Part 5

6.6K 38 3
                                    

"Ini akan sedikit sakit", lirih Lucas sembari mendorong penisnya masuk menerobos lubang vagina Clarissa yang terasa sangat sempit.

"Ahhh...sial, ini sempit sekali. Bahkan masih kepalanya saja tapi sudah terasa sangat nikmat Cla"

"Ahhh...sahh..kkiit..." Clarissa merasa bahwa penis Lucas sangat lah besar. Penis besar yang mencoba masuk itu menimbulkan rasa sakit dan juga ngilu. Clarissa bahkan menggelengkan kepalanya saat Lucas mendorong penisnya agar semakin masuk menembus keperawanan gadis itu.

"Tahan Cla. Sebentar lagi rasa sakitnya akan digantikan oleh kenikmatan", ujar Lucas menenangkannya. 

Lucas kembali mencium gadis itu dengan sangat brutal, bertujuan untuk mengalihkan rasa sakit yang sedang dirasakannya saat ini. Pagutan kian berlangsung. Melumat, menghisap, bahkan saling bertukar saliva mereka lakukan. Dalam situasi itu Lucas mencoba mendorong penisnya dengan hentakan yang cukup kuat. Hingga menerobos selaput darah gadis itu.

Dalam ciuman itu Clarissa meringis merasakan sakit saat penis Lucas telah berhasil mengoyakkan selaput darah miliknya.

Lucas menghentikan dorongannya sejenak, memberikan jeda bagi vagina Clarissa untuk beradaptasi dengan penis miliknya. Lucas melepaskan pagutan keduanya. Menyentuh wajah Clarissa dengan kedua tangannya serta menatap matanya dalam.

Blessss....

"Lihatlah Cla. Lihat dengan baik siapa pria yang ada di atasmu saat ini. Pria yang telah mengoyakkan keperawananmu dan sedang beradu dengan mu untuk mencapai kenikmatan bersama", lirih Lucas menatap Clarissa.

Sejenak Clarissa memfokuskan matanya. Meskipun saat ini tengah dilanda rasa mabuk, akan tetapi Clarissa berusaha untuk menyadarkan dirinya.

Tersentak kaget bahwa yang di atasnya adalah pamannya sendiri, Clarissa berusaha mendorong dada Lucas dengan kedua tangannya untuk menjauh.

"Uncle Lucas? Apa yang terjadi? Lepaskan uncle", lirih Clarissa berusaha lepas dari Lucas.

"Tidak sayang. Mulai saat ini kau hanya milikku. Only mine. Tidak boleh ada yang memilikimu selain aku"

Memberontak, Clarissa mencoba lepas dari Lucas. Tidak, ini salah. Bagaimana mungkin aku melakukannya dengan pamanku? Astaga, apa yang telah aku lakukan, batin Clarissa. Dia merasa sedih berada dalam posisi ini, apalagi orang itu adalah pamannya sendiri.

Air mata itu perlahan turun dari sudut mata Clarissa. Melihat hal itu Lucas menghela nafas pelan. Sudah terlanjur, apa boleh buat. Lucas menghapus air mata itu. Lalu mulai menggerakkan tubuhnya maju mundur.

"Ahhhhh...emmmhhhh...ahhhhh....nikkkhhh...matttthhh...Clllahhhh"

"Mmmhhhh....mmmhhhhh...unnn...ccllleeehhh...jangannnn...berrrhhh....ennntiiihhh..."

Tidak mendengarkan permohonan Clarissa, Lucas semakin mempercepat temponya.

"Nikmatilah sayanghhhh..."

"Ahhhhh....ahhhhh....mmmmmhhhhh....uuunnn...ccllleehhhh"

Clarissa mulai merasa nikmat, meskipun dalam hati menolak apa yang terjadinya akan tetapi tubuhnya memberikan reaksi yang berbeda. Tubuhnya menikmati setiap sentuhan dan tindakan Lucas.

Tidak mau berdiam diri, Lucas kembali mencium Clarissa dengan lebih intens. Mencium daun telinganya, kemudian turun hingga ke leher. Menyesap leherjenjang dan putih Clarissa dengan kuat hingga menimbulkan bercak merah. Tidak hanya satu, Lucas memberikan banyak sekali kissmark di leher Clarissa. Lalu turun hingga ke dadanya, meremas kedua payudara itu, menggigit putingnya, menarik, dan menghisap puting itu dengan kuat serta memberikan kissmark di dada dan payudara Clarissa.

ELICITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang