Kali ini Alea yang akan bertanding, ia sudah siap dengan rompi pelindungnya. Karena ini menggunakan senjata tajam, yaitu pisau. Peserta diharuskan menjaga tubuhnya tetap bersih dari luka, ini bertujuan untuk melawan pelaku yang memegang senjata tajam.
"pertandingan kali ini adalah babak pertama bela diri menggunakan senjata wanita antara Polisi Sheerin dari Kepolisian Queens dan Detektif Alea dari Kepolisian Manhattan. peraturan masih sama, ditambah jika salah satu dari peserta berhasil melukai lawan lebih dulu dialah yang menang, apakah peserta sudah siap?" kini sekretaris Komjen Seno yang memandu
Alea dan Sheerin menganggukkan kepalanya pertanda sudah siap
"baiklah, silahkan dimulai"
Penonton kali ini tidak diizinkan menonton dari dalam ruangan, karena pertandingan memperbolehkan peserta melemparkan senjatanya untuk menyerang lawan.
Sheerin yang diawal sudah mulai menyerang dengan brutal membuat Alea menyunggingkan senyumannya, ini yang ia suka lawan yang tidak lemah
Dengan lihai Alea memainkan senjatanya disela memberikan pukulan dan tendangan pada Sheerin.
Dugh
Alea berhasil memukul mundur Sheerin hingga punggungnya terantuk di tembok, ia segera mendekati Sheerin dan menancapkan pisaunya ke arah pipi Sheerin kalau saja ia tidak mengalihkan wajahnya dan mendorong Alea agar meloloskan tubuhnya.
Semua anggota lain yang menonton meringis melihat pertarungan kali ini. Terlihat kedua peserta sama-sama lihai dan kuat.
Kali ini Sheerin yang memainkan pisaunya, lengan kiri Alea yang menjadi tujuannya saat ini.
Srek
Dengan lihai Alea berhasil menghindar, namun dengan membabi buta tanpa memberi Alea waktu lagi, Sheerin kembali mengarahkan pisaunya ke arah Alea.
Dugh
Bugh
Prangg
Alea menggunakan tendangan memutarnya untuk menendang tangan Sheerin sehingga pisau yang dipegangnya terpelanting. Memanfaatkan situasi itu, Alea lompat dan menendang punggung atas Sheerin hingga ia terjatuh
"uhuk.."
Wasit mulai menghitung mundur dan menyatakan kalau Alea memenangkan pertandingannya kali ini
Masih dengan wajah datarnya ia mengulurkan tangannya ke arah Sheerin. Sheerin melirik ke arah Alea sekilas dan menyambut tangan Alea. ia menarik tangan Sheerin hingga ia bangkit dan membopongnya keluar dari pertandingan
"skillmu sangat hebat mengingat kau baru hampir 1 tahun menjadi Detektif"
"terimakasih pujiannya, kecepatanmu juga tidak bisa diabaikan, Sheerin"
Saat sampai di tangan Komandan Kepolisian Queens, Sheerin mengukir senyum bangganya, dan mengucapkan terimakasih kepada Alea. ia kembali ke kerumunannya, yang sudah menatapnya dengan bangga.
"aku sudah tahu kau akan menang" ucap Aksa disambut dengan senyuman tipis dari Alea
Melawan banyak anggota mafia saja dia jago, apalagi hanya 1 orang wanita, kan.
"ini wanita nempel saja ke laki orang" batinnya melihat Naomi yang sedari tadi berada di samping Elvio
Ia menghampiri Elvio yang sudah mengembangkan senyumannya, ingin rasanya langsung ia tabrakkan tubuhnya ke tubuh Elvio namun ia melihat ada Komandan Aaron disana. Ia memilih untuk membungkuk memberi hormat kepada Komandan Aaron sebelum lebih mendekat ke Elvio
"memang pasangan detektif ini tidak bisa diremehkan ya" ucapnya sambil terkekeh
"terimakasih pujiannya Komandan"
"yasudah, semangat nanti babak kedua dan selanjutnya ya" Alea mengangguk dan Komandan Aaron meninggalkan arena untuk menuju ke arena lain
Bruk
Bukan Alea yang menabrakkan tubuhnya melainkan Elvio, ia sudah tidak bisa menahan rasa bangga pada kekasihnya itu.
"untuk bayaran rasa khawatirku melihat pertandinganmu tadi" ucapannya membuat Alea tersenyum tipis dan tenggelam kedalam pelukannya
Dibelakang sana ada seseorang yang sudah menatap tidak suka ke arah mereka berdua
"kenapa menatap seperti itu?" Elvio yang menyadari suatu hal melepas pelukannya dan berdiri di samping Alea untuk berhadapan dengan seseorang itu
"cih hanya begitu saja sudah sok jago, musuhmu saja yang terlampau mudah"
"hei jaga bicaramu kalau anggota Queens dengar, Kepolisian Manhattan akan dicap meremehkan mereka" ucap Elvio dengan nada yang lumayan tinggi membuat Naomi bungkam
"kau juga belum tentu bisa bertarung dengan senjata, lebih baik kau siapkan mentalmu untuk pertandinganmu" ucapan Alea membuat emosi Naomi tersulut
"kau jangan sombong sementang sudah menang di babak pertama, bertarung dengan senjata sangat mudah"
Alea menyunggingkan senyum sinisnya yang terlihat menyeramkan kali ini, Naomi yang melihatnya pun merasa ngeri. Ia mendekat ke arah Naomi untuk membisikkan sesuatu
"kalau begitu mari bertarung senjata denganku, tanpa adanya aturan siapa yang terluka duluan yang kalah, kita bertanding sampai ada yang menyerah atau mati" Naomi mematung mendengar bisikan dari Alea
Ia jelas sangat tahu bagaimana skill bela diri Alea, ia melihatnya tadi. Namun, jika ingin menolak sama saja ia menjatuhkan harga dirinya dan akan dianggap kalah sebelum berperang oleh Alea
"ba-baik, setelah acara selesai ku tunggu di gudang kosong belakang"
Alea tersenyum puas dan memundurkan langkahnya. Elvio yang tidak tahu hanya bisa menonton seperti biasanya
"Intel Naomi, pertandingan tembak akan segera dimulai"
Dengan segera Naomi meninggalkan Alea dan Elvio menuju arena pertandingan tembak
"kau mau menonton Aksa bertanding atau Naomi?"
"kita lihat Aksa dulu, pertandingan sudah mulai kan, nanti setelahnya baru kita lihat Naomi" ucapan Alea diangguki oleh Elvio
Mereka beralih ke arena bela diri bersenjata lelaki, dimana aksa sedang bertanding di babak final merebutkan juara 1 dan 2. Ia sudah memenangkannya tadi di babak pertama dan kedua.
"jadi apa hubungan Alea dengan Elvio?"
"Detektif Alea dengan Detektif Elvio adalah sepasang kekasih Komjen"
Baru ini Komjen Seno merasa tidak rela jika Alea berpacaran dengan lelaki lain. Padahal dulu dialah yang menolak secara terang-terangan perasaan cinta Alea. mungkin karena saat ini Alea lebih cerdas, kuat, dan dingin.
Ia jadi teringat perihal Alea dan Elvio yang menjadi Queen and King party, air wajahnya berubah tidak suka.
"ada apa Komjen?" Komjen Seno menggeleng lalu meninggalkan Komandan Aaron karena ia kesal melihat didepan sana Alea dan Elvio dengan kompaknya menyemangati Aksa
Bugh
Bruk
Aksa terjatuh dan Samuel dari Kepolisian Bronx segera melukai lengannya. Pertandingan berakhir dengan Samuel sebagai juara pertamanya.
Elvio yang melihatnya ikut meringis, lalu ia melirik ke arah Alea yang masih memasang wajah datarnya. Yang dilirikpun ikut melirik balik.
"kenapa?"
"kau jangan sampai terluka" ucapnya dengan menatap Alea dalam
"kenapa? Jika terluka ya berarti aku kalah" jawabnya santai membuat Elvio menatap Alea tidak percaya, semudah itukah?
"aku tidak ingin kau terluka"
Alea tersenyum kecut, hei ini hanya pertandingan kecil. Di dunianya sana bahkan tertembakpun sudah biasa.
Namun, kali ini Alea hanya mengangguk menenangkan Elvio
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Transmigration
AcciónSeorang wanita cantik, lembut, dan merupakan seorang detektif di Kepolisian Manhattan mati karena kasus pertamanya. "Tolong selesaikan alasan aku mati, dan balaskan dendamku" - Azalea Mauren "Aku gunakan tubuhmu untuk membalaskan dendamku dan menye...