Begitu tiba di Parkiran Sekolah, Galang segera turun dari motornya. Seketika ia mengernyit bingung dikala mendapati Sissy yang datang dengan wajah yang cemberut.
"Si?" Sapa Galang heran. Sesaatnya ia tertawa. Lebih tepatnya mengejek Sissy, "Kenapa lo? Pagi-pagi muka lo mendung banget. Perasaan, kemarin gak ada ramalan cuaca kalau hari ini bakal hujan, deh!" Lanjutnya dan kembali tertawa.
"Ih! Dasar lo makhluk astral!" Teriak Sissy kesal.
Galang menghentikan tawanya. Kali ini ia menatap Sissy serius, "Kok lo sendirian aja? Mana Nayla?"
"Gak tau!" Jawab Sissy ketus.
Galang mengernyit bingung, "Gimana lo bisa gak tau? Kan lo satu Rumah sama dia?"
Bukannya menjawab, Sissy malah menyodorkan sebuah kertas. Penasaran, Galang segera mengambilnya. Rupanya itu adalah sebuah surat yang ditulis oleh Nayla.
Dengan seksama dan teliti, Galang membacanya. Masih sibuk dengan surat itu, Sissy malah terus nyerocos, "Lagian lo sama Tristan tuh pada kenapa, sih? Kadang-kadang akur, kadang-kadang enggak. Nayla nya jadi kepikiran! Makanya dia pergi buat nenangin diri dulu sekarang." Keluh Sissy hampir menangis.
Galang termenung, benarkah Nayla merasa dirinya telah menjauh?
"Nay! Gue gak tau lo sampe kepikiran gara-gara gue terlalu menyimpan rahasia sama lo." Ucap Galang dalam hati.
"Eh! Tapi! Sejak Nayla pergi, gue gak bisa hubungin dia, ya?" Heran Sissy menyadarkan lamunan Galang.
"Gak bisa hubungin gimana?" Tanya Galang panik.
"Iya! Gue Chatting, SMS, Telepon, Video Call. Semua gak aktif." Jelas Sissy yang membuat Galang seketika dilanda khawatir.
***
Tok-tok-tok
"Bentar!" Teriak Dewi dari dalam Rumah. Sementara si empu yang mengetuk pintu, hanya menunggu diluar Rumah.
Ceklek...
"Papsky? Papsky udah pulang?" Tanya Dewi dengan girang. Tak lupa ia langsung menyalimi sang suami.
"Iya, dong! Kepulangan papsky dipercepat, karna tugas lebih cepat selesai daripada yang diduga."
"Bagus, deh! Masuk dulu Papsky! Kebetulan makanan tadi habis sarapan masih ada."
Puguh segera melepas sepatunya. Tak lupa Dewi yang membantu sang suami melepaskan dasinya. Begitu selesai, keduanya lekas menuju Ruang makan. Dewi memutuskan untuk menghangatkan lagi makanan sisa sarapan yang disimpan di kulkas. Sementara Puguh hanya tinggal menunggu.
Begitu selesai, Dewi segera menghidangkannya lagi. Puguh menatap makanan itu penuh nafsu.
"Pas banget! Papsky lagi laper."
"Makan papsky!" Dewi mempersilahkan sang suami untuk makan. Ia pun duduk di kursi didepan Puguh. Puguh pun lekas menyendok nasi.
"Eh, papsky tau, gak? Pas papsky lagi diluar negri, mamsky mikir-mikir apa yang waktu papsky ceritain itu."
Sambil menguyah, Puguh mengernyit bingung, "Yang ceritain apa?"
"Soal Galang itu serigala."
"Ah, mamsky! Orang papsky cuma bercanda."
Dewi menunjukkan gestur kesal, "Ish, papsky! Masalahnya ya, tiap malem mamsky denger terus suara serigala. Suaranya itu kayak di Kamar Galang. Mamsky cek, eh anaknya gak ada." Cerita Dewi.
"Masa, sih?"
"Makanya, mamsky mutusin buat ngejebak tuh serigala. Kali aja emang anak kita itu serigala."
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Creature (GGS Fanfiction My Version)
FanficGanteng Ganteng Serigala Fanfiction (My Version) Ketika makhluk Immortal hidup berdampingan dengan manusia. Galang dan Nayla adalah dua orang sahabat yang merupakan manusia biasa. Keduanya dekat bahkan saling membutuhkan. Namun, semuanya berubah ke...