75. Dalang di balik semua kerusuhan

25 2 0
                                    

Dengan santainya Ervan berdiri di satu anak tangga dengan cerutu di tangannya

"oh kau merasa jika ini rumahmu?"

Ervan mengangguk, "rumah ini menjadi mewah akibat uang yang seharusnya Aldrich gaji untuk ayahku malah diambil oleh ayahmu"

Alea tertawa kencang mendengar perkataan santai dan tidak berdosa dari mulut Ervan

"lihatkan sayang, dia dan ayahnya sama sama pengecut dan tidak mau sadar diri" ucap Alea sambil tertawa dan menekan kata 'sayang'

Elvio yang melihat wajah cantik Alea yang sedang tertawapun tersenyum, ia jarang sekali melihat kekasihnya ini tertawa. Elvio malah mengelus pipi Alea.

"jangan tertawa di depan orang asing, tawamu terlalu cantik untuk dinikmati orang lain" ucap Elvio dengan lembut

Ervan yang mendengar dan melihat perlakuan romantis dari sepasang kekasih ini mulai terpancing emosi. Ia membuang cerutunya ke sembarang tempat dan mengambil pistol dari sakunya.

"matilah kalian bersama, agar menjadi cinta hidup dan mati" geramnya segera menembak ke arah Alea dan Elvio

Dengan cepat mereka menghindar tanpa melawan, ini adalah siasat mereka. Semakin emosi Ervan semakin menurun kewaspadaannya. Melihat pelurunya yang tidak mengenai Alea ataupun Elvio, ia turun dari tangga dan mendekati Alea sambil mengarahkan pistolnya ke arah Alea.

"kenapa tidak di tembak, calon suami yang gagal" ucap Alea menantangi Ervan

Ervan lupa tugasnya untuk melumpuhkan Elvio dan membuat Alea masuk ke ingatan terburuknya mengenai tempat ini agar mudah ditaklukan. Targetnya saat ini malah Alea.

Bugh

Dengan emosinya ia mencoba menendang Alea namun segera dihindari dan dihadiahi pukulan di pipi kirinya. Alea tersenyum sinis saat melihat pasukan Ollyxton yang mulai mengepungnya. Mungkin sekitar 30 orang yang sudah mengelilingi Alea dan Ervan.

Dengan segera mereka menyerang Alea dengan menendang dan memukulnya. Elvio yang melihat Alea akan diserang dari belakang segera lompat dan menendang tengkuk anggota Ollyxton tersebut.

Dugh

Buagh

Malvo dan Daren sudah ikut melawan pasukan Ollyxton yang semakin lama semakin banyak. Dengan membabi buta Elvio, Alea, Malvoo, dan Daren bertarung dengan pasukan Ollyxton. Ervan pun sudah berhasil Alea buat terbaring.

Prang

Mendengar suara benda terbanting, tanpa memikirkan apapun Alea menaiki tangga dan beranjak ke arah kamarnya.

Brak

Dor!

Untungnya dengan lihat Alea bisa menghindari tembakan yang tepat akan mengenai kepalanya. Di kamarnya hanya ada 5 anggota Ollyxton, tidak ada Dion dan mamanya.

Dor!

Bukan dari Alea, tembakan dari anggota Mackenzie berhasil mengenai pundak anggota Ollyxton yang berada di dalam. Alea melihat ke arah anggotanya dan mengangguk. Lalu ia pergi ke arah kamar utama atau kamar kedua orang tuanya. Setelah Alea meninggalkan pintu kamarnya, anggota Mackenzie tadi masuk dan menghabisi seluruh anggota Ollyxton yang ada di kamar tersebut.

Saat Alea ingin menuju ke kamar orangtuanya, lebih dari 20 pasukan Ollyxton menghadangnya. Ia tidak mungkin bisa melawan langsung 20 orang tersebut. Ia ambil granat dengan ledakan ringan yang ada di sakunya.

Alea mundur beberapa langkah dan membalikkan tubuhnya. Ia dapat melihat di ruang tamu pasukannya dan Ollyxton juga Malvo, Elvio, dan Daren masih bertarung.

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang