'Belajar lah untuk menerima tawaran Iblis dan nikmati setiap kebahagiaan yang diberikan'
»»————>HAPPY READING<————««
Lorong Koridor yang sunyi, masih terasa membeku dari berbagai rasa keterkejutan yang beragam, dua orang yang kini tengah menjadi atensi utama disana dari puluhan pasang mata tertuju pada kedua nya, Sylus dan Karina kini hanya diam saling menatap satu sama lain dalam tatapan mata yang berbeda kedua nya berikan.
Kemarahan dan kekesalan langsung tertera jelas dari wajah gadis itu saat Ia mendapat kesadaran nya beberapa saat yang lalu, Karina berhasil mengendalikan dirinya dan mendorong Sylus menjauh dari tubuh nya.
PLAK!
Semua orang kembali terkejut saat Karina melayangkan tamparan ke pipi Sylus, setelah beberapa detik Sylus kembali mengarahkan pandangan nya pada Karina tanpa merubah sedikit pun raut wajah nya, tidak ada kemarahan apapun disana meski mendapat tamparan yang cukup keras dari seorang gadis yang hobi bermain boxing itu.
"You Fuckin' Asshole!" Ucap Karina tajam, lalu berjalan pergi meninggalkan tempat yang kini tengah dipenuhi keterkejutan dari apa yang di lakukan nya. Melihat itu Audrey segera menyusul Karina.
Melihat hal itu, Moza berjalan mmenghampiri Sylus, "Sylus, lo gak papa?" Ucap Moza dengan nada khawatir seraya menyentuh lembut pipi Sylus.
"You've done the same thing before, so don't worry!" Ujar Sylus dingin seraya menepis lengan Moza dari wajah nya, Ia kemudian melirik pada Hunter sesaat tatapan yang penuh dengan sebuah peringatan, Lalu laki-laki bermata indah itu berjalan pergi.
"Sylus!" Panggil Moza dengan frustasi, bagaimana pun Ia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa hubungan nya dengan laki-laki tampan itu kini sudah selesai.
Dari arah belakang, Victor melihat semua itu, bagaimana raut wajah Moza yang begitu terluka dan tatapan penuh cinta untuk Sylus. Victor tersenyum penuh arti menyaksikan semua itu.
$♡$
Allison berjalan menuju ruangan Milik Rekan bisnis, Yaitu, Tuan San. Allison datang langsung ke rapat penting itu untuk bisa melanjutkan kerjasama yang sempat terhenti kemarin.
Di sisi nya ada Emmet yang selalu setia menemani Ayah nya itu, berserta sekertaris dan beberapa ajudan pribadi Allison.
Pintu utama terbuka menampilkan Wajah yang tak asing bagi nya, "Tuan San." Sapa Allison begitu hangat, seraya berjabat tangan.
"Aku harap hari ini kita akan mencapai kesepakatan yang di inginkan, Tuan Allison." Ucap Tuan San, tak kalah bersahabat.
"Tentu, Tentu saja Tuan San, apa yang akan di lakukan dunia jika dua perusahaan raksasa ini bersatu." Ujar Allison di iringi gelak tawa di akhir kalimat nya yang juga di sahuti oleh Tuan San.
Beberapa jam kemudian rapat telah berakhir, dengan kesepakatan yang diinginkan terwujud, membuat raut wajah kedua pemimpin perusahaan besar itu terlihat sumringah.
"Senang akhirnya bisa berkerja sama dengan anda, Tuan Allison, Saya yakin kita dapat membuat sesuatu hal yang lebih besar dari sebelumnya." Ucap Tuan San dan langsung di respon hangat oleh Allison.
"Tentu saja, Bukan kah kita harus membuat dunia bergoyang sekali lagi?" Ucap Allison, kedua pria kaya itu tertawa bersama penuh kehangatan yang terlihat menyejukkan.
"Oh ya, Tuan Allison, Saya punya satu pertanyaan yang cukup personal, Tapi jika anda tidak berkenan menjawab nya tidak masalah,-"
Allison terdiam bingung sesaat mendengar apa yang Tuan San katakan, Sebelum akhirnya ia kembali melepaskan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOU$ & GLAMOUR : money=power [ON GOING]
Teen FictionWARNING! KISAH INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI! "Bukankah hati dibuat untuk di patahkan?" Takdir, ketulusan, pengkhianatan, dan pengorbanan. Ada didalam satu kalimat, Cinta? Ataukah mungkin hanya sebuah kalimat biasa dalam sebuah takdir ke...