"sabar Alea, kita harus tunggu dari pihak kepolisian"
"Ervan gila, pa, proses kepolisian lama, kita harus cari mama sendiri" Alea sudah meneteskan air matanya, ia tidak bisa menggunakan kekuasaannya sekarang.
Amora diculik oleh Ervan, anggota Ollyxton mengaku sepulang dari acara pelelangan, Ervan tidak kembali ke markas. Alea sudah mengerahkan Mackenzie untuk menemukan keberadaan Ervan dan mamanya, namun belum ada laporan kabar baik sampai hari ini.
Kepolisian juga sudah gencar mengusut kasus penyimpanan senjata milik Mackenzie, maka sebagian anggota harus mengurusi tempat itu. Juga dengan kerjasama, dan masalah yang lainnya. Tidak banyak yang bisa Alea kerahkan dari Mackenzie saat ini.
Tring!
'Nicko Mackenzie'
"ya, langsung saja"
'tempat kita sudah terkepung pasukan polisi'
"sial, pihak kepolisian sudah bergerak menangkap?"
'belum, sepertinya sebentar lagi kami semua akan tertangkap'
"aku segera kesana, kalian semua pergi dan tinggalkan tempat itu"
"aku pergi pa, kalau ada sedikit kabar tentang mama langsung beritahu" ucap Alea
Dengan cepat ia mengambil kunci mobilnya dan segera berlari ke parkiran lalu melajukan mobilnya dengan secepat yang ia bisa. Mengendarainya dengan brutal dan tidak mengindahkan klaksonan dan makian pengendara lain.
"ah sial kemana sih dia" berkali-kali Alea menghubungi Elvio untuk menanyakan pergerakan ini namun tidak satupun panggilan yang tersambung.
Dengan kecepatan maksimal ia melajukan mobilnya ke arah tempat penyimpanan senjata Mackenzie. Ia memarkirkan mobilnya di tempat yang tersembunyi. Aman dari kepolisian. Namun, dari tempatnya berada ia masih bisa melihat pergerakan apa yang dilakukan di sekitar gedung tersebut.
Alea membulatkan matanya melihat Aksa dan Marvin menarik paksa slayer para anggota dan menanyainya. Karena tidak memberi jawaban pasukan Aksa dan Marvin meringkus seluruh penjaga dan anggota pengawal yang ada disana.
"salah satu petinggi kelompok sudah tertangkap" mendengar teriakan dari suara yang sangat ia kenali, dengan perlahan ia turun dari mobilnya dengan mengendap
"Elvio bajingan" geramnya melihat Elvio menyeret seorang lelaki yang ia teriaki sebagai petinggi kelompok
Krek
Sialnya, Alea menginjak ranting yang menimbulkan suara yang cukup terdengar. Dengan segera ia memutar balik langkahnya untuk kembali ke mobil
"anda memiliki hak untuk tetap diam ditempat dan angkat tanganmu" teriak Aksa membuatnya berhenti dan mengangkat tangannya
Karena terburu, Ia lupa menggunakan slayernya dan membawa revolvernya. Kali ini ia dan anggotanya tertangkap basah.
Bruk
Dengan sigap Aksa memegang tangan Alea yang terangkat diudara dan meletakkannya dibelakang tubuhnya untuk diborgol. Namun, saat Aksa membalikkan tubuh Alea, seluruh anggota yang berada disitu, termasuk Elvio dan Komandan Aaron terkejut melihat wanita yang ditangkap Aksa.
"Detektif Alea?" seluruh pasukan menurunkan pistolnya
Alea menghela nafasnya kasar, mencoba menetralkan perasaannya dan emosinya agar ia bisa mengontrol ekspresinya. Ia menatap wajah terkejut Elvio disana dengan senyuman sinis. Ada Komandan Jeff juga disampingnya. Entah apa yang ia lakukan sampai ikut di penyergapan kali ini.
"bawa Detektif Alea ke kantor untuk diintrogasi" perintah Komandan Aaron yang membuat Aksa menggiring Alea untuk masuk ke mobil yang dikendarai Aksa, Marvin, Edgar, dan Elvio.
Alea hanya bisa pasrah dan menunjukkan ekspresi datarnya saja kali ini.
"untuk apa kau kemari? Kami jadi salah paham" Marvin yang sedang mengendarai mobil memulai obrolan yang sempat hening beberapa menit
Elvio menatap Alea sendu, namun Alea hanya diam menatap lurus tidak berniat mengeluarkan ucapan sepatahkatapun
"kau keluar dari kepolisian tanpa pamit dan sekarang kau datang disaat kita sedang menyergapi ini, kau hanya ingin tahu kinerja anggota pasukan khusus, kan?" ucapan Edgar sekali lagi tidak dijawab oleh Alea
"Al, jangan buat kami bingung" sambung Edgar membuat Alea mengalihkan tatapannya
"untuk apa aku ingin tahu kinerja kalian, sedangkan mantan kekasihku adalah pemimpin didalamnya" jawaban Alea membuat Elvio sontak menoleh ke belakang, menatapnya dengan wajah terkejutnya
"kita masih sepasang kekasih, Alea" tanpa menjawab Alea kembali mengalihkan tatapannya ke jalanan
Tidak ada lagi yang berani membuka mulut sampai mobil terparkir di depan kantor kepolisian. seluruh pasukan menurunkan tersangka dan menggiringnya ke lapas.
Begitupun dengan Aksa, ia membawa turun Alea dan dibawa ke sebuah ruang kosong yang dulunya adalah ruang BAP.
Komandan Jeff mengambil alih Alea untuk membawanya ke ruangan tersebut. Ia membuka borgolan di tangan Alea.
"untuk apa kau kesana?" tanyanya saat didalam hanya ada mereka berdua, dengan Elvio yang berada di depan kaca luar ruangan tersebut
Alea menatap sinis ke arah Jeff,lalu tersenyum kecut
"ini yang kau bicarakan dengan Elvio setelah berniat membantuku keluar dari kantor ini?" ucapnya dengan nada rendah yang terdengar menyeramkan dan penuh kebencian
"kau membantuku agar kau bisa menempati posisiku di pasukan khusus ini dan menyergapku kan, McDermott memang selalu licik" geramnya dengan tatapan yang sangat dalam
"aku hanya tidak ingin ada mafia lain di ranah kepolisian, kau adalah Fayes Mackenzie, pemimpin kelompok mafia paling licik dan cerdas dengan otakmu yang dipenuhi banyak siasat tajam. Dan kau mengetahui adanya aku disini, Jeff McDerrmot. Lalu alasan apalagi yang membuat aku tidak menyingkirkanmu dari kepolisian ini?" ucap Jeff dengan senyuman miring diwajahnya melihat perubahan ekspresi di wajah Alea
Ia menatap Elvio dan Jeff bergantian dengan tatapan yang tajam. Emosinya seakan tidak terbendung lagi, kebencian menyeruak di dadanya. Ia merasa sangat terhianati disini.
"pikirkan keterangan yang logis tentang kasus ini, karena Komjen Seno yang akan mengintrogasimu kali ini" sambung Jeff lalu keluar dari ruangan tersebut
"bajingan kau Jeff, sialan bedebah" pekiknya sambil menendang kursi yang tadi ia duduki
Tidak ada diperkiraannya ia akan diringkus oleh pasukannya sendiri, bahkan dipimpin oleh kekasihnya. Memang benar, tidak ada yang bisa dipercaya di dunia ini kecuali diri sendiri.
Alea menarik rambutnya frustasi, wajahnya sudah merah padam menahan emosi yang sudah memenuhi dirinya. Ia menendang kursi dan meja diruangan tersebut dan memukul dinding denngan kepalan tangannya sendiri berulang kali.
Elvio yang memang sedari tadi tidak beranjak dari tempatnya, melihat seluruh perlakuan dari Alea langsung membuka kunci ruangan tersebut dan masuk.
"Alea, stop!" Elvio merengkuh tubuh Alea ke pelukannya menghentikan pukulannya yang sudah membuat buku jarinya berdarah
"kau tega melakukan ini denganku? Kau tega menangkap Daren atau Malvo? Kemana janjimu akan melindungi Mackenzie dari kasus ini, keparat! Aku akhiri hubungan kita sampai disini!" amarah serta air mata sudah ditumpahkannya di dada Elvio
Untuk pertama kalinya ia menangis dihadapan Elvio. Seseorang yang mulai ia cintai dengan dalam, seseorang yang mulai ia terima sebagai bagian dari hidupnya, seseorang yang mulai bisa mengendalikan ketenangan hatinya. Dialah orang yang menghancurkan Alea sebegitu dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Transmigration
ActionSeorang wanita cantik, lembut, dan merupakan seorang detektif di Kepolisian Manhattan mati karena kasus pertamanya. "Tolong selesaikan alasan aku mati, dan balaskan dendamku" - Azalea Mauren "Aku gunakan tubuhmu untuk membalaskan dendamku dan menye...