Bismillah...
Semoga sukaa yaa, tetap simpan cerita ini diperpustakaan dan jangan sampai ketinggalan part selanjutnya..
Karena part selanjut dan selanjutnya lagi akan membuatt kalian maybe sedikit bingung, tapi aku jaminn seru dan baperr akuttt, aku jamin dehh😉
***
*
*❝ Selalu menyayangimu walaupun sering kamu abaikan, *itulah Allah.* ❞
╰┈➤ ⓘ _*Temαn Hijrαhmu*_ ❤️🩹
____
Dibalkon kamar dengan cat dinding yang bernuansa putih dan abu abu,Gadis cantik berpiyama biru muda, termenung setelah menceritakan atau lebih tepatnya mencurahkan isi hatinya kepada satu sosok terpenting dalam hidupnya, cerita yang dimana selama ini ia hanya ceritakan semuanya kepada Allah swt serta Kakak perempuannya saja.
"Maaf Gus,saya masih belum yakin kalau cinta yang dirasakan saya untuk Gusnya itu bukan cinta sebenarnya, karna saya ke inget terus gimana dulu sebelum saya bertemu kembali dengan Gusnya itu,selalu memikirkan setiap menit dan juga memimpikan Gusnya setiap malam, saya selalu melakukan zina Gus," Lirih Azhara dengan tatapan mata yang kedepan entah menatap apa.
Pria tampan berkaos hitam pendek yang sedari tadi mendengar curahan hati istrinya itu semakin menajamkan kerutan dikeningnya menandakan jelas bahwa ia tidak suka akan ucapan sang istri barusan.
"Kamu memang berdosa, tapi saat saya mengucapkan ijab qobul dihadapan Papah mertua saya, in syaa Allah dosa zina kamu digantikan dengan pahala kita beribadah bersama mulai saat ini, contohnya salat berjamaah," Ucap Arshaka tegas dan memendam sedikit rasa kesalnya tadi.
Arshaka tersenyum tipis menatap punggung istrinya yang sedang berdiri membelakangi, kakinya bergerak maju melangkah mendekati sang istri.
Gus Polisi tampan dengan perlahan memeluk tubuh sang istri dari belakang, kedua lengan kekarnya melingkari pinggang berisi Azhara "Maka dari itu, ayo sekamar sama saya,bisa menghapus dosa zina kamu lohh, masih untung kamu natap dan mikirin takdir sendiri waktu dulu,yaitu saya yang sekarang sudah menjadi suami kamu,kalau cowo lain yang kamu tatap saya gakterima dan udah pasti dosa nya besar," Bisiknya mencoba menakuti.
Azhara mematung kaku, sungguh Gus tampan ini selalu membuat jantungnya berdisko secara tiba tiba dengan caranya yang tiba tiba juga,sentuhan fisik belum terbiasa bagi dirinya, bahkan ia tak pernah dipeluk dari belakang oleh pria lain kecuali sahabat sahabatnya yang memeluknya.
"Saya belum siap sekamar Gus," Cicitnya.
Mendengar jawaban itu,Arshaka tersenyum tipis lalu menaruh wajahnya keceruk leher sang istri "Seharusnya diusia kita,sudah mempunyai anak nona Azhara," Bisiknya.
Azhara mendelik samar kesamping kanannya "Saya masih usia 23 tahun, bukan 30 tahun Gus," Timpalnya tak terima.
"Iya iya, tapi sekamar ya sama saya," Pinta Arshaka lembut.
Deg
"AZHARA...ARSHAKA.."
"OOOMM!"
"ARSHAAA,"
"AZAA"
Berbagai Suara cempreng yang tak asing dan sudah sangat dikenali, membuat Azhara berbalik badan dan reflek mendorong Arshaka dengan panik.
Sedangkan Arshaka berdecak sebal karena suara yang mengganggu momennya bersama sang istri.
"Maaf Gus, Azhara ga sengaja-
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA Garis Pertemuan
General Fiction⚠️PLAGIAT? TANGGUNG DOSA⚠️ Mohon maaf ya kalau sebelumnya awalan cerita ga sesuai ekspetasi kalian ... "Gelang yang selalu lo pakai, selama 9 tahun sampai sekarang masih gue simpen, gue bakal cari lo, Kak Azhara," Gumam Arshaka dengan tatapannya y...