Krasak-kerusuk yang Ia dengar saat menuruni tangga semakin jelas. Hari ini entah mengapa kediamannya ini tambah berisik dibanding biasanya. Para pembantu rumah tangga yang mondar mandir membersihkan setiap inci rumah membuatnya semakin mengerutkan kening. Ditambah lagi diantaranya ada yang baru pertama kali Ia lihat. Saat langkahnya menuju dapur, di sana bahkan lebih kacau, peralatan dapur dimana-mana, bahan-bahan olahan juga, bahkan mama nya juga ikut serta berada di sana.
"Ada acara apa ma?" Pria jangkung dengan setelan jas hitam diluar kemeja biru dan celana bahan dengan warna senada dengan jas yang terliat mahal, melekat sempurna pada tubuh gagah hasil dari member trainer gym yang dia ambil.
"Hei, sudah bangun Kai?" Wanita dengan sanggul segera membasuh tangannya saat mendengar suara putra tunggal nya. "Kamu lupa? Ini semua buat acara ulang tahun kamu" jawabnya segera dan menghampiri sang putra.
Pergerakan tangan Kaiser yang memegang gelas terhenti, benar, dia lupa. Tapi dia juga tidak lupa pernah mengatakan kalau ulang tahunnya tidak akan ada pesta. Yang benar saja, ini ulang tahunnya yang ke 30. Orang tua mana yang akan merayakan anaknya yang sudah berumur setua Kaiser.
Kaiser menghela nafas, tangannya kembali mengarahkan gelas ke arah dispenser, "Aku kan sudah bilang tidak akan ada pesta." Ujarnya sedikit heran, mengapa mama nya tetap melakukan hal yang tidak berguna.
"Ini bukan pesta Kaiser, mama hanya menyiapkan makan malam keluarga besar." Nyonya Prawira segera menyangkal, bagaimana pun definisi pesta bagi keduanya sangat berbeda. Bagi Kaiser makan malam keluarga besar sama saja seperti pesta. Disana Ia akan sama-sama ditanya berbagai macam hal yang menurutnya tidak perlu dan tentu saja sangat mengganggu.
"Please dengerin mama, kamu ini penerus papa kamu, entah berapa banyak sepupu kamu yang berebut posisi kamu sekarang. Entah bagaimana, tapi kamu harus bersikap untuk memutus langkah mereka Kaiser." Beberapa hari terakhir pikiran nyonya besar terus terganggu, meskipun dia hanya memiliki satu putra, tetapi suaminya memiliki beberapa saudara dengan anak mereka. Mendekati pergantian posisi Dirut sekarang mereka terang-terangan menginginkan posisi itu.
"Mama tahu itu semua tidak akan terjadi, aku bakal dapetin PWM dengan cara ku sendiri." Kaiser berkata tanpa ragu, tentu saja. Bahkan semua karyawan di PWM tahu Kaiser adalah orang yang berpengaruh di beberapa proyek besar. Kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan tanpa adanya rapat direksi, Kaiser sudah mengantungi dukungan dari kakek nya, Antonio Prawira.
Nyonya Prawira tersenyum, tentu saja dia percaya dengan perkataan Kaiser, bagaimanapun Kaiser tidak pernah mengecewakannya. "Ya, ya, mama tahu. Kaiser akan selalu berada satu langkah di depan mereka. Ya, seharusnya mama tidak perlu khawatir." Wanita paruh baya itu kembali meraih spatula di atas wajan, melanjutkan memasak.
Kaiser meletakan gelas kosong yang isi nya sudah Ia minum, ini masih terlalu pagi untuk memikirkan hal-hal berbau konflik seperti penyerahan jabatan ini. "I knew i could do it, so don't worry Ma"
"Kecuali satu hal ya, yang masih mama khawatirin."
Kaiser mengangkat alisnya, "apa?"
"Pernikahan kamu"
"Oh gosh, come on Ma I just turned Thirty. PWM sudah ditanganku baru aku menikah." Kaiser segera protes, pernikahannya bukanlah hal yang perlu di khawatirkan. Dia masih harus melakukan banyak hal, termasuk mendapatkan PWM.
"Kamu tidak masalah, tapi bagaimana dengan Geesha? Umur kalian hanya beda 2 tahun. Dia harus menikah sebelum umur usia kesuburan rahimnya menurun." Nyonya Prawira meninggalkan spatula pada asisten dapur, kemudian menatap anaknya serius. Menyebutkan nama tunangan Kaiser dari keluarga pesaing bisnis mereka. Tentu saja pertunangan bisnis, tapi dirinya berharap bisa lebih dari sekedar kesepakatan. Semoga mereka bisa jatuh cinta sewajarnya pasangan, dan memiliki pernikahan selayaknya pernikahan yang dilakukan karena saling memilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Love
ChickLitKaiser Joan Prawira adalah salah satu kandidat kuat sebagai calon pewaris PMW Group. Dia harus memenangkan kepercayaan dari pemilik PMW, yaitu kakek nya sendiri dengan menyetujui pertunangan yang di rencanakan oleh sang kakek. Pertunangan kedua calo...