"Jangan! Chizuru-chan tidak boleh menuruti kemauan Sano Aizen. Pria itu sungguh licik." Yoshirogawa Akira mencengkeram kuat tangan Chizuru yang sedikit bergetar karena terkejut akan persyaratan yang diajukan oleh pemimpin Kawaragi.
Pria bermata dingin itu langsung kembali ke Kyoto begitu mereka menyelesaikan pembicaraan mengenai kerja sama tiga gokudo. Seperginya Sano Aizen, Yoshirogawa Eiji menceritakan mengenai hasil pembicaraan pada semua orang yang telah menunggu. Akan tetapi, begitu tahu apa yang diminta oleh kepala klan Sano, rasa terkejut tak bisa dibendung lagi.
Yoshirogawa Akira, Yoshirogawa Ayano, Yoshirogawa Wataru, Hirose Hyuga, dan juga Chigaru kehabisan kata. Mereka semua langsung mengkhawatirkan Murayama Chizuru, terlebih lagi perempuan itu baru saja mengalami hal buruk karena pernah dilecehkan oleh seseorang. Namun, Sano Aizen dengan tidak sopannya meminta sebuah syarat yang berhasil memicu trauma yang perempuan tersebut alami, padahal Sano Aizen tahu betul apa yang terjadi pada Kurihara Hideyoshi dan Murayama Chizuru.
"Benar kata Akira-san, Chizuru-san tidak perlu menuruti apa kata Sano Aizen." Yoshirogawa Eiji menyetujui apa kata sang istri.
"Saya tidak menyangka jika Sano Aizen sejahat itu." Bahu Chigaru turun begitu mendengar apa kata Yoshirogawa Eiji. Ia merasa bersalah karena telah mepertemukan Sano Aizen dan juga Murayama Chizuru. Jika saja mereka tak bertemu, pasti perempuan berambut abu itu baik-baik saja sekarang.
"Saya tahu bila Sano Aizen adalah jalan terakhir bagi Hakatsuru untuk lepas dari cengkeraman kepolisian. Akan tetapi, bila persyaratan yang ia berikan begitu besar seperti tadi, Murayama-san tidak perlu menerimanya." Hirose Hyuga pun memberi pendapat dengan kepala tertunduk.
"Benar! Pasti ada jalan keluar lain," sahut Yoshirogawa Wataru dengan raut wajah khawatir.
Dalam ruangan santai di rumah Yoshirogawa, Murayama Chizuru dikelilingi oleh enam orang tadi. Mereka meyakinkan Chizuru untuk tak menerima persyaratan yang diberikan oleh Sano Aizen. Hirose Hyuga yang Chizuru kenal memiliki sifat agak cuek bila tidak sedang membahas tentang Ryukankei saja sampai memberikan beberapa masukan untuknya.
"Aku akan membawakan ocha hangat."
Ayano berpamitan pergi dari ruangan santai. Tak lama kemudian ia kembali dengan membawa teko porselen berisi ocha yang masih panas hingga uapnya meliuk-liuk di udara. Perempuan 30 tahun itu menuangkan segelas ocha untuk Murayama Chizuru.
"Minumlah, Chizuru-chan." Ayano menyodorkan gelas kecil tersebut.
Sang tokoh utama dari percakapan menerima gelas yang disodorkan oleh Yoshirogawa Ayano. Ia menyesap sedikit ocha hangat tersebut guna menenangkan diri. Pikiran di kepalanya sedang kusut sehingga tak dapat berpikir dengan benar.
Semua orang menyadari bila tubuh Murayama Chizuru gemetar sejak kepergian Sano Aizen. Namun, perempuan itu tak mau menunjukkan sisi lemahnya di hadapan semua orang. Mereka sangat sadar bila trauma dalam diri Chizuru kembali muncul. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan adalah dengan membantunya menenangkan diri.
"Tapi seperti apa yang Hirose-san katakan, Sano Aizen adalah satu-satunya jalan bagi Hakatsuru untuk keluar dari jeratan masalah yang saya perbuat." Murayama Chizuru akhirnya menyampaikan pendapat. Saat ini dia tak tahu harus memilih jalan seperti apa. Dia hanya asal berbicara.
"Maka kita harus membuat jalan lain, Chizuru-san," balas Yoshirogawa Eiji dengan suara agak menggebu.
"Bagaimana? Hakatsuru tidak mungkin menyisipkan seseorang di pemerintahan di masa seperti ini, bahkan jika bisa melakukannya, aku akan melakukannya sejak dulu. Namun, sejak kematian Kurihara Hideyoshi, satu-persatu orang kepercayaan Hakatsuru yang ditetapkan di pemerintahan menghilang tanpa jejak. Mereka kabur karena takut mengalami hal yang sama seperti apa yang terjadi pada pria tua tersebut. Kami tak bisa berbuat apa-apa. Jika memaksakan diri mencari mereka, malah membahayakan anggota Hakatsuru," bantah Chizuru tak kalah menggebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piercing Moon
FanfictionMurayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yan...