Part 13

92 8 8
                                    

Clairine's POV

Aku merasa bosan dirumah seperti ini. Ini sudah jam 8 malam tapi masih tidak ada orang dirumahku. Hanya aku sendiri. Luke dan Michael sedang pergi entah kemana. Ashley dan Calum juga masih diluar. Aku jadi merindukan Ashton jika sedang sendiri seperti ini.

Kudengar suara mesin mobil diluar rumahku. Kuharap itu Ashley dan Calum karna aku penasaran apakah rencanaku berhasil atau tidak. Kalian mau tau rencanaku tidak? Jadi aku menyuruh Ashley untuk mengajak Calum ke kebun binatang lalu mengajak Calum ke photo box layaknya sepasang kekasih. Lalu aku menyuruh Ashley mencium pipi Calum saat berfoto. Mereka pasti tampak lucu jika rencanaku benar-benar berjalan lancar.

Taklama kudengar langkah kaki menuju kamarku. Aku hanya memainkan iphone ku sambil menunggu siapa yang masuk.
"Hello, bitch!"

Aku menoleh ke arah sumber suara dengan senyum lebar. Ini Ashley. Aku penasaran dengan hasil rencanaku. "So? bagaimana? Apakah rencana jenius ku berhasil?" Tanyaku penasaran.

Ashley menutup pintu kamarku lalu menari-nari sambil berjalan ke arahku. Kurasa rencanaku berhasil. "Sangat-sangat-sangat berhasil!" Serunya semangat.

"Aaaaaaa." Aku terloncat girang bersama Ashley. Aku benar-benar senang saat melihat Ashley tertawa seperti ini. "Dimana fotonya? Aku ingin melihat difotonya!" Ucapku masih sambil loncat-loncat girang layaknya gadis fangirling yang di followback idolanya di twitter.

"TADAAAA" Teriak Ashley sambil menunjukkan hasil photo box nya.

DEG!

Tiba-tiba jantungku terasa berhenti. Badanku terasa lemas. Aku tidak lagi loncat-loncat seperti tadi. Tubuhku terdiam kaku sambil memegang kertas photo box yang ditunjukkan Ashley.

"Yo- you kissed him?" Ucapku terbata-bata. Mengapa aku jadi seperti ini?

Ashley mengangguk semangat. Lalu memerhatikan responku yang terdiam kaku. "Why?"

Benar apa yang ditanya-nya. Why? Aku kenapa? Mengapa aku merasa seperti ini? Ini aneh. Ada apa denganku?

Cepat-cepat kugelengkan kepalaku lalu tersenyum ke arah Ashley. "Nothing. Congratulation, Bitch!" Ucapku (sok) semangat sambil memeluk Ashley.

Ashley balas memelukku dengan erat. "Thank you so much, Clair."

****

Disinilah aku sekarang. Di pinggir kolam bersama Luke. Ini sudah tengah malam tapi aku tidak bisa tidur. Sudah setengah jam aku disini bersama Luke.

"Kau sudah mau bercerita?" Tanya Luke. Daritadi ia bertanya aku kenapa tapi aku hanya diam. Dan sampai sekarang dia masih setia menungguku bercerita. Andai saja kau daridulu seperti ini Luke, mungkin rasa ku kepadamu tak akan memudar.

Aku menatapnya lalu kembali menunduk. "Ashley mencium Calum." Ucapku dengan nada pelan tapi aku yakin dia mendengarnya.

"Apa?!" Ujarnya kaget. Jelas saja. Aku mengangguk. "Bagaimana bisa?"

Aku mengidikkan bahuku. Memainkan kakiku yang berada di air. "Kau cemburu padanya?" Tanya Luke.

Aku terdiam. Tak berkutik. Apa aku cemburu padanya? "Aku tidak tau."

Luke menghela nafas. Apa maksudnya? "Bagaimana perasaanmu saat mengetahui mereka berciuman?"

Haruskah aku mengatakan apa yang kurasakan kepada Luke? Apa dia bisa dipercaya? Bagaimana kalau dia memberitahu Ashley? Tapi aku tidak bisa memendam semuanya sendiri. Apa yang harus kulakukan?

"Tenang saja kau bisa mempercayaiku." Ucapnya seolah membaca pikiranku.

Aku menghela nafas. Lalu mengganti posisi tubuhku mengahadapnya begitu juga Luke. "Ak- aku tidak tau. Aku merasa ada perasaan aneh. Saat aku melihat fotonya aku hanya terdiam. Badanku terasa lemas. Mungkin aku hanya kaget. Tapi perasaan itu malah berlanjut sampai sekarang. Aku tidak tau, Luke. Aku bingung. Aku tak ingin kehilangan Ashley. Tap-tapi.." Ucapanku berhenti saat air mataku membasahi pipiku. Selalu berakhir seperti ini. Aku menjadi cengeng.

Luke mendekap tubuhku erat. Ku luapkan tangisanku di dada bidangnya. Tangan Luke bergerak mengelus kepalaku hingga punggungku. Sesekali ia mencium pucuk kepalaku. Aku pernah merasakan seperti ini. Tapi dengan siapa?

Oh.

Aku ingat.

Calum.

Lagi-lagi air mataku turun deras saat mengingat namanya. Sebenarnya apa yang terjadi denganku? Apakah aku me-menyukainya? Tak mungkin. Aku tak bisa menyukainya. Tapi ini sakit.

Luke mendorong tubuhku pelan. Menatap mataku lalu menghapus air mata yang mengalir di pipiku. Luke menghela nafas panjang lalu tersenyum ke padaku. Senyumnya mengartikan sesuatu tapi entah apa itu aku tidak bisa menebaknya. "Kau menyukainya, Clair."

***

Nahlooooh gimana ini? Sabar yaa Luke. Clairine kasian juga hmmm.

Broken Trust  • chTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang