Chp 13. Kapten Basket Milik Gadis Populer

2.9K 307 0
                                    

Gak usah basa-basi, aku cuma mau bilang. Jangan lupa vote, karena vote itu gratis! ;]

Udah itu doang, selamat membaca semuaa!


























Setelah makan malam, mereka pun bersantai di ruang tamu. Ada yang menonton tv, nyemil, bermain game dan sebagainya.

Tristan mencuri pandang pada salah satu dari mereka, wajahnya sedikit tersipu.

[ Tris, kamu ngapain sih kayak gitu? ]

"Coki, kamu diem aja deh! Aku tuh lgi cari cara buat kenalan sama dia!" kesal Tristan.

[ Ck, tinggal kenalan! Apa susahnya sih?! ]

"Gue malu, Cok!"

[ Dih! Biasanya aja malu-maluin! ]

"Coki B*bi! Anak An*ing! B*go! T*lol! Anak S*tan! ... ... ... ... ...,"

[ .... ]

[ Huh ... nasib punya Tuan kayak gini.... ]

"Udahlah! Mending kamu diem aja!" kesal Tristan.

[ Padahal gue gak ngapa-ngapain, gini amat jadi gue! ]

***

"Coki, gue pengen susu!" batin Tristan.

[ Udahku taro di sakumu, tinggal ambil aja. ]

"Susu pisang?" tanya Tristan.

[ Hm. ]

Tristan mengerutkan keningnya, namun tak berkata lagi dan langsung meminum susu yang di sediakan oleh sistemnya itu.

Triatan mulai menutup matanya, ia menyedot dot dengan susu pisang di dalamnya.

Tak lama kemudian, Tristan tertidur di pelukan Kelvan.

Namun, Kelvan tak mengetahui bahwa sang adik telah tertidur lelap.

"Eh, Tristan dah tidur tuh." sahut Galaxy yang melihat Tristan tertidur.

"Hm"

Kelvan mengelus punggung Tristan.

"Gue duluan." ucap Kelvan.

"Hm, kamar kiri." ucap Oliver yang di angguki Kelvan.

"Hm."

Kelvan pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamar tamu.

Di kamar, Kelvan membaringkan tubuh Tristan ke kasur.

Cup.

"Sleep well, Baby." bisik Kelvan sembari mengecup kening Tristan.

Kemudian ia pun berbaring di samping Tristan dan menutupi tubuh keduanya dengan selimut. Tangannya memeluk pinggang Tristan posesif.

***

Di sebuah ruangan bernuansa cerah, seorang gadis terbangun dari tidurnya.

"Ugh..." lenguh gadis itu.

"Shh... di mana ini...?" ucap gadis itu lemas.

Mata coklat gafis itu melihat ke sekeliling, menatap ruangan yang tak ia kenal.

"Astaga... gue di mana anjir?!" batin gadis itu bingung.

"Wait a minute... wait a minute! Perasaan gue lagi tidur di kelas, tapi kok bangun-bangun ada di sini?! Apa gue di culik?!
Tapi mana mungkin, lagian buat apa penculik nyulik gue?! Kayak kagak ada kerjaan amat!" gumam gadis itu.

"Oh! Tapi gak mungkin kalo gue di culik! Biasanya 'kan kalo di film-film penculik bakal bekap gue, tangan di ikat dan tempat gelap.
Tapi ini? Ruangan ini juga bagus lagi, kayak di film-film kerajaan!" Lanjutnya.

Tiba-tiba, suatu nyeri yang menusuk-nusuk seperti di tusuk ribuan jarum di kepalanya.

"A--aduh?! Ke--kepala gue kayak mau pecah!" ringis gadis itu sembari mencengkram rambutnya.

Setelah beberapa menit, sakit yang menusuk pun hilang.

"Gila! Gue bertransmigrasi ke novel biadap itu!" pekik gadis itu.

"Dan gue... gue nempatin nih tubuh buat apa?!" kesal gadis itu.

"Oke, oke... tenang, Gladis! Lo gak bakal tau buat apa lo masuk ke nih novel, jadi tenang oke?!" ucap gadis itu menenangkan diri.

"Oke, Gladis. Nama lo bukan Gladis Dewanta lagi, lo sekarang ...."

***

.

.

.

.

Tbc.

Halo guys... maaf nih lama gak up! Ini aku bakal double up okey!

Aku juga ini habis sakit wkwk... jugaan aku lagi sibuk, sibuk ngehalu suamiku jadi nyata haha!

Aku tuh istri kesayangan Shidou Ryusei! Hehe...~

Btw jangan lupa vote oke? Vote tuh gratis, Sayang!

Tristan Raditya FernandezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang