagina milik Clarissa. Menggosoknya bahkan kepala penisnya menyentuh clitoris gadis itu membuat gadis itu mendesah.
"Ahhhh...ahhhhh....ahhhh..."
Lucas juga sesekali menampar vagina nakal itu dengan penis miliknya. Pertama dengan pelan, kedua lebih keras dari sebelumya, seterusnya dengan tempo yang terus meningkat.
Clarissa tidak dapat membendung hasratnya yang kian ingin dipuaskan, yang bisa dia lakukan hanyalah mendesah menikmati dan pasrah apapun yang pria itu lakukan atas tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELICIT
RomanceKhusus untuk 18+!!! Sangat tidak disarankan bagi yang masih di bawah umur. Apapun yang terjadi di luar tanggung jawab penulis. Selamat membaca